Era industri versi 4.0, sejatinya jadi cara penting bagi Indonesia untuk bisa bersaing dengan dunia luar. Bayangkan saja, anda hanya perlu duduk dia kemudian penghasilan datang dengan sendirinya. Solusinya pun hanya satu, Passive Income.
Apa itu Passive Income? Istilah mudahnya ialah pendapatan yang datang ketika anda tak usah repot-repot bekerja. Maksudnya, anda tak perlu lakukan kerja keras ketika dunia ekonomi sudah berjalan seperti semestinya.
Terdengar menjanjikan dan sangat menggoda bagi generasi milenial, tapi untuk bisa memiliki penghasilan secara pasif tentu butuh modal juga. Alasannya? Sederhana, uang digunakan untuk memfasilitasi untuk membuat skema ‘usaha efisien’ ini bisa lancar tanpa halangan.
Secara teknis kegiatan Passive Income tak 100 persen murni tanpa biaya. Malahan, perlu pengorbanan besar dengan resiko tak main-main pula jika ingin berhasil melakoninya.
Cara Memperoleh Pendapatan Pasif
Iming-iming dapat uang tanpa kerja ekstra terdengar mudah, maklum saja nuansa dunia modern membuat segalanya jadi terasa mudah. Sayangnya, gagasan tersebut sangat mustahil karena dasarnya dalam membuka usaha selalu butuh modal juga.
Afiliasi dengan merk atau yang berarti kerjasama dengan salah satu brand usaha bisa jadi cara mudah dapat pendapatan tanpa modal atau usaha. Tapi untuk bisa ke tahap ini perlu adanya kemampuan menarik minat calon konsumen atau soft selling.
Menjual karya lewat pembuatan konten via animasi setidaknya bisa permudah kita raih pendapatan tanpa banyak aksi. Tapi sebagai calon pemasang iklan, kualitas konten juga patut diperhitungkan karena banyak pihak yang juga tak kalah kreatif.
Membangun kos-kosan pada lokasi strategis salah satu cara sederhana mendapat uang tanpa harus lakukan kerja, tapi juga punya resiko besar pula. Pasalnya, perlu ada ‘pengorbanan’ besar mulai dari pembamngunan, dan meskipun dapat bayaran, sang pemilik juga wajib merawat secara rutin rumah kos-kosan agar menggoda calon penghuni lainnya.
Menyewakan kendaraan upaya rental mobil juga sarat akan pendapatan datang tanpa tapi minim usaha. Memiliki lebih dari satu-dua kendaraan roda dua atau empat bisa hasilkan cukup uang dengan biaya perawatan memadai.
Perbedaan Active Income dengan Passive Income
Passive Income berbanding terbalik dengan Active Income, atau yang secara lumrah pendapatan lewat usaha. Seperti artinya, kegiatan ini mengharuskan pelaku ekonomi untuk mendapatkan uang dengan usaha sekaligus kerja keras.
Active Income atau yang dalam bahasa berarti penghasilan aktif sangat lazim di Indonesia ketika menggeluti sebagai pekerja baik dalam hal swasta maupun negeri (PNS). Inti dari proses kerja seperti ini ialah memiliki usaha lebih dulu dan dibayar berdasarkan kinerja kita.
Beralih ke pendapatan secara pasif yang nampaknya juga akan membuat pelaku ekonomi patut ‘bersusah payah’ untuk memulainya. Tapi jangan salah tafsir dulu, maksud jerih payah di sini ialah keberanian mengambil resiko lewat tanam saham, reksadana, atau investasi jangka panjang.
Kendati tak butuh tenaga besar seperti Active Income, upaya ini juga tak luput dari kekurangan berupa pengorbanan yang bisa terjadi lebih dari sekali. Alhasil, jika ingin dapat keuntungan besar maka resikonya hanya satu yakni keberanian untuk melangkah.
Jika dibandingkan antara keduanya, Passive Income terlihat sangat menguntungkan karena tanpa harus susah payah. Tapi jika tak ada keberanian apapun untuk memulainya, Active Income justru makin banyak peminatnya.
Peroleh Pendapatan Pasif dari Emas
Investasi emas mungkin menjadi salah satu contoh nyata Passive Income yang acapkali terjadi di Indonesia. Terdapat beberapa strategi untuk memaksimalkannya.
Logam mulia terkadang mengikuti arus perkembangan ekonomi global. Intinya jika ingin punya keuntungan besar, anda wajib memonitor perkembangan harga emas secara berkala.
Trading
Trading atau perdagangan juga bisa jadi pilihan alternatif peminat Passive Income karena pada dasarnya pelaku ekonomi melakukan investasi dan lantas menunggu perkembangan terkini. Akan tetapi demi hal tersebut butuh kejelian ekstra agar untung jadi lebih terjamin.
Saham Pertambangan Emas
Tak cukup melakukan trading di waktu harga turun, anda bisa saja lakukan langkah usaha lebih riskan dengan cara menanam saham pada perusahaan tambang emas. Ketika harga emas naik maka saham pun juga akan naik secara signifikan.
Kunci utama untuk berinvestasi emas ialah kesungguhan sekaligus kesanggupan para peminatnya. Walaupun Passive Income punya potensi tinggi, tapi tetap saja dampak yang diakibatkan tidak bisa dipandang sebelah mata.
Mendanai di Peer-To-Peer Lending
Jika ingin melakukan metode pendapatan pasif berbeda dari yang lain, maka konsep membantu orang lain bisa jadi pilihan utama. P2P Lending mungkin merupakan hal baru, untuk itu mari bahas secara bagian per-bagian.
Cara Kerja P2P Lending
Serupa artinya P2P Lending memiliki maksud pertemuan peminjam dengan pemberi pinjaman. Akan tetapi konsep ini juga melibatkan dunia maya alias daring.
Perusahaan P2P Lending nantinya punya dua jenis pinjaman yang ditawarkan yakni pinjaman untuk kebutuhan konsumtif dan demi kegiatan produktif. Tiap pendanaan berbeda bisa ditawarkan oleh banyak perusahaan di Indonesia.
Inti dari perusahaan tersebut ialah mengumpulkan uang dari para pendana yang kemudian diberikan kepada peminjam. Nantinya keuntungan didapat oleh pendana lewat bunga yang dibebankan kepada peminjam.
Manfaat P2P Lending
Sebagai opsi alternatif para peminjam modal, perusahaan Modal Rakyat siap memfasilitasi segalanya. Terdaftar secara legal, P2P Lending ini sudah menyalurkan pinjaman ke berbagai UMKM di Tanah Air. Setidaknya, Modal Rakyat telah menyalurkan Rp1 triliun kepada ribuan pelaku usaha di Indonesia.
Adapun mendapatkan modal usaha dari bank punya tingkat kesulitan tinggi, maka pilihan alternatif P2P Lending bisa jadi opsi tepat. Modal Rakyat hadir di sini dengan keuntungan hingga 25 persen per-tahun.
Alhasil bagi anda yang berminat melakoni dunia Passive Income dengan modal menjanjikan mungkin bisa mencoba peminjaman modal dari Modal Rakyat, penyedia P2P Lending yang berkualitas.