Dari zaman ke zaman, emas telah diperuntukkan untuk berbagai fungsi, mulai dari alat tukar, perhiasan hingga pada akhirnya kini sebagai salah satu pilihan produk investasi. Sebagai produk investasi, emas menjadi produk investasi yang populer di tengah masyarakat karena dianggap minim risiko serta mudah dimengerti. Keuntungan berinvestasi emas didapatkan dari selisih harga jual dan beli.
Apabila dilihat, harga emas bergerak dinamis, sehingga bisa saja di hari ini sedang naik lalu besoknya turun. Padahal dengan mengetahui Namun memang secara jangka panjang, harga emas cenderung mengalami kenaikan. Bagi investor pemula, hal ini tentunya membingungkan. Lantas bagaimana cara mengetahui harga emas naik atau turun?
Dilansir dari Sikapiuangmu.ojk.go.id, berikut ini berbagai faktor yang mempengaruhi naik turunnya harga emas,
1. Situasi ekonomi politik global
Ketika terjadi ketidakpastian dalam ekonomi politik global seperti perang atau bahkan pandemi global COVID-19 seperti saat ini yang menyebabkan perekonomian global melemah, maka harga emas pun ikut terpengaruh. Pada situasi tersebut, para investor akan berbondong-bodong untuk berinvestasi di aset yang aman, yaitu emas. Tidak hanya dari investor ritel, tetapi investor institusi serta bank-bank sentral dunia pun turut andil, sehingga menyebabkan permintaan lebih tinggi dibandingkan ketersedian emas. Hal tersebut menyebabkan harga emas naik.
Namun apabila situasi telah membaik, para investor akan memburu aset-aset yang lebih berisiko menyebabkan permintaan emas menurun sehingga harga emas juga terseret turun.
2. Jumlah ketersediaan dan permintaan emas
Seperti kita ketahui, emas merupakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui dan jumlahnya terbatas. Hal inilah yang menyebabkan secara jangka panjang, harga emas cenderung menunjukkan kenaikan.
Disamping itu, kelebihan atau kekurangan produksi emas juga mempengaruhi harga emas.
3. Tingkat suku bunga
Kebijakan moneter yang dilakukan oleh bank sentral AS, yaitu The Fed yakni kebijakan menaikkan atau menurunkan tingkat suku bunga mempengaruhi harga emas. Apabila The Fed menurunkan suku bunga, maka harga emas akan naik. Hal ini dikarenakan dolar AS menjadi tidak menarik sebagai pilihan investasi sehingga beralih ke emas.
Begitu juga sebaliknya, apabila suku bunga dinaikkan maka harga emas akan turun.
4. Inflasi
Ketika terjadi inflasi dimana harga barang-barang naik, maka harga emas juga ikut naik. Hal ini dikarenakan emas menjadi lebih berharga dibanding uang yang tergerus nilainya akibat inflasi.
5. Pergerakan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat
Harga emas dalam negeri mengacu pada harga emas internasional. Oleh karena itu, harga emas dipengaruhi oleh pergerakan rupiah terhadap dolar AS. Apabila rupiah melemah, maka harga emas lokal menguat dan begitu juga sebaliknya.
Meskipun harga emas dapat bergerak secara fluktuatif dalam jangka pendek, namun kamu dapat menerapkan teknik menabung emas secara rutin lho untuk mengantisipasinya. Tentunya disesuaikan kembali dengan tujuan investasi.