Emas diperdagangkan sempit dan terbatas, mengkonsolidasikan pergerakan bearish baru-baru ini. Ancaman suku bunga deposito negatif dengan suku bunga rekor di tingkat rendah? mulai diperlihatkan, kebijakan berat yang diperlukan dalam perang mata uang global telah dimanfaatkan oleh BoJ, BoE dan Fed. Bagaimana dengan bank sentral degan negara emerging dan negara miskin ?
Kepala ekonom ECB, Peter Praet memperingatkan hari ini bahwa eknomi zona eropa dalam keadaan “lemah” dan tekanan deflasi yang terus memuncak. Ada banyak kebijakan yang siap di keluarkan oleh ECB yang mencakup LTRO dengan suntikan likuiditas dan bahkan upaya penuh pada QE. Pada hari Kamis, Presiden ECB Mario Draghi membela penurunan suku bunga baru-baru ini, mengatakan bank sentral telah mulai untuk mengamankan “margin keamanan terhadap risiko deflasi.”
Minggu lalu kita melihat serangkaian data inflasi, CPI AS untuk Oktober turun 0,1 %. Laju inflasi tahunan konsumen turun menjadi 1,0 %, dari 1,2 % y / y di bulan September. PPI AS turun 0,2 % pada bulan Oktober, dengan laju inflasi tahunan di tingkat produsen memegang stabil di hanya 0,3 %.
Kanada merilis data inflasi CPI Oktober adalah -0.2 % m / m , sedangkan laju tahunan anjlok menjadi 0,7 %, dibandingkan 1,1 % pada bulan September.
Sementara itu, meeting minute FOMC bulan Oktober mengisyaratkan bahwa kebijakan pelancipan akan dimulai dalam “beberapa bulan mendatang.” Coba mari kita bayangkan sama-sama, bagaimana cara untuk menghadapi risiko disinflasi/deflasi? Jepang dengan kebijakan Abenomic telah mengeluarkan paket kebijakan pelonggaran moneter dua kali lipat untuk melawan deflasi.
Saya kira, bank sentral pasti akan mendorong kembali kebijakan moneter yang lebih mudah, dalam bentuk penurunan suku bunga lebih lanjut untuk bank-bank sentral yang belum mencapai nol, operasi likuiditas lebih lanjut dan pembelian aset mungkin akan menjadi urutan berikutnya.
Yang dibutuhkan sekarang adalah stimulus moneter, entah itu dari the Fed atau ECB sebagai sarana untuk menangkal ancaman deflasi. Jika bank-bank utama dunia sentral menginginkan inflasi.
Pada pergerakan hari Jumat kemarin, perdagangan emas dibuka pada kisaran USD 1243.41 per troy ounce. Sejak pembukaan market, emas sempat menguat terhadap dollar dengan bergerak ke atas menuju harga tertinggi hariannya pada kisaran USD 1248.88 per troy ounce. Akhirnya pergerakan emas di tutup pada kisaran USD 1243.07 per troy ounce. Pergerakan emas mendapatkan kerugian tipis terhadap dollar sebanyak USD 0.34.
Pergerakan emas pada grafik 4 jam-an terlihat kembali dalam kondisi bearish dan saat ini harga emas berada di bawah indikator simple moving average 20 dan 200 yang merupakan area resistan bagi pergerakan emas. Indikator relative strength index (RSI 14) berada di level 33 dengan memberikan indikasi harga berada dalam kondisi jenuh jual. Demikian juga, indikator momentum 14 memberikan indikasi akan bergerak bearish minor.
Pergerakan emas pada grafik 4 jam-an terlihat masih berada dalam tekanan bearish. Jika harga emas kembali mendapat tekanan dari dollar maka support USD 1233.90 per troy ounce harus terlihat dahulu ditembus dimana ada potensi harga emas akan bergerak ke bawah menuju support USD 1199.15 per troy ounce. Sebaliknya jika harga emas melakukan fase rebound maka upper line dari dari tools Andrew Pitchfrok dan resistan USD 1261.21 per troy ounce berpeluang akan di sentuh oleh harga.
Fredy Rodo
Senior Consultant & Market Research
Disclaimer
Risk and Disclaimer
Setiap keputusan investasi haruslah merupakan keputusan individu, sehingga tanggung jawabnya ada pada masing-masing individu yang membuat keputusan investasi tersebut. AntamGold.com tidak bertanggung jawab atas segala keputusan investasi yang dilakukan oleh siapapun, baik itu mendatangkan keuntungan ataupun kerugian, dengan kondisi dan situasi apapun juga, yang diakibatkan secara langsung maupun tidak langsung.
Leave a Reply