Emas kembali berada di bawah tekanan, setelah investor mengambil aksi profit taking dikarenakan beberapa data ekonomi dari Eropa dan AS membaik sehingga mengurangi harapan kebijakan moneter yang mudah.
Setelah beberapa data mengecewakan dari Cina, data PMI Eropa memberi kejelasan bahwa akhirnya pertumbuhan ekonomi mulai terlihat pick-up. Sementara S & P melaporkan bahwa zona Eropa tetap terperosok dalam resesi, prospek pertumbuhan yang membaik menunjukkan bahwa ECB mungkin tidak harus menurunkan suku bunga lebih lanjut. Rumor muncul terkait kemungkinan downgrade peringkat hutang Jerman.
Selama beberapa minggu terakhir, spekulasi Fed akan meruncingkan stimulus telah berkurang ketika nada dovish dari Ben Bernanke muncul. Bersama dengan memuncaknya kekhawatiran tentang anggaran utang yang akan datang di musim gugur dipandang pendukung untuk pasar emas. Ini semua datang ketika pengaruh musiman biasanya mendorong logam kuning yang akan naik.
CIO Barclays, Hans Olsen menjelaskan ketidaknyataan terjadi di pasar aset AS saat ini. Dia mencatat dalam wawancara pekan lalu dengan CNBC bahwa eksperimen Bernanke telah menciptakan aset dan inflasi “yang akan membuat gelembung pasar saham seperti tahun 2000. Ini benar-benar sangat luar biasa.” Olsen mencatat “membiarkan pasar dengan harga berdasarkan fundamental daripada mencetak uang adalah lebih baik. Semakin cepat kita kembali ke harga pasar, semakin baik.”
Catatan di atas mungkin akan menjadi bahan pertimbangan bagi investor dan support bagi pergerakan emas jika QE dari The Fed akan diperkecil.
Pada pergerakan hari Rabu kemarin, perdagangan emas dibuka pada kisaran USD 1345.15 per troy ounce. Sejak pembukaan market, emas langsung melemah dengan bergerak ke bawah menuju harga terendah hariannya pada kisaran 1313.09 per troy ounce. Akhirnya pergerakan emas di tutup pada kisaran USD 1321.90 per troy ounce. Pergerakan emas kembali mendapatkan kerugian terhadap dollar sebanyak USD 23.25.
Pergerakan emas pada grafik 4 jam-an terlihat masih dalam kondisi bearish dan berada di bawah indikator simple moving average 20 yang merupakan area resistan bagi pergerakan emas. Indikator relative strength index (RSI 14) berada di level 51 dengan memberikan indikasi harga berada dalam kondisi bearish. Demikian juga, indikator momentum 14 memberikan indikasi akan bergerak bearish minor.
Pergerakan emas pada grafik 4 jam-an masih berada dalam kondisi terkoreksi dan saat ini masih ada kemungkinan emas bergerak ke atas untuk menguji resistan USD 1331.08 per troy ounce. Sebaliknya jika emas melemah dengan menembus support USD 1298.79 per troy ounce maka ada potensi fase koreksi dilanjutkan dimana support USD 1270.77 per troy ounce akan di sentuh oleh harga.
Fredy Rodo
Senior Consultant & Market Research
Disclaimer
Risk and Disclaimer
Setiap keputusan investasi haruslah merupakan keputusan individu, sehingga tanggung jawabnya ada pada masing-masing individu yang membuat keputusan investasi tersebut. AntamGold.com tidak bertanggung jawab atas segala keputusan investasi yang dilakukan oleh siapapun, baik itu mendatangkan keuntungan ataupun kerugian, dengan kondisi dan situasi apapun juga, yang diakibatkan secara langsung maupun tidak langsung.
Leave a Reply