Pergerakan investasi di masa pandemi cukup sulit diprediksi. Para investor perlu bijak mengelola portofolio supaya tetap baik dan menghasilkan keuntungan. Apabila Anda masih memiliki dana ‘uang dingin’, ada baiknya untuk menaman modal di instrumen yang tepat.
Bukan berarti masa pandemi membuat para Investor menghindari hal ini. Ada beberapa instrumen yang cocok menyelamatkan keuangan Anda di saat pandemi. Beberapa instrumen tersebut bisa Anda sesuaikan dengan profil risiko maupun target keuangan pribadi.
Karena memiliki risiko yang berbeda-beda, tentu akan lebih baik jika Anda mempelajari dahulu karakteristik masing-masing instrumen agar nantinya bisa memilih instrumen mana yang tepat dan menguntungkan. Sebetulnya prinsip utama dalam melakukan investasi adalah mampu mengalahkan nilai inflasi per tahun.
Apalagi bila Anda seorang investor pemula, bisa memilih dengan cermat beberapa instrumen yang memiliki profil risiko rendah. Sambil menanam modal di instrumen tersebut, Anda mempelajari beragam instrumen lainnya untuk dikembangkan nantinya. Saat pandemi seperti sekarang ini, ada baiknya memilih instrumen investasi yang aman serta lebih likuid.
Likuid berarti Anda bisa mencairkan lebih mudah apabila diperlukan. Memang ada banyak ragam instrumen yang bisa dipilih saat pandemi, namun Anda harus cermat ragam sektor dengan prospek yang baik. Apa saja instrumen yang bisa Anda pertimbangkan?
Surat Utang Negara
Negara baru menerbitkan surat utang negara dalam bentuk SBN. Selain menampan modal, Anda juga membantu membangun perekonomian negara jika membeli SBN dalam masa resesi. Secara sederhananya, Anda memberikan pinjaman kepada negara dengan bunga yang telah ditetapkan.
Nantinya uang Anda akan dikembalikan beserta bunga saat jatuh tempo. Melakukan investasi di SUN tergolong aman. Bunga yang diberikan pun cukup lumayan. Dana minimal yang bisa diajukan pun tidak terlalu besar.
Karena yang meminjam dana Anda adalah pemerintah, maka instrumen ini sangat minim risiko. Saat jatuh tempo nanti, Anda akan mendapatkan kembali uang pokok beserta bunganya. Selain mendapatkan keuntungan, Anda juga turut membantu negara untuk menjaga stabilitas kondisi keuangan nasional.
Saat pandemi ini, pemerintah memerlukan dana yang cukup banyak sehingga mengambil langkah untuk melelang SBN kepada investor. Kapan lagi Anda bisa mendapatkan keuntungan sekaligus membantu perekonomian nasional? Anda bisa membeli SBN secara via online.
Investasi SBN bisa Anda ketahui langkah-langkahnya di situs resmi Kemenkeu. Untuk SBN terbaru masih dibuka hingga bulan Juli nanti. Karena bunga yang lumayan dan tingkat risiko rendah, biasanya SBN sangat laris dibeli oleh para investor, terutama bagi Anda yang tidak ingin mendapatkan risiko besar.
Simpanan Investasi Emas
Mungkin Anda mengenal bahwa emas memiliki nilai yang tinggi dan terus berpotensi naik. Apalagi saat pandemi global berlangsung, harga emas makin melambung. Saat pandemi merupakan saat yang tidak pasti sehingga cukup menyulitkan memilih instrumen yang tepat.
Bagi Anda yang sudah memiliki instrumen emas sejak sebelum pandemi, emas menjadi instrumen yang bagus. Sejak awal 2020 hingga kini harga emas sudah melonjak hingga 30%. Investasi emas memang masih menjadi favorit.
Di masa pandemi ini, bila Anda sudah memiliki emas bisa disarankan untuk disimpan maupun bisa dijual bila dibutuhkan. Namun, untuk membeli emas di masa pandemi apalagi bila Anda pemula, harga emas sudah terlalu tinggi untuk memulai.
Jadi, investasi emas cocok untuk para investor yang sudah memiliki emas sebelum pandemi berlangsung. Emas bisa menyelamatkan nilai tukar mereka saat pandemi seperti sekarang. Bila Anda belum memiliki sama sekali, membeli saat pandemi tentu akan sedikit menyusahkan karena harganya sudah terlampau tinggi.
Belum tentu di masa resesi nanti berakhir dan kondisi global membaik, harga emas akan terus naik. Dalam masa pandemic, mungkin investasi emas bisa Anda jadikan simpanan aman bila sudah dimiliki sebelum pandemi.
Tetapi memang tidak disarankan untuk memulai membeli emas sekarang. Memang emas dikenal memiliki kecenderungan naik harga tiap tahunnya. Namun, memang diakui harga emas saat ini sudah terlalu tinggi bila baru memulai melakukannya.
Pilih Reksadana Berdasar Profil Risiko
Kondisi yang tidak menentu menjadikan para investor harus pandai memilih produk investasi yang tepat. Saat tidak menentu seperti ini, ada beberapa instrumen yang memiliki risiko besar. Bila Anda tidak memiliki ilmu yang cukup, sebaiknya pilih instrumen yang cukup aman.
Reksadana bisa menjadi instrumen yang Anda pilih dan bisa disesuaikan dengan profil risiko pribadi. Bagi Anda yang cukup konservatif, bisa memilih reksa dana jenis pasar uang. Namun, bila Anda cukup agresif, bisa memilih reksa dana saham.
Atau bila Anda tergolong moderat, bisa memilih reksa dana jenis pendapatan tetap. Teknik menanam modal di saat pandemi yang paling tepat adalah dengan menyesuaikan profil risiko masing-masing serta memperhatikan kebutuhan pribadi masing-masing.
instrumen yang tepat antara satu orang dan orang lain mungkin berbeda tergantung kondisi dan kebutuhan masing-masing. Reksadana bisa dijadikan pilihan yang aman untuk masa pandemi dengan memilih MI (Manajer Investasi) yang tepat.
Pilihlah pengelola yang andal untuk menanam modal di tengah masa pandemi agar modal yang Anda kelola tetap aman saat masa krisis seperti ini. Selain memperhatikan profil risiko, investasi reksadana juga memperhatikan jenis emiten yang laku di masa pandemi dan emiten dengan profil bagus.
Misalnya hal yang berhubungan dengan makanan, tahan krisis maupun bidang kesehatan. Bisa juga memilih MI yang memberikan pelayanan kanal digital dan bisa investor pertimbangkan untuk dipercayai. Anda juga bisa mempercayakan dana untuk menanam modal di P2P Lending Modal Rakyat.
Sebagai salah satu pilihan penanaman modal, P2P Lending Modal Rakyat bermisi membantu para pelaku usaha kecil serta menengah. Sebagai investor, Anda dapat memperoleh laba hingga mencapai 25% tiap tahunnya jika melakukan investasi di Modal Rakyat.
Leave a Reply