Kebohongan adalah sesuatu yang umum didengar. Bahkan sengaja atau tidak, kita juga kerap melakukannya. Salah satunya adalah ketika kita sedang membicarakan keuangan dengan diri sendiri. Kadang, Anda mungkin merasa tahu fakta-fakta tentang keuangan. Padahal kenyataannya tidak selalu begitu.
Kebohongan keuangan yang kita lakukan pada diri sendiri bisa berubah seiring waktu. Ketika masalah keuangan bukan bagian pembicaraan Anda dengan orang-orang terdekat, kebohongan keuangan ini bertahan dengan sendirinya dalam diri Anda dan pada akhirnya akan menghancurkan kondisi finansial Anda.
Apa saja kebohongan keuangan yang sebaiknya mulai Anda hindari dan perbaiki saat ini? Simak 7 di antaranya berikut ini!
“Jika Saya Punya Uang Sekian-sekian, Maka Saya akan Bahagia”
Punya target tabungan atau penghasilan adalah hal yang bagus. Tapi ketika Anda sudah mulai berpikir bahwa jumlah uang tertentu akan memberikan Anda kebahagiaan yang Anda inginkan, sebaiknya pikirkan ulang keyakinan Anda itu.
Ketika Anda menaruh ekspektasi, ada banyak emosi yang Anda kerahkan untuk jumlah uang tersebut. Baik ketika Anda berhasil mencapainya maupun tidak. Studi menunjukkan bahwa progress yang Anda tunjukkan dalam mencapai tujuan adalah hal yang lebih membahagiakan, terlepas dari tercapai atau tidaknya target Anda.
“Saya Berhak Mendapatkan Ini, Ada Atau Tidak Uang Saya untuk Membelinya”
“Ah, hidup kan cuma satu kali.”
“Ah, saya kan sudah kerja keras, boleh dong saya beli ini.”
“Kapan lagi bisa dapat diskon sebesar ini?”
Sadar atau tidak, semua kata-kata di atas hanyalah kebohongan yang Anda katakan pada diri sendiri agar Anda bisa membeli apa saja yang Anda mau. Ingat bahwa apa yang seharusnya Anda beli, adalah yang Anda butuhkan, bukan apa yang Anda inginkan.
“Saya Mampu, Kok”
Ketika bicara tentang godaan, Anda mungkin pernah berpikir bahwa Anda jago dalam menolaknya. Tapi coba ingat-ingat kembali kapan terakhir Anda menolak membeli sesuatu yang benar-benar Anda inginkan? Kapan terakhir kali Anda melakukan pembelian impulsif?
Kita memiliki kecenderungan membeli secara impulsif dan membelanjakan lebih banyak uang saat kita stress. Tak hanya itu, memiliki kartu kredit kerap membuat pemiliknya berpikir bahwa mereka mampu membeli apa saja dengan kartu itu. Padahal kenyataannya, orang yang berbelanja dengan kartu kredit menghabiskan 10% lebih banyak dengan kartu daripada uang tunainya. Itu belum termasuk bunga jika pokok utang tidak dibayar lunas.
“Menabung Kan Bisa Nanti-nanti”
Kebanyakan orang fokus membeli apa yang mereka butuhkan dan inginkan sekarang. Ketika melakukannya, kebanyakan kita akan berdalih bahwa menabung bisa dilakukan nanti. Artinya, kita hanya akan menabung dari apa yang tersisa. Padahal, belum tentu ada sisa dari penghasilan Anda.
Apapun alasannya, ketika Anda mulai berbohong pada diri Anda bahwa menabung bisa dilakukan nanti saja, pada dasarnya Anda lebih mementingkan masa kini ketimbang masa depan. Jika ini sudah berulang kali Anda pikirkan, pada saat Anda sadar nanti mungkin semuanya sudah terlambat.
“Rencana Keuangan Kan Bisa Dipikirkan Nanti-nanti”
Masa depan mungkin terlalu jauh untuk dibayangkan saat ini. Sepuluh atau dua puluh tahun ke depan. Inilah yang kerap membuat kita abai dalam membuat rencana keuangan. Efeknya, tabungan dan investasi pun bisa terus tertunda. Ingat Benjamin Franklin pernah berkata, “Ketika Anda gagal mempersiapkan, maka sama saja Anda mempersiapkan kegagalan.”
“Ada Utang Baik dan Utang Buruk”
Kita biasanya berpikir bahwa utang untuk membuka usaha atau utang untuk biaya pendidikan adalah utang yang baik. Sementara utang kartu kredit, sering dilabeli sebagai utang buruk. Pada akhirnya kita terlalu fokus pada baik dan buruknya utang tanpa menghitung besaran nominal dan bunga yang harus dibayarkan. Ingatlah bahwa utang tidak boleh lebih besar dari 30% penghasilan Anda karena jika tidak, artinya Anda sedang membohongi diri Anda sendiri bahwa keuangan Anda baik-baik saja.
Agar tidak terjebak lebih jauh dengan kebohongan-kebohongan keuangan ini, ayo perbaiki sekarang juga rencana keuangan Anda. Salah satunya adalah dengan memulai tabungan emas bersama IndoGold.
Cara Mudah dan Aman Investasi dalam Genggaman dengan IndoGold!
Download aplikasi IndoGold disini untuk kemudahan berinvestasi emas dan kripto!
Investasi emas mulai dari Rp 10 ribu, kamu dapat melakukan tarik fisik emas ANTAM atau UBS mulai dari 0,5 gram hingga 1000 gram. Beragam fitur yang memudahkan kamu berinvestasi emas yaitu fitur autodebet, notifikasi harga dan lainnya!
Sementara lewat fitur terbaru IndoGold Coin, kamu bisa berinvestasi aset kripto dengan pilihan lebih dari 50 koin kripto, transaksi real time 24/7 serta spread terendah. Mulai investasimu dengan IndoGold!
Di IndoGold, kamu juga bisa belajar dan diskusi dengan investor lain dengan gabung di grup komunitas IndoGold Investclub secara gratis.