Emas saat ini menjadi salah satu produk investasi yang populer di tengah masyarakat. Terbukti dari hasil survei Jakpat terhadap 1.207 responden di seluruh wilayah Indonesia pada bulan Februari 2021, sebanyak 46% responden memiliki investasi emas. Investasi emas yang memang mudah dimengerti menjadi alasan utama mengapa emas menjadi produk investasi yang favorit.
Selain itu, harga emas juga cenderung naik secara signifikan dalam jangka waktu yang panjang. Apabila ditengok kembali harga emas 10 tahun yang lalu, yakni 2011, kisaran harga emas bergerak di angka Rp500.000 per gram. Dengan harga emas saat ini yang berada di kisaran Rp 900.000 per gram, maka kenaikan harga emas hingga saat ini telah mencapai lebih dari 85%. Hal ini juga menunjukkan bahwa emas cocok untuk digunakan sebagai investasi jangka panjang, seperti misalnya untuk tujuan dana pendidikan atau dana pensiun.
Namun, ditengah naiknya pamor emas sebagai produk investasi, dimanfaatkan oleh sejumlah pihak yang tidak bertanggung jawab dengan menawarkan emas palsu. Sementara itu, sebagian besar orang tidak mengetahui bagaimana cara membedakan emas asli dan palsu. Jangan sampai emas yang dibeli buat investasi malah jadi merugikan karena tidak mengetahui emas yang dibeli adalah emas palsu.
Dilansir dari berbagai sumber, berikut ini cara membedakan emas asli dan palsu supaya investasi emasmu gak jadi buntung
- Memperhatikan fisik emas
Cara termudah untuk mengetahui keaslian emas adalah tampilan fisik emas tersebut. Emas asli terdapat cap yang menunjukkan kadar emas. Seperti yang diketahui, kadar emas menggunakan satuan fineness (1-999 atau 0.1-0.999) atau satuan karat dalam angka 10K, 18K dan 24K.
- Menggunakan aplikasi CertiEye
Metode praktis selanjutnya sebagai cara membedakan emas asli dan palsu adalah dengan Aplikasi CertiEye. Aplikasi tersebut merupakan aplikasi untuk mengecek keaslian emas ANTAM. Cara ini cocok bagi kamu yang memang ingin berinvestasi emas dengan emas ANTAM.
Caranya cukup mudah untuk dilakukan, kamu hanya perlu mengunduh aplikasi CertiEye lalu memindai di barcode yang tertera pada emas batangan ANTAM. Kemudian sebagai hasil, akan tertera apakah emas ANTAM milikmu asli atau palsu.
- Memeriksa sertifikat emas
Setiap emas tentunya memiliki sertifikat. Keabsahan sertifikat emas dapat dilakukan dengan meletakkan sertifikat tersebut di bawah sinar ultraviolet. Apabila sertifikat tersebut asli maka akan menunjukkan garis-garis tipis warna warni seperti layaknya uang kertas dan blok berwarna hijau pada setiap deskripsi detail sertifikat.
Selain itu, pastikan pula bahwa terdapat logo watermark perusahaan pencetak sertifikat.
- Mengecek perubahan warna dengan menggosok
Menggosokkan emas dengan memakai telapak tangan atau telunjuk dapat juga menentukan apakah emas tersebut asli atau palsu. Apabila setelah digosok terdapat perubahan warna menjadi pudar serta tidak seragam, maka emas tersebut palsu. Namun apabila tidak terjadi perubahan warna maka dipastikan emas asli.
- Mengecek kepadatan emas
Cara membedakan emas asli dan palsu selanjutnya adalah menguji kepadatan emas. Emas memiliki kepadatan yang tinggi. Oleh karena itu dalam mengukur kepadatan emas dapat menggunakan wadah yang berisikan air. Apabila emas yang dimasukkan asli maka volume air pun akan mengalami perubahan.
- Menggoreskan pada keramik atau kertas
Emas asli atau palsu juga dapat dibedakan dengan cara menggoreskan pada keramik atau kertas. Emas asli apabila digoreskan pada keramik atau kertas tidak akan meninggalkan bekas goresan. Namun apabila terdapat bekas goresan berwarna hitam, maka dipastikan emas tersebut adalah palsu.
Hal tersebut dapat kamu praktekkan sebagai cara membedakan emas asli dan palsu ketika membeli langsung di toko emas sekitarmu.
Namun saat ini dengan kemudahan teknologi, kamu bisa lho berinvestasi emas secara online. Salah satu aplikasi penyedia investasi emas online yaitu IndoGold, menawarkan investasi emas dengan mudah dan terjangkau hanya dengan Rp 10 ribu saja. Tentunya kamu ga perlu khawatir soal emas nya, karena emas yang dapat dipilih adalah emas asli ANTAM dan UBS.
