Sama seperti manusia pada umumnya, investor juga memiliki preferensi masing-masing. Baik dari segi pemilihan instrumen, taktik dalam berinvestasi hingga daya tahan terhadap risiko. Perbedaan ini jugalah yang menjadi penentu dalam setiap pengambilan keputusan yang akan dilakukan oleh sang investor.
Salah satu faktor paling krusial yang membedakan antara investor satu dengan investor lainnya adalah bagaimana sikap mereka dalam menghadapi risiko. Risiko sendiri merupakan suatu keadaan atau situasi yang dapat mendatangkan kerugian bagi para investor dan ini adalah hal yang lumrah dalam segala bentuk investasi.
Bagi seorang investor, memahami risiko adalah hal yang penting. Berdasarkan bagaimana cara menghadapi risiko, investor terbagi ke dalam 3 jenis yakni:
- Risk-Seeking Investor
Seperti namanya, investor jenis pertama ini adalah orang-orang yang cenderung berani mengambil risiko tinggi. Orang-orang yang termasuk ke dalam risk-seeking investor biasanya akan memilih produk investasi yang memiliki risiko tinggi namun juga menjanjikan keuntungan yang seimbang.
Karena sikap agresif mereka, risk-seeking investor cenderung menanamkan modal mereka pada instrumen dengan tingkat fluktuasi tinggi seperti bursa saham, valuta asing hingga bursa komoditi. Mereka juga memiliki mentalitas tinggi karena kesiapan menanggung segala risiko yang mungkin akan terjadi pada investasi mereka.
- Risk-Neutral Investor
Risk-neutral investor merupakan jenis investor yang berada pada tingkat pertengahan alias netral. Mereka juga dikenal dengan sebutan investor moderat. Investor moderat ini biasanya juga bisa menerima kerugian atau kegagalan dalam investasi, tapi tidak ingin mengambil risiko yang lebih tinggi.
Karena kemampuan menanggung risiko mereka ada di tingkat menengah, keuntungan yang mereka harapkan juga biasanya tidak terlalu tinggi. Investor yang termasuk ke dalam kelas moderat ini cocok berinvestasi pada instrumen yang pergerakan harganya cenderung stabil dan aman seperti produk-produk reksadana.
- Risk-Averse Investor
Investor pemula biasanya masuk ke dalam risk-averse investor. Mereka cenderung lebih suka bermain aman dengan membeli instrumen yang risikonya rendah. Bagi mereka yang terpenting investasi pokok mereka tidak habis karena penurunan harga, maka itu sudah cukup.
Investor jenis ini biasanya suka berinvestasi pada produk-produk yang sudah jelas dan pasti akan mendatangkan keuntungan meski dengan nilai yang kecil. Dikenal juga dengan sebutan investor konservatif, orang-orang yang masuk ke dalam kelompok ini cocok untuk menanamkan modal dalam bentuk obligasi pemerintah atau SBI yang sudah terjamin keamanannya.
Setelah mengetahui jenis-jenis investor di atas, sudah tahu Anda termasuk yang mana? Tipe apapun Anda, investasi emas akan selalu menjanjikan untuk dijadikan pilihan. Harga jangka pendeknya cenderung fluktuatif namun dalam jangka panjang masih cukup menguntungkan. Tertarik untuk memulai investasi emas? Yuk, hubungi IndoGold sekarang juga untuk merasakan semua kemudahannya.
Leave a Reply