Harga emas terus melemah pada awal sesi Asia di hari Selasa ketika pasar masih fokus pada ekonomi China yang masih terus tertekan dan investor mempertimbangkan prospek kenaikan suku bunga Federal Reserve pada akhir tahun ini.
Pergerakan emas berjangka turun di tengah dolar yang terus menguat, bahkan ketika data inflasi untuk bulan Juni teredam dan memberikan dukungan untuk argumen dovish agar menunda kenaikan suku bunga.
Data Core PCE Index yang merupakan harga pangan dan energi terlihat naik tipis 0,3% untuk bulan berbulan, naik dari 0,2% untuk bulan Mei. Bagaimanapun, rilis data tersebut telah meredam ekspektasi inflasi ketika indeks hanya naik 1,3%. Pada pertemuan Juli FOMC pekan lalu, the Fed menegaskan bahwa inflasi akan tetap dengan target 2% dalam jangka menengah, yang biasanya didefinisikan dengan waktu periode satu sampai dua tahun.
Prospek kenaikan suku bunga akan meningkatkan laba atas deposito dalam mata uang, sehingga hal tersebut akan lebih menarik bagi para investor. Namun, mata uang yang menguat dapat mengurangi daya tarik aset yang berdenominasi dolar seperti emas, karena akan membuat terlihat lebih mahal untuk dibeli dibanding mata uang lainnya.
Pekan lalu, para pejabat pemerintah Yunani bertemu dengan pihak kreditur troika dari Komisi Eropa, Bank Sentral Eropa dan Dana Moneter Internasional pada babak awal pembicaraan utang baru dengan tempo tiga tahun. Emas akan dipandang sebagai investasi safe haven bagi investor dalam periode ketidakstabilan ekonomi yang parah.
Kemungkinan Yunani keluar dari Eropa telah berkurang secara dramatis sejak Yunani menyetujui awal kesepakatan reformasi dengan pihak kreditur Eropa di bulan lalu. Keluarnya Yunani dari Eropa dapat memicu penularan risiko ekonomi di seluruh zona Eropa.
Teknikal
Pada pergerakan hari Senin, perdagangan emas dibuka pada kisaran USD 1095.76 per troy ounce. Harga Emas kembali tertekan dengan bergerak ke bawah menuju harga terendah hariannya pada kisaran USD 1085.72 per troy ounce. Akhirnya harga emas ditutup pada kisaran USD 1086.60 per troy ounce. Pergerakan emas kembali mendapatkan kerugian terhadap dollar sebanyak USD 9.16.
Secara umum, pergerakan emas pada grafik 4 jam-an terlihat kembali dalam kondisi bearish. Harga emas terlihat berada di bawah indikator simple moving average 20 dan 50 yang merupakan area resistan bagi pergerakan emas. Indikator relative strength index (RSI 14) berada di level 38 dengan memberikan indikasi harga berada dalam kondisi bearish minor. Demikian juga, indikator momentum 14 memberikan indikasi dalam tekanan bearish.
Bias intraday, pergerakan harga emas pada grafik 4 jam-an terlihat masih mengalami tekanan bearish. Saat ini, jika kita perhatikan, harga emas kembali mendapat tekanan. Jika harga emas melemah maka support USD 1077.22 per troy ounce berpeluang akan ditembus oleh pergerakan harga dimana ada kemungkinan support USD 1052.63 per troy ounce akan menjadi target. Sebaliknya, jika harga emas menembus resistan USD 1098.56 per troy ounce maka ada potensi emas akan bergerak ke atas menuju resistan terdekatnya pada kisaran USD 1122.43 per troy ounce.
Team Consultant & Market Research
Disclaimer
Risk and Disclaimer
Setiap keputusan investasi haruslah merupakan keputusan individu, sehingga tanggung jawabnya ada pada masing-masing individu yang membuat keputusan investasi tersebut. AntamGold.com tidak bertanggung jawab atas segala keputusan investasi yang dilakukan oleh siapapun, baik itu mendatangkan keuntungan ataupun kerugian, dengan kondisi dan situasi apapun juga, yang diakibatkan secara langsung maupun tidak langsung.
Leave a Reply