Kurangnya indikator data ekonomi utama AS dan pasar saham AS yang bergerak mixed, gagal memberikan katalis baru bagi pergerakan emas, dan membuat perdagangan sedikit tenang.
Emas berada di ruang sempit terbatas karena dolar tetap menguat. Namun, pasar terus membebani Pound, Euro dan Yen dan melemahnya investasi risk appetite, sehingga menjaga harga emas berada di area support terendahnya.
Data ekonomi yang keluar dari Eropa telah mengangkat kemungkinan ECB akan memotong suku bunga sekali lagi. Selain itu, ketidakpastian politik terkait pemilu Italia pada pekan lalu telah memberikan kontribusi untuk risiko krisis hutang Eropa akan tersulut kembali.
Calon gubernur BoJ, Haruhiko Kuroda pada hari Senin bahwa ia akan menjadi sangat agresif dalam mencoba mengakhiri era deflasi 15 tahun di Jepang. “Ini akan menjadi alami ketika BOJ membeli obligasi pemerintah dalam jumlah besar,” kata Kuroda.
Agaknya ia mengacu pada penurunan tajam baru-baru ini pada mata uang Yen dan kenaikan di pasar saham Jepang. “Ada bukti bahwa mata uang cenderung jatuh untuk negara-negara yang melonggarkan kebijakan moneter dalam skala besar … Tapi kebijakan BOJ tidak menargetkan mata uang,” kata Kuroda. Memang, pelemahan Yen hanya merupakan sebuah produk sampingan yang tidak disengaja di saat Tokyo bertempur melawan deflasi.
Sementara itu, wakil ketua Fed Janet Yellen menegaskan keyakinannya bahwa “kebijakan moneter yang sangat akomodatif” masih diperlukan lagi, Janet berpidato pada Asosiasi Nasional untuk Konferensi Kebijakan Ekonomi Bisnis. “Saya tidak melihat ada biaya yang mungkin akan timbul yang menyebabkan program pembelian dibatasi,” kata Yellen dalam menanggapi keprihatinan FOMC baru-baru ini
Pada pergerakan Senin kemarin, perdagangan emas dibuka pada kisaran USD 1578.73 per troy ounce. Sejak pembukaan market, Emas sempat menguat tipis dengan bergerak ke atas menuju harga tertinggi hariannya pada kisaran USD 1584.73 per troy ounce. Akhirnya emas tidak mamou mempertahankan dominasinya terhadap dollar dengan bergerak ke bawah menuju harga terendah hariannya pada kisaran USD 1569.28 per troy ounce. Pergerakan emas di tutup pada kisaran USD 1573.75 per troy ounce. Pergerakan emas kembali mengalami kerugian terhadap dollar sebanyak USD 4.98.
Pergerakan emas pada grafik 4 jam-an terlihat kembali berada di bawah indikator simple moving average (SMA) 20 dan 50 yang merupakan area resistan kuat bagi pergerakan emas. Indikator relative strength index (RSI 14) berada di level 44 dengan memberikan indikasi harga berada dalam kondisi bullish. Sedangkan indikator momentum 14 memberikan indikasi akan bergerak bullish minor.
Emas masih terus membangun fondasi bullishnya dengan tertahan kuat di area support. Jika emas menguat dengan menembus resistan USD 1587.38 per troy ounce berpeluang akan membawa emas bergerak ke atas menuju resistan USD 1604.55 hingga 1619.90 per troy ounce. Sebaliknya waspadai juga jika emas melemah dengan menembus support USD 1570.21 per troy ounce berpotensi akan membawa emas bergerak ke bawah menuju support USD 1554.86 per troy ounce.
Fredy Rodo
Senior Consultant & Market Research
Disclaimer
Risk and Disclaimer
Setiap keputusan investasi haruslah merupakan keputusan individu, sehingga tanggung jawabnya ada pada masing-masing individu yang membuat keputusan investasi tersebut. AntamGold.com tidak bertanggung jawab atas segala keputusan investasi yang dilakukan oleh siapapun, baik itu mendatangkan keuntungan ataupun kerugian, dengan kondisi dan situasi apapun juga, yang diakibatkan secara langsung maupun tidak langsung.
Leave a Reply