Emas kembali berada di bawah tekanan pada saat ini, setelah dollar baru baru ini menguat dan mendapat support di pasar ketika Yen melemah cukup tajam. Pelemahan Yen meluas setelah kurs USD-JPY didorong di atas level 100,00 untuk pertama kalinya dalam lebih dari empat tahun.
Menteri Keuangan AS, Lew mengambil kesempatan untuk mengingatkan Jepang bahwa mereka harus menghormati janji terbaru mereka bersama kelompok negara G-20 untuk tidak memanipulasi mata uang Yen. Lew mengakui Jepang telah menghadapi dekade deflasi, tetapi mereka harus “tetap dalam batas-batas dari perjanjian-perjanjian internasional.” ujar Lew.
Menteri Keuangan Jerman, Wolfgang Schaeuble menimpali juga. Schaeuble juga mengingatkan Jepang bahwa mereka telah berjanji untuk tidak meningkatkan daya saing mereka dengan memanipulasi nilai tukar mata uang.
Yang menarik AS dan Eropa berada dalam dan melakukan kebijakan serupa, dengan tujuan yang sama. Kebijakan mereka juga dirancang untuk merangsang pertumbuhan dan menghasilkan inflasi, tanpa tentu saja memanipulasi mata uang mereka masing-masing. Pelemahan mata uang hanyalah sebuah produk sampingan yang tidak diinginkan dari kebijakan tersebut. Mereka sekarang tampaknya marah bahwa Jepang melakukan akomodasi yang lebih besar dan lebih baik dari mereka!
Abenomics adalah suatu kebijakan yang dilakukan oleh Perdana Menteri Jepang dengan mendorong Bank Sentral meningkatkan jumlah uang yang beredar, sehingga membuat Yen melemah cukup tajam dimana kebijakan tersebut telah menyebabkan negara-negara lain seperti Korea Selatan dan Australia menurunkan suku bunga.
Secara jangka panjang, emas masih menjadi harapan bagi pelaku pasar dan investor untuk melindungi nilai investasi. Harapan tersebut terlihat ketika investor di Asia dan di Arab dilaporkan mengantri untuk membeli emas ketika harga emas sempat jatuh beberapa waktu ke belakang.
Pada pergerakan Jumat kemarin, perdagangan emas dibuka pada kisaran USD 1457.66 per troy ounce. Sejak pembukaan market, emas sempat menguat tipis dengan bergerak ke atas menuju harga tertinggi hariannya pada kisaran USD 1462.05 per troy ounce. Selanjutnya emas terperosok tajam dengan bergerak ke bawah menuju harga terendah hariannya pada kisaran USD 1419.43 per troy ounce. Akhirnya emas di tutup pada kisaran USD 1443.70 per troy ounce. Pergerakan emas kembali mendapatkan kerugian terhadap dollar sebanyak USD 13.96.
Pergerakan emas pada grafik 4 jam-an terlihat kembali berada di bawah indikator simple moving average (SMA) 20 dan 50 yang merupakan resistan kuat bagi pergerakan emas. Indikator relative strength index (RSI 14) berada di level 36 dengan memberikan indikasi harga berada dalam kondisi bullish minor. Sebaliknya, indikator momentum 14 memberikan indikasi akan bergerak bearish minor.
Pergerakan emas kembali mendapat tekanan ketika dollar menguat. Jika emas kembali mendapatkan tekanan dengan menembus support USD 1419.43 per troy ounce membuka potensi emas akan bergerak ke bawah menuju support USD 1400.78 per troy ounce. Sebaliknya jika emas menguat maka resistan USD 1435.61 per troy ounce harus terlebih dahulu ditembus dimana ada peluang resistan USD 1453.72 per troy ounce akan di sentuh oleh harga emas.
Fredy Rodo
Senior Consultant & Market Research
Disclaimer
Risk and Disclaimer
Setiap keputusan investasi haruslah merupakan keputusan individu, sehingga tanggung jawabnya ada pada masing-masing individu yang membuat keputusan investasi tersebut. AntamGold.com tidak bertanggung jawab atas segala keputusan investasi yang dilakukan oleh siapapun, baik itu mendatangkan keuntungan ataupun kerugian, dengan kondisi dan situasi apapun juga, yang diakibatkan secara langsung maupun tidak langsung.
Leave a Reply