Tren freelancer alias pekerja lepas semakin populer belakangan ini. Beberapa bidang yang banyak dimanfaatkan oleh para pekerja lepas ini seperti fotografer, penerjemah, desainer, penulis hingga MC.
Bekerja menjadi freelancer memang memiliki banyak keuntungan. Selain tidak perlu ke kantor, Anda bebas menentukan berapa jam Anda ingin bekerja setiap harinya. Berapa banyak proyek yang datang dan Anda terima, sebanyak itu jugalah penghasilan yang didapatkan.
Sayangnya, jumlah job yang tidak menentu ini kerap menjadi masalah saat Anda ingin mengatur keuangan. Di saat kebutuhan di rumah jumlahnya tetap (bahkan bisa naik) setiap bulan, penghasilan Anda belum tentu bergerak seperti yang diharapkan. Meski Anda bisa dapat proyek yang nilainya setara pengeluaran 6 bulan, tapi ada waktu-waktu di mana job sedang sepi. Lantas, bagaimana Anda mengakalinya agar tidak ‘besar pasak dari tiang’?
1. Ketahui Penghasilan dan Pengeluaran Rata-rata Bulanan Anda
Meski pekerja lepas penghasilannya tidak tetap, tapi Anda tetap bisa mengukur berapa reratanya setiap bulan. Supaya gampang, pisahkan semua uang proyek Anda dalam satu rekening yang sama. Dalam 6 bulan terakhir, kira-kira berapa rata-rata penghasilan Anda. Dari jumlah ini, Anda bisa menyeimbangkan dengan berapa pengeluaran rutin bulanan.
Yang sering jadi masalah bagi para freelancer adalah: banyak foya-foya saat proyek sedang banyak dan terpaksa irit saat proyek sedang kosong. Berapapun besarnya penghasilan bulanan Anda, sesuaikan dengan jumlah pengeluaran bulanan. Jadi kalaupun nilainya berlebih, sisanya bisa Anda masukkan ke dalam pos dana darurat.
2. Pilih Proyek yang Tepat
Agar arus kas masuk setiap bulannya selalu stabil, temukan proyek yang tepat. Beberapa klien yang menawarkan kontrak jangka panjang meski sedikit mungkin akan lebih menguntungkan daripada yang memberikan satu job besar di satu waktu. Cara lain agar jasa Anda tetap digunakan adalah dengan rajin mempromosikan diri.
3. Kendalikan Pengeluaran
Berbeda dengan karyawan kantor yang kegiatan bisnisnya dibiayai penuh oleh perusahaan, sebagai pekerja lepas, Anda harus membiayai semua sendiri. Pengeluaran yang berhubungan dengan pekerjaan sebaiknya dipisahkan dengan keperluan pribadi. Selain lebih memudahkan Anda menentukan tarif, dana yang dialokasikan untuk kebutuhan harian pun tidak terganggu.
4. Buat Dana Darurat
Sebagai pekerja lepas yang tidak bisa memastikan kapan proyek datang dan kapan Anda harus dibayar, mengalokasikan pendapatan untuk dana darurat adalah hal yang penting. Usahakan untuk menyimpan setidaknya 10% dari penghasilan Anda di rekening terpisah. Uang inilah yang nantinya bisa Anda gunakan seandainya pemasukan sedang tidak lancar atau tidak ada.
5. Jangan Lupa Berinvestasi
Selain tabungan dana darurat, menyimpan uang dalam bentuk investasi juga tidak kalah penting. Selain berinvestasi dengan membuka tabungan emas di IndoGold, investasi dalam bentuk alat dan keterampilan yang mendukung pekerjaan juga merupakan hal penting.
Kalau Anda seorang desainer, perdalamlah ilmu desain Anda dan belilah peralatan yang mendukung produktivitas. Jika Anda seorang pemusik, belilah alat-alat musik mumpuni dan ikuti kursus-kursus untuk menambah ilmu. Itulah beberapa tips untuk para freelancer yang ingin lebih stabil secara finansial.
Leave a Reply