Investasi emas memang sudah sangat familiar, mulai dari bentuk perhiasan, emas batang, sampai koin emas. Ya koin. Tidak hanya di negara barat yang terkenal dengan investasi koin, di Indonesia sendiri kita pun juga memiliki investasi koin. Secara umum investasi koin dibagi menjadi dua yaitu, Koin kuno (rare coin / numismatic coin) atau koin modern (bullion coin).
Namun untuk kemudahan penjelasan investasi koin emas di Indonesia, kami hanya akan membahas koin Dinar saja.
Dinar ini diproduksi mulai dari emas 22 karat hingga 24 karat. Beratnya ada yang standard 4.25 gram, ada juga yang 4.44 gram tergantung produsen Dinar. Dinar emas dan dirham perak telah menjadi alat tukar resmi sejak masa sebelum Rasullulah Saw sampai jatuhnya ke khalifahan Turki pada tahun 1924. Kedua uang logam tersebut digunakan umat Islam selama lebih dari 1.400 tahun dan digunakan selama lebih dari 4.000 tahun selama peradaban manusia.
Fungsi Dinar
Fungsi dinar dan dirham hingga saat ini kebanyakan masih sebagai tabungan, pembayaran zakat atau mahar (emas kawin). Sangat jauh berbeda dengan jaman dahulu yang digunakan sebagai alat transaksi. Dari sini pun juga kita akan diperlihatkan keampuhan emas terhadap inflasi dan mata uang fiat.
Pada jaman Rasulullah SWT dulu, Dinar difungsikan sebagai alat mata uang. Mengenai penggunaan mata uang Dinar dapat kita lihat dari Hadits berikut:
“Ali bin Abdullah menceritakan kepada kami, Sufyan menceritakan kepada kami, Syahib bin Gharqadah menceritakan kepada kami, ia berkata: saya mendengar penduduk bercerita tentang ‘Urwah, bahwa Nabi S.A.W. memberikan uang 1 Dinar kepadanya agar dibelikan seekor kambing untuk beliau; lalu dengan uang tersebut ia membeli 2 ekor kambing, kemudian ia jual 1 ekor kambing dengan harga 1 dinar. Ia pulang membawa satu Dinar dan satu ekor kambing. Nabi S.A.W. mendoakannya dengan keberkatan dalam jual belinya. Seandainya ‘Urwah membeli tanahpun, ia pasti beruntung” (H.R.Bukhari)
Dari hadits yang berusia ribuan tahun silam, hingga saat ini harga kambing masih berkisar antara 1 – 2 dinar.
Luar biasa bukan? Dari ribuan tahun, namun nilainya tetap seperti itu. Jikalau kita memiliki 1 dinar semenjak dahulu kala, hingga hari ini kita masih tetap mampu membeli seekor kambing. Poin ini-lah yang menunjukkan bahwa emas mampu melawan inflasi.
Distributor Koin Dinar
Berikut ini adalah 3 daftar distributor koin Dinar di Indonesia yang cukup terkenal.
Dinar Wakala Induk Nusantara
Wakala Induk Nusantara adalah lembaga yang dibangun oleh Zaim Saidi. Ia aktif mensosialisasikan dinar dirham kepada masyarakat terutama dalam penggunaan hari-hari. Dinar yang didistribusikan adalah dinar hasil cetakan World Islamic Mint. Spesifikasi dinar Wakala Induk Nusantara adalah
1 Dinar = 4.25 gram emas
Kemurnian = 22 Karat atau 91.7% emas
Ukuran = Diameter 23 mm.
Dinar DinarFirst atau Islamic Mint Nusantara
DinarFirst dimotori oleh Abbas Firman. Koin yang didistribusikan adalah koin hasil cetakan Islamic Mint Nusantara (IMN – World Islamic Standard). IMN adalah yang pertama kali memperkenalkan dan mencetak dinar dan dirham di Indonesia pada tahun 2000, kemudian pada tahun 2010 IMN mengeluarkan hasil penelitian sejarah, fikih dan timbangan mitsqal yang diikuti dengan Fatwa Atas Berat dan Kadar Untuk Dinar dan Dirham. Hasil penting ini adalah menyatakan dinar dan dirham adalah murni.
1 mitsqal adalah 4.44 gram (1/7 troy ounce) dan 1 dirham adalah 3.11 gram (1/10 troy ounce). Spesifikasi dinar DinarFirst adalah
1 Dinar = 4.44 gram emas
Kemurnian = 24 Karat atau 99.99% emas
Ukuran = Diameter 22 mm.
Dinar Gerai Dinar
Dimiliki oleh Pak Muhaimin Iqbal. Gerai Dinar mendistribusikan koin dinar produksi PT Antam Tbk. Spesifikasi dinar yang didistribusikan GeraiDinar adalah
1 Dinar = 4.25 gram emas
Kemurnian = 22 Karat atau 91.7% emas
Ukuran = Diameter 22 mm.
Rangkuman Kelebihan Investasi Koin Dinar Emas
- Memiliki sifat unit account; mudah dijumlahkan, dikurangi, dikali dan dibagi. Contohnya jikalau kita memiliki 50 dinar dan kita hanya perlu melepaskan 5 dinar, maka kita tinggal melepaskan 5 dinar dan bisa tetap menyimpan 45 dinar sisanya.
- Harga pasaran dinar sangat ter-regulasi dengan selisih sekitar 4%. Biasanya selisih ini berlaku hanya kepada sesama pengguna atau komunitas
- Memiliki nilai dakwah, karena penggunaan dinar dan dirham merupakan bagian dari syariatIslam itu sendiri.
Rangkuman Kekurangan Investasi Koin Dinar Emas
- Dari segi logam sangat liquid untuk dijual. Namun dari segi harga tidak liquid. Untuk mendapatkan harga buyback terbaik, kita harus mencari pengguna koin Dinar atau komunitas. Jikalau menjual di toko emas, umumnya mereka hanya menghitung sebagai harga bahan baku. Padahal koin tersebut memiliki cost produksi.
- Untuk dinar sendiri dikenakan ppn sebesar 10%, karena dikategorikan sebagai perhiasan oleh pemerintah kita (Sesuai KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 83/KMK.03/2002 bisa diperhitungkan secara netto antara pajak keluaran dan pajak masukan toko emas maka yang harus dibayar ‘toko emas’ penjual Dinar adalah 2%).
- Biaya cetak atau cost produksi yang relatif tinggi. Bisa sekitar 3 – 5% dari harga jual.
Seperti investasi lainnya, Dinar pun memiliki kelebihan dan kekurangan. Investasi mana yang akan dipilih, sepenuhnya menjadi hak anda. Semoga artikel ini bermanfaat.
Baca Juga: Sejarah Emas Batang Antam
Pop Gold Quiz!! Menurut kalian dari paparan singkat diatas, menguntungkan-kah investasi koin Dinar? Jawab yang jujur ya 🙂 #popgold
Founder dari IndoGold.id. Seorang sederhana yang menyukai film dan dunia keuangan. Bidang emas telah digelutinya sedari kecil ketika membantu usaha keluarga. Tujuan mendirikan IndoGold adalah membantu masyarakat untuk membeli emas secara mudah dan praktis. Ia juga saat ini aktif sebagai seorang konsultan personal finance tersertifikasi dan dapat dihubungi melalui indra@indogold.com
Leave a Reply