Emas terlihat turun dari harga tertinggi 12-minggu meskipun data barang tahan lama dari AS terjatuh dan membuat dolar juga ikut melemah. Federal Reserve AS mengakui ekonomi global cukup menantang dan mengisyaratkan kenaikan suku bunga pada tahun ini masih akan terus dilakukan. Nada yang kurang dovish dari pernyataan Fed telah membantu menguatkan dolar terhadap sekeranjang mata uang dan membebani emas ketika ketidakpastian ekonomi global dari Cina ke Eropa masih terlihat.
Suku Bunga AS Tetap
Setelah mempertahankan suku bunga AS dengan tidak berubah, para pembuat kebijakan the Fed mengatakan ekonomi masih berada di jalur pertumbuhan moderat dan pasar tenaga kerja masih menguat dan akan menaikkan suku bunga secara “bertahap” dengan melihat kondisi pada peristiwa-peristiwa global. Saat ini, keterlambatan untuk menaikkan suku bunga cenderung akan menguntungkan emas, yang tidak memberikan bunga atau dividen.
Data Ekonomi AS
Data ekonomi AS yang saling bertentangan juga menambah kebingungan di pasar. Pesanan barang tahan lama AS anjlok 5,1% pada bulan Desember sehingga memicu kekhawatiran tentang kesehatan ekonomi AS, sementara itu klaim pengangguran mingguan AS dirilis turun menjadi 278.000 pada minggu lalu dan menjadi tanda bahwa pasar tenaga kerja terus membaik.
Aksi Profit Taking
Aksi profit taking pada emas dan konsolidasi teknikal masih membuat beberapa trader menilai bahwa ketidakpastian ekonom akan membuat investor di pasar tetap melihat emas. Pasar saham global bergerak tenang pada sesi sebelumnya, setelah pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) selama dua hari yang berakhir pada Kamis subuh.
Teknikal
Pada pergerakan hari Kamis, perdagangan emas dibuka pada kisaran USD 1125.42 per troy ounce. Harga Emas langsung bergerak ke bawah menuju harga terendah hariannya pada kisaran USD 1111.36 per troy ounce. Akhirnya harga emas ditutup pada kisaran USD 1114.56 per troy ounce. Pergerakan harga emas kembali mendapatkan kerugian terhadap dollar sebanyak USD 10.86.
Bias intraday, pergerakan emas pada grafik 4 jam-an terlihat berada dalam kondisi bullish. Harga emas terlihat berada di antara indikator simple moving average 20 dan 50 yang merupakan area support dan resistan bagi pergerakan emas. Indikator relative strength index (RSI 14) berada di level 53 dengan memberikan indikasi harga berada dalam kondisi bearish. Demikian juga, indikator momentum 14 memberikan indikasi bearish minor.
Secara umum, harga emas pada grafik 4 jam-an terlihat kembali berada dalam kondisi bullish dan jika diperhatikan saat ini harga emas sedang terkoreksi di area support. Jika harga emas menguat terhadap dollar maka resistan USD 1127.98 per troy ounce harus ditembus oleh pergerakan harga dimana ada potensi harga akan bergerak ke atas menuju resistan USD 1140.38 per troy ounce. Sebaliknya, jika harga emas menembus support USD 1110.56 per troy ounce maka ada kemungkinan emas akan bergerak ke bawah untuk menyentuh support berikutnya pada kisaran USD 1099.80 per troy ounce.
Team Consultant & Market Research
Disclaimer
Risk and Disclaimer
Setiap keputusan investasi haruslah merupakan keputusan individu, sehingga tanggung jawabnya ada pada masing-masing individu yang membuat keputusan investasi tersebut. AntamGold.com tidak bertanggung jawab atas segala keputusan investasi yang dilakukan oleh siapapun, baik itu mendatangkan keuntungan ataupun kerugian, dengan kondisi dan situasi apapun juga, yang diakibatkan secara langsung maupun tidak langsung.
Leave a Reply