Harga emas terlihat sedikit tertekan di Asia pada hari Jumat karena investor mencari momen beli dengan melihat prospek ekonomi Asia setelah kejutan kebijakan devaluasi Cina pada pekan ini.
Dalam konferensi pers di Beijing, Deputi Gubernur PBOC, Yi Gang mengatakan bank sentral berharap untuk mempercepat pembangunan pasar valuta asing dengan meningkatkan mekanisme harga yuan. Selain itu, Gang menekankan bahwa PBOC memiliki cadangan devisa yang cukup untuk memberikan dukungan yang kuat untuk pelemahan secara signifikan bagi mata uang yuan. Gang juga menyatakan bahwa laporan PBOC dapat melakukan depresiasi yuan sebanyak 10% dalam jangka panjang adalah salah.
Perlu diketahui bahwa China adalah produsen emas terbesar di dunia dan konsumen emas terbesar kedua setelah India.
Ritel AS Naik
Pergerakan Emas berjangka terlihat tertekan setelah data penjualan ritel AS untuk bulan Juli menguat sehingga membuat Federal Reserve akan terus berada dalam jalur untuk menaikkan suku bunga pada awal September. Departemen Perdagangan AS mengatakan penjualan ritel naik 0,6% pada bulan Juli, tepat di bawah perkiraan konsensus dengan kenaikan 0,7%, sedangkan penjualan untuk Mei dan Juni direvisi naik lebih tinggi.
Yang harus diperhatikan adalah aksi devaluasi berikutnya yang dilakukan PBOC atau mungkin bank sentral lain. “Jika AS ikut masuk ke dalam perang mata uang maka hal itu sangat baik dan akan menjadi terbukti bahwa emas akan semakin bullish”.
Dolar jatuh karena investor yakin bahwa gejolak pasar terbaru didorong oleh China yang melihat secara efektif bahwa kenaikan suku bunga AS pada bulan September akan dilakukan.
Teknikal
Pada pergerakan hari Kamis, perdagangan emas dibuka pada kisaran USD 1125.18 per troy ounce. Harga Emas kembali menguat dengan bergerak ke atas menuju harga tertinggi hariannya pada kisaran USD 1126.67 per troy ounce. Akhirnya harga emas ditutup dengan melemah pada kisaran USD 1114.80 per troy ounce. Pergerakan emas kembali mendapatkan kerugian terhadap dollar sebanyak USD 10.38.
Secara umum, pergerakan emas pada grafik 4 jam-an terlihat kembali dalam kondisi bearish. Harga emas terlihat berada di atas indikator simple moving average 20 dan 200 yang merupakan area support dan resistan bagi pergerakan emas. Indikator relative strength index (RSI 14) berada di level 55 dengan memberikan indikasi harga berada dalam kondisi bearish minor. Demikian juga, indikator momentum 14 memberikan indikasi bearish minor.
Bias intraday, pergerakan harga emas pada grafik 4 jam-an terlihat sedang melakukan rebound tetapi saat ini, jika kita perhatikan, harga emas sedang terkoreksi. Jika harga emas melemah maka support USD 1103.38 per troy ounce berpeluang akan ditembus oleh pergerakan harga dimana ada kemungkinan support USD 1077.22 per troy ounce akan menjadi target berikutnya. Sebaliknya, jika harga emas menguat maka resistan USD 1119.56 per troy ounce harus terlebih dahulu ditembus dimana resistan berikutnya pada kisaran USD 1132.65 – 1145.73 per troy ounce berpotensi akan disentuh oleh pergerakan harga.
Team Consultant & Market Research
Disclaimer
Risk and Disclaimer
Setiap keputusan investasi haruslah merupakan keputusan individu, sehingga tanggung jawabnya ada pada masing-masing individu yang membuat keputusan investasi tersebut. AntamGold.com tidak bertanggung jawab atas segala keputusan investasi yang dilakukan oleh siapapun, baik itu mendatangkan keuntungan ataupun kerugian, dengan kondisi dan situasi apapun juga, yang diakibatkan secara langsung maupun tidak langsung.
Leave a Reply