Menjelang tahun baru, bursa kripto Binance akan menerima persetujuan regulasi pertama di kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara bila permohonan aplikasi Bahrain disetujui.
Bursa kripto tersebut telah diberikan lampu hijau lisensi prinsipiil oleh Bank Sentral Bahrain untuk beroperasi sebagai penyedia layanan aset kripto di Kerajaan Bahrain.
Menurut pengumuman itu, lisensi prinsipiil tersebut adalah yang pertama bagi Binance di wilayah Timur Tengah serta Afrika Utara.
Binance Dorong Adopsi Massal Kripto di Bahrain dan Kanada
Melalui pernyataan resmi, CEO Binance Changpeng Zhao, yang biasa disapa CZ, berkata lisensi dari regulator nasional merupakan hal esensial demi membangun kepercayaan di industri kripto dan blockchain serta untuk membantu mendorong adopsi masal.
“Soal lisensi, itu adalah hal yang terkait formalitas,” jelas Abdulkarim Haji, direktur perizinan di bank sentral Bahrain. Ia menyoroti Bahrain sebagai lokasi ideal bagi Binance untuk mendirikan markas di wilayah tersebut.
CZ mengkonfirmasikan perolehan izin tersebut di Twitter. Ia berkata Binance senang memperluas tim layanan pelanggan hingga mencakup pelanggan dan bursa kripto lain.
Pada Jum’at (24/12/2021), Binance mengajukan FINTRAC untuk lisensi MSB dan mendapat persetujuan pada hari Senin. Lisensi keuangan tersebut akan kadaluarsa pada 31 Desember 2024.
Bahrain, negara dengan ekonomi terkecil di Timur Tengah, menjadi pemimpin di sektor aset digital. Rain Financial adalah platform aset kripto terlisensi pertama di wilayah itu setelah mendapat izin dari bank sentral Bahrain untuk beroperasi mulai tahun 2019 lalu.
Saat bulan Januari silam, otoritas keuangan Bahrain memperbarui izin bagi CoinMENA, bursa kripto yang berlokasi di Manama, ibu kota Bahrain.
Keputusan Binance mencerminkan tekad bursa tersebut untuk fokus di wilayah Timur Tengah. Belum lama ini, Binance menjadi bursa kripto pertama yang bergabung di pusat kripto besutan Dubai World Trade Center Authority.
Perjalanan regulasi Binance di tahun 2021 penuh warna seiring bursa kripto itu terus mengincar negara-negara baru dan meraih izin regulasi yang sesuai. Di saat yang sama, Binance dilanda dengan kritik serius, peringatan serta denda dari sejumlah pihak berwenang.
Terbaru, Binance Turki dikenakan denda US$750 ribu oleh Dewan Penyelidikan Kejahatan Finansial sebab gagal memenuhi persyaratan pelaporan pengawasan keuangan.