Di Indonesia banyak sekali pengusaha yang sukses dan mampu memberikan inspirasi bagi para pebisnis pemula. Ketekunan mereka dalam membangun dan mengelola bisnis perlu diacungi jempol. Tidak hanya itu, perjuangan dan pengorbanan mereka juga perlu diteladani untuk bisa mencapai kesuksesan.
Lantas, siapa saja pengusaha sukses ini? Mari kita simak 6 pengusaha sukses Indonesia yang inspiratif
Chairul Tanjung
Chairul Tanjung sering dikenal dengan singkatan namanya, CT. Di sisi lain, ia juga dikenal dengan sebutan “SI Anak Singkong”. Chairul Tanjung adalah salah satu pengusaha sukses di Indonesia. Namanya tidak hanya dikenal di dalam negeri, tetapi juga hingga mancanegara.
Saat masih kuliah, Chairul sudah mulai mencoba berbisnis kaos, buku, dan juga membuka jasa fotokopi. Kini Ia adalah pemilik CT Corp yang menaungi beberapa anak perusahaan seperti CT Global Resources, Trans Corp, dan juga Bank Mega.
Chairul adalah anak dari pasangan Abdul Ghafar Tanjung dan Halimah. Ketika masa Orde Baru, perusahaan tempat ayahnya bekerja sebagai wartawan ditutup karena dianggap berseberangan dengan pemerintah. Keluarga Chairul terpaksa menjual rumah. Chairul kemudian tinggal di losmen sempit bersama orangtua dan enam saudara lainnya.
Ternyata selain sebagai pengusaha, CT pernah diangkat menjadi Menko Perekonomian pada era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Tidak hanya itu, Universitas Airlangga Surabaya mengukuhkan Chairul Tanjung sebagai Guru Besar Kewirausahaan pada 18 April 2015.
Rachel Vennya
Rachel Vennya adalah selebgram sekaligus pengusaha muda yang sangat terkenal di Indonesia. Ia memiliki 3.9 Juta followers di Instagram pribadinya. Tidak heran jika Rachel Vennya menjadi langganan online shop untuk melakukan endorsement. Tidak tanggung-tanggung, Rachel memasang tarif Rp 5 Juta – Rp 10 Juta untuk jasa endorsement darinya.
Rachel yang kini bergelimang harta dulunya pernah mengalami masa-masa sulit. Saat orangtuanya memutuskan untuk berpisah, perekonomiannya dan sang ibu mengalami kesulitan. Dikisahkan, Rachel pernah menjajal usaha sebagai make up artist (MUA) dengan bayaran 200 Ribu Rupiah sekali booking.
Dulu, Rachel juga memiliki badan yang gemuk. Ia kemudian meminum jamu pelangsing yang membuat berat badannya bisa ideal. Jamu pelangsing ini adalah racikan sang ibu.
Tanpa diduga, banyak teman-teman Rachel yang tertarik pada Jamu ini. Rachel pun memulai bisnis berjualan jamu pelangsing racikan ibu yang diberi nama Slim Fast. Rachel menjualnya dengan harga ratusan ribu rupiah. Produknya sangat diminati oleh warganet di media sosial.
Kini, Rachel sudah memiliki banyak bisnis lainnya. Bersama sang suami, Rachel mengelola bisnis clothing line, restoran dan kuliner, dan juga aktif membuat video di Youtube.
Achmad Zaky
Tentu Anda juga sudah mengenal Achmad Zaky, CEO marketplace BukaLapak. Ternyata Achmad Zaky adalah anak yang pintar. Saat duduk di bangku sekolah dasar, Zaky mengikuti OSN di bidang komputer. Tidak tanggung-tanggung, Zaku bisa sampai di tingkat nasional.
Kecintaannya pada komputer menuntun Zaky untuk berkuliah di Institut Teknologi Bandung dengan mengambil program studi Teknik Informatika pada tahun 2004. Ternyata, Zaky berhasil memiliki IPK sempurna di semester pertamanya. Tidak hanya di bidang akademik, Zaky juga aktif di luar bidang akademik. Zaky mendirikan Entrepeneur Club ITB. Organisasi tersebut kini dikenal sebagai Technoentrepreneur Club (TEC ITB).
Ia pertama kali mendirikan BukaLapak pada tahun 2011 di sebuah garasi mobil. Zaky mengajak pedagang untuk bergabung di BukaLapak. Awalnya Zaki mengalami kesulitan karena marketplace online masih asing. Akan tetapi, karena internet semakin booming, banyak investor tertarik menanamkan modalnya di BukaLapak.
Usaha Zaki membuahkan hasil. Pada tahun 20018, BukaLapak menjadi start up ke-4 asal Indonesia yang berhasil meraih gelar unicorn. Status unicorn ini menandakan bahwa BukaLapak memiliki valuasi mencapai 1 Miliar Dollar AS atau RP 14,2 Triliun.
Ferry Unardi
Jika berpergian, apakah Anda senang menggunakan aplikasi Traveloka? Aplikasi ini sangat memudahkan kita untuk booking tiket kereta, pesawat, hotel, bahkan tiket nonton, ya? Akan tetapi, tahukah kamu siapa pemiliki aplikasi ini? Dialah Ferry Unardi.
Ferry Unardi memulai bisnis e-ticketing ini pada tahun 2012. Pada waktu itu, usianya masih 23 tahun. Ternyata perjalanannya membangun Traveloka tidak mudah. Ia mengorbankan banyak hal untuk bisa mengembangkan Traveloka hingga seperti sekarang ini.
Setelah lulus S1, Ferry bekerja di Mircosoft. Setelah bekerja selama 3 tahun, Ferry merasa bahwa ia tidak bisa berkembang di perusahaan tersebut. Ia kemudian memutuskan untuk melanjutkan kuliah S2 di bidang Bisnis di Harvard. Baru satu semester di Harvard, Ferry memutuskan untuk keluar dan membangun Traveloka.
Ide ini tercetus karena dulu Ferry kesulitan mendapatkan tiket pesawat untuk pulang ke Indonesia. Awalnya, Traveloka adalah situs pembanding harga tiket. Ferry kemudian berusaha mengembangakannya menjadi aplikasi e-tickecting.
Nadiem Makarim
Siapa yang tidak mengenal Nadiem Makarim? Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini banyak dibicarakan di dunia maya. Namanya yang masuk jajaran Kabinet Indonesia Maju mendulang respons yang positif dari banyak orang. Masyarakat Indonesia menaruh harapan besar pada Nadiem.
Ini tidak heran karena Nadiem sukses membawa Go-Jek menjadi perusahaan start up decacorn pertama dari Indonesia. Mantan CEO Go-Jek ini telah berhasil mengubah lifestyle banyak orang di Indonesia melalui Go-Ride, Go-Car, Go-Pay, dan juga Go-Food. Tidak hanya itu, lulus Harvard University ini berhasil menciptakan lapangan pekerjaan yang lebih baik bagi para tukang ojek konvensional
Go-Jek telah bisa dinikmati banyak orang di Indonesia. Perusahaan transportasi berbasis aplikasi ini sudah merambah hingga mancanegara. Go-Jek telah hadir di negara-negara Asia Tenggara seperti Go-Jek di Singapura, GET di Thailand, dan juga Go-Viet di Vietnam.
William Tanuwijaya
William Tanuwijaya adalah sosok di balik Traveloka. Pria yang berumur 38 tahun ini adalah salah satu pengusaha muda sukses di Indonesia. Perjuangannya membangun Traveloka tidaklah mudah. Apalagi ia sedang dihimpit masalah ekonomi keluarga.
Selepas SMA, laki-laki asal Pematang Siantar ini memutuskan merantau ke Jakarta untuk berkuliah di Universitas Bina Nusantara. Sayangnya, pada tahun kedua di bangku kuliah, ayah William jatuh sakit sehingga ia harus mencari uang sendiri untuk bertahan hidup di Jakarta. Ia bekerja sebagai penjaga warnet dan inilah yang membuatnya mencintai dunia internet.
Setelah lulus kuliah pada tahun 2003, William ingin bekerja di perusahaan pengembang piranti lunak. Ia kemudian memiliki ide untuk membangun Tokopedia. Pada tahun 2007, William ingin mewujudkan idenya tersebut, sayangnya tidak ada investor yang mau mendanai idenya karena bisnis internet masih belum dipercaya.
Jika kini Anda kesulitan menemukan investor untuk memberi modal pada bisnis Anda, fintech P2P Lending seperti Modal Rakyat bisa membantu. Anda bisa mendapatkan modal usaha mulai dari Rp 500.000 hingga Rp 2 Miliar. Di samping itu, Anda bisa melakukan proses peminjaman modal usaha ini dengan mudah karena bisa dilakukan secara online.
Pada bulan Februari tahun 2009, akhirnya Tokopedia resmi berdiri. Di bulan Agustus 2009, Tokopedia resmi diluncurkan ke publik. Tahun lalu, Tokopedia berhasil mendapat gelar start up unicorn bersama BukaLapak, Traveloka, dan Go-Jek.
Nah, itu dia 6 pengusaha sukses di Indonesia. Semua kesuksesan para pengusaha ini tidak diraih dengan mudah. Akan tetapi ada pengorbanan, tekad yang kuat, juga kerja keras yang begitu hebat. Apakah Anda tertarik ingin menjadi pengusaha sukses berikutnya?
Leave a Reply