Investasi adalah proses menanam modal guna mendapatkan keuntungan di masa depan. Dana pensiun, dana untuk sekolah anak dan juga dana pernikahan, menjadi contoh kebutuhan yang bisa diwujudkan melalui investasi.
Akan tetapi, dibalik investasi terdapat risiko yang terkandung. Terutama bagi pemula yang baru berinvestasi, ada baiknya membekalkan diri dengan pengetahuan yang memadai supaya dapat meminimalisir risiko yang ada.
Untuk meminimalisir risiko yang ada, berikut 7 kesalahan investasi yang sering dilakukan oleh para investor menurut para ahli
Daftar Isi
Belajar Investasi di Tempat atau Orang yang Salah
Dirangkum dari video di channel Youtube Raditya Dika, kesalahan pertama adalah berasal dari sisi eksternal. Semakin banyak minat orang untuk berinvestasi, tentu saja banyak juga pihak yang mecoba mengambil untung dengan mengklaim sebagai ahli investasi.
Seperti contoh, banyak trainer atau pembicara yang mengisi seminar dengan tujuan membagi informasi kepada penonton dan masyarakat dengan tujuan untuk mengajak memulai investasi.
Namun patut disayangkan, kebanyakan pembicara hanya menekankan besaran keuntungan yang didapatkan olehnya, dan cenderung tidak membicarakan mengenai kerugian yang dialami atau risiko-risiko yang ditanggung.
Hal ini justru bisa menyebabkan masyarakat awam tidak berpikir secara matang terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk terjun ke dunia investasi.
Membandingkan Portofolio Pribadi dengan Portofolio Orang Lain
Dari video yang sama, Radit yang berdiskusi dengan Banyu, seorang Head of Market Development dari perusahaan Indo Premier Sekuritas mengatakan bahwa salah satu kesalahan investasi yang paling terjadi untuk para investor pemula adalah membandingkan portofolio pribadinya dengan portofolio orang lain.
Para investor baru biasanya membandingkan portofolio investasinya dengan orang lain. Bahkan yang dirinya bandingkan adalah, portofolio publik figur, influencer atau pembicara di seminar investasi.
Hal ini sangat tidak disarankan, karena portofolio orang berbeda-beda akibat adanya perbedaan waktu memulai, jumlah modal dan juga tipe risiko dari setiap instrumen investasi yang dipilih.
Perilaku seperti ini juga berpotensi menghasilkan kerugian untuk kamu. Contoh kasusnya ketika kamu melihat portofolio orang lain dengan instrumen investasi cryptocurrency, koin yang dibeli orang lain, memiliki nilai yang sedang rendah dan mengalami kenaikan di setiap waktunya. Tetapi ketika kamu membelinya sekarang, justru koin tersebut sedang mengalami penurunan drastis
Alangkah lebih baiknya memang disarankan untuk kamu mempelajari sendiri dan membuat pola investasi sendiri dengan instrumen yang cocok untuk kamu, dan bukan meng-copy paste portofolio investasi orang lain secara keseluruhan.
Hanya Ikut-ikutan Tren Investasi
Apakah itu berpartisipasi dalam hiruk-pikuk atas saham perusahaan yang sedang naik daun, atau berinvestasi dalam cryptocurrency terbaru, itu adalah sebuah kegiatan yang hanya mengejar tren dan merupakan kesalahan umum yang dilakukan investor pemula.
Lauryn Williams, Certified Financial Planner yang berbasis di Texas dan pendiri Worth Winning, mengatakan bahwa dia melihat para investor membeli sebuah saham yang sedang ramai. Ketika ditanya kepada investor tersebut, tidak tahu mengapa mereka memilih investasi tertentu selain fakta bahwa “orang lain mengatakan itu luar biasa.”
“Banyak investor membuat kesalahan dengan mengejar tren atau apa yang keren karena FOMO,” tambahnya. Dia merekomendasikan untuk selalu melakukan riset terlebih dahulu, sebelum menempatkan uang kamu untuk investasi.
Mengikuti Saran Investasi dari Media Sosial
Beberapa ahli yang sudah lama terjun di dunia investasi mengatakan: Jangan mengambil saran investasi dari mereka yang tidak tahu situasi keuangan pribadi kamu. Misalnya, kamu mungkin merasa dipengaruhi oleh seseorang di media sosial untuk mulai berinvestasi di perusahaan tertentu, tetapi mereka tidak mengerti pilihan investasi lain apa yang mungkin kamu miliki. Padahal secara perhitungan dan sesuai kebutuhan kamu, masih ada instrumen investasi yang lain yang bisa menjadi pilihan kamu.
Pastikan untuk melakukan riset kamu sendiri saat berinvestasi dan membaca tentang orang yang memberikan saran keuangan di TikTok atau platform media sosial lainnya..
Tidak Memiliki Perencanaan Keuangan yang Baik
Orang-orang yang langsung terjun berinvestasi di pasar keuangan, seperti misalnya saham namun belum membangun “pondasi” keuangan yang kuat, adalah kesalahan investasi terbesar yang dilihat Douglas Boneparth, salah satu Certified Financial Planner ternama.
Cara yang baik untuk mengetahui apakah kamu siap untuk berinvestasi adalah mengetahui apakah kamu memiliki jumlah uang tunai yang sehat di rekening tabungan, yang disisihkan untuk semua tujuan jangka pendek kamu. Menurut Daniel Harrison yang juga merupakan Financial Planner, menunjukkan bahwa uang yang dibutuhkan dalam waktu yang relatif singkat, seperti dalam waktu tiga tahun, tidak boleh diinvestasikan dalam saham.
Sebelum berinvestasi, kamu disarankan untuk membuat perencanaan keuangan yang baik, seperti membuat anggaran setiap bulannya, memonitor keuangan, dan membagi kebutuhan ke dalam beberapa kategori.
Tidak memiliki tujuan investasi yang jelas
Setelah kamu memiliki pembagian tabungan terpisah yang disisihkan, pastikan kamu memiliki tujuan yang jelas saat kamu berinvestasi.
Harrison memperingatkan bahwa berinvestasi untuk menghasilkan lebih banyak uang, jarang menjadi tujuannya. Sebaliknya, orang harus melihat uang sebagai alat untuk memenuhi tujuan mereka yang lain.
Menurut Harrison, kamu tidak perlu mengharapkan keuntungan yang tinggi dengan bertaruh terhadap risiko yang tinggi, padahal kamu bisa menentukan tujuan investasi yang pasti serta sesuai dengan risiko yang akan dihadapi.
Memiliki tujuan investasi harus sudah dipersiapkan sebelum memulai, karena jika tidak adanya tujuan, investasi kamu pun akan terkesan tidak ada kejelasannya.
Menunda Investasi
Terakhir, memilih untuk tidak pernah berinvestasi sama sekali adalah kesalahan yang mahal. Menyimpan semua uang kamu di rekening bank, berarti bahwa uang kehilangan daya belinya karena meningkatnya tingkat inflasi.
Harrison menambahkan, beberapa orang sangat takut berinvestasi, sehingga mereka belum atau bahkan tidak pernah merasakan bagaimana pengelolaan uang yang bisa menghasilkan keuntungan.
Cara Mudah dan Aman Investasi dalam Genggaman dengan IndoGold!
Download aplikasi IndoGold disini untuk kemudahan berinvestasi emas dan aset kripto!
Investasi emas mulai dari Rp 10 ribu, kamu dapat melakukan tarik fisik emas ANTAM, atau UBS mulai dari 0,5 gram hingga 1000 gram. Beragam fitur yang memudahkan kamu untuk berinvestasi emas yaitu fitur autodebet, notifikasi harga dan lainnya!
Sementara lewat fitur terbaru IndoGold Coin, kamu bisa berinvestasi aset kripto dengan pilihan lebih dari 50 koin kripto, transaksi real time 24/7 serta spread terendah. Mulai investasimu dengan IndoGold!
Di IndoGold, kamu juga bisa belajar dan diskusi dengan investor lain dengan gabung di grup komunitas IndoGold Investclub secara gratis.