Emas telihat kembali melemah di tengah perdebatan yang sedang berlangsung tentang kemungkinan penarikan akomodasi moneter secara bertahap dari The Fed. Tanda-tanda baru dari tekanan deflasi dan penguatan dolar juga membebani harga logam kuning.
Presiden The Fed Bank of Philadelphia, Charles Plosser mengatakan bahwa bank sentral sedang mempertaruhkan kredibilitasnya jika gagal untuk akomodasi terhadap perbaikan di pasar tenaga kerja. Plosser berpikir ini harus dibicarakan secepat mungkin pada pertemuan FOMC Juni. Namun, ia mengatakan pelonggaran lebih lanjut juga mungkin diperlukan jika ekspektasi inflasi kembali turun.
Impor dan ekspor AS, jatuh 0,5% dan 0,7% masing-masing pada bulan April. Keduanya berada di bawah ekspektasi. Tekanan deflasi di satu sisi mengurangi daya tarik emas sebagai lindung nilai inflasi. Namun, di sisi lain, deflasi akan memaksa The Fed untuk mendorong semua yang lebih sulit dalam pertempuran untuk menciptakan inflasi, meningkatkan kemungkinan bahwa mereka akan over value.
Indeks dolar mencapai level tertinggi baru pada tahun hari ini pada 83.59. Greenback sedang didorong oleh melemahnya Euro dan berlanjutnya pelemahan mata uang Yen.
USD-JPY telah menyentuh level 102.00 pada minggu ini. Yen berada di bawah tekanan lebih lanjut pada hari ini ketika PM Abe kemungkinan akan mengumumkan agenda stimulus moneter tahap kedua untuk memicu pertumbuhan agresif, ada kemungkinan pada Jumat mendatang.
Rupanya dua kali lipat dari basis moneter selama dua-tahun berikutnya masih tidak akan cukup untuk mengakhiri dekade deflasi dan menghidupkan kembali ekonomi Jepang yang sekarat. Sementara itu kebijakan akan diantisipasi untuk fokus pada pemotongan pajak, deregulasi dan kebijakan investasi, mengingat agresivitas pemerintah Abe dan Kuroda.
Pada pergerakan Selasa kemarin, perdagangan emas dibuka pada kisaran USD 1431.08 per troy ounce. Sejak pembukaan market, emas sempat menguat tipis dengan bergerak ke atas menuju harga tertinggi hariannya pada kisaran USD 1445.35 per troy ounce. Emas tidak mampu mempertahankan penguatannya dengan langsung terperosok cukup tajam dan bergerak ke bawah menuju harga terendah hariannya pada kisaran USD 1420.97 per troy ounce. Akhirnya emas di tutup pada kisaran USD 1425.18 per troy ounce. Pergerakan emas kembali mendapatkan kerugian terhadap dollar sebanyak USD 5.9.
Pergerakan emas pada grafik 4 jam-an terlihat kembali berada di bawah indikator simple moving average (SMA) 20 yang merupakan resistan kuat bagi pergerakan emas. Indikator relative strength index (RSI 14) berada di level 40 dengan memberikan indikasi harga berada dalam kondisi bearish minor. Demikian juga dengan indikator momentum 14 memberikan indikasi akan bergerak bearish minor.
Secara umum pergerakan emas masih berada dalam tekanan. Waspdai jika emas melemah dengan menembus support USD 1419.43 per troy ounce membuka potensi emas akan bergerak ke bawah menuju support USD 1400.78 per troy ounce. Sebaliknya jika emas menguat maka resistan USD 1445.62 per troy ounce akan menjadi resistan pertama yang harus di uji jika emas bergerak ke atas.
Fredy Rodo
Senior Consultant & Market Research
Disclaimer
Risk and Disclaimer
Setiap keputusan investasi haruslah merupakan keputusan individu, sehingga tanggung jawabnya ada pada masing-masing individu yang membuat keputusan investasi tersebut. AntamGold.com tidak bertanggung jawab atas segala keputusan investasi yang dilakukan oleh siapapun, baik itu mendatangkan keuntungan ataupun kerugian, dengan kondisi dan situasi apapun juga, yang diakibatkan secara langsung maupun tidak langsung.
Leave a Reply