Emas masih berkonsolidasi di atas USD 1794 per troy ounce karena beberapa investor bertaruh lonjakan baru-baru ini dalam kasus COVID-19 dapat menjauhkan Federal Reserve AS dari mengumumkan pada simposium Jackson Hole bahwa the Fed berencana untuk mengurangi dukungan ekonominya.
Kepemilikan pasar telah berputar dari pemikiran The Fed akan condong bernada hawkish di simposium Jackson Hole ke salah satu virus corona yang membuat The Fed tidak melakukan apa pun secepat yang mereka inginkan, dan bahkan mungkin tahun ini.
Mencerminkan dampak ekonomi dari virus tersebut adalah data yang menunjukkan pertumbuhan aktivitas bisnis AS melambat pada Agustus. “Apa yang mungkin sensitif terhadap pasar emas adalah Fed mungkin mulai mengatakan inflasi tidak sementara seperti yang diperkirakan dan itu dapat mendorong mereka untuk memperketat kebijakan di masa depan, meskipun dampak virus harus mengesampingkan kekhawatiran inflasi untuk saat ini.”
Emas dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi, sementara kenaikan suku bunga meningkatkan biaya peluang memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil.
Pelau pasar mungkin akan melihat potensi penurunan, paling tidak pada aksi ambil untung, ke support berikutnya di sekitar USD 1795 per troy ounce dan jika emas mencapai terendah Senin di USD 1776 per troy ounce karena dapat memicu penjualan teknis baru.
Kenaikan terbaru emas terjadi meskipun arus keluar dari dana yang diperdagangkan di bursa. Meskipun ada cegukan jangka pendek terhadap aktivitas ekonomi adalah risiko yang harus diperhatikan, resesi baru, membawa dukungan abadi untuk emas, tampaknya masih sangat tidak mungkin.
Teknikal
Pada hari Selasa, perdagangan emas dibuka pada kisaran USD 1805.11 per troy ounce. Harga Emas akhirnya kembali bergerak ke bawah menuju harga terendah hariannya pada kisaran USD 1800.73 per troy ounce. Harga emas ditutup dengan menguat tipis pada kisaran USD 1802.87 per troy ounce. Harga emas bergerak turun dalam satu pergerakan harian sebanyak USD 2.2
Bias intraday, pergerakan emas pada grafik 4 jam-an terlihat berada dalam kondisi bullish dan saat ini harga emas sedang berada dalam fase koreksi. Harga emas masih terlihat berada di atas indikator simple moving average 20 dan 50 yang merupakan area support bagi pergerakan emas. Indikator relative strength index (RSI 14) berada di level 51 dengan indikasi berada dalam kondisi bearish. Demikian juga, indikator momentum 14 memberikan indikasi berada dalam kondisi bearish.
Bias harian harga emas pada grafik 4 jam-an masih berada dalam kondisi bullish dan saat ini jika diperhatikan sedang melakukan fase konsolidasi. Waspadai, jika harga emas melemah terhadap dollar maka support USD 1795.60 per troy ounce akan ditembus terlebih dahulu dimana support USD 1765.82 akan menjadi area yang akan disentuh. Sebaliknya jika harga emas menguat maka resistan USD 1816.81 per troy ounce harus ditembus terlebih dahulu dimana ada potensi USD 1843.61 per troy ounce akan disentuh dan membuat bias harian berubah menjadi bullish.
Consultant & Market Research
Disclaimer Risk and Disclaimer
Setiap keputusan investasi haruslah merupakan keputusan individu, sehingga tanggung jawabnya ada pada masing-masing individu yang membuat keputusan investasi tersebut. IndoGold.id tidak bertanggung jawab atas segala keputusan investasi yang akan di ambil.