Emas turun tajam, karena investor tampaknya umumnya kecewa dengan komentar gubernur Fed Bernanke pasca FOMC kemarin. Selain itu, data PMI Cina melemah sehingga meningkatkan kekhawatiran bahwa negara ekonomi terbesar kedua di dunia sedang melambat lebih dari yang diperkirakan sebelumnya. Kedua hal ini menjadi badai yang sempurna di pasar global.
Gubernur Fed, Bernanke mengatakan kemarin bahwa bank sentral mungkin akan meruncingkan pembelian obligasi bulanan sebanyak $ 85 Miliar pada akhir tahun ini dan mungkin berakhir seluruhnya sekitar pertengahan tahun depan, jika ekonomi membaik.
Sementara harapan Fed untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dengan melanjutkan perbaikan secara bertahap, belum menjadi bukti yang sangat handal di masa lalu. Bahkan, kita tidak berada di dekat dua target kunci The Fed, yaitu 6,5% pengangguran dan inflasi 2,0% PCE.
Namun reaksi pasar terhadap Bernanke berpotensi akan menggelincirkan prospek pertumbuhan ke depan. Kenaikan tingkat suku bunga kemungkinan akan membebani pertumbuhan dan memiliki konsekuensi yang mengerikan pada jumlah pembiayaan utang federal. Tarif naik dan hipotek berpeluang akan menyebabkan masalah untuk pemulihan pasar perumahan.
Pada titik ini meskipun, berada pada level ‘risk-off’ membuat semua orang keluar dan bergerak menuju dan terutama kepada dolar. Penurunan harga emas kemungkinan hasil dari aksi sell di transaksi ETP dan pada tingkat ini kemungkinan akan sangat menarik bagi pembeli emas fisik.
“Turunnya harga emas dapat memicu respons permintaan positif dari pembeli yang sensitif terhadap harga.” Perhatikan juga biaya premi yang dibayarkan dua digit di Shanghai atas harga premi London merupakan indikasi permintaan yang kuat di kawasan Asia.
Pada pergerakan hari Kamis kemarin, perdagangan emas dibuka pada kisaran USD 1350.93 per troy ounce. Sejak pembukaan market, emas tidak mampu mempertahankan penguatannya dan langsung melemah dengan bergerak ke bawah menuju harga terendah hariannya pada kisaran USD 1276.03 per troy ounce. Akhirnya emas menguat tipis dan di tutup pada kisaran USD 1284.17 per troy ounce. Pergerakan emas kembali mendapatkan kerugian terhadap dollar sebanyak USD 66.76.
Pergerakan emas pada grafik 4 jam-an terlihat masih dalam kondisi bearish dan berada di bawah indikator simple moving 20 dan 50 average yang merupakan area resistan bagi pergerakan emas. Indikator relative strength index (RSI 14) berada di level 32 dengan memberikan indikasi harga berada dalam kondisi jenuh jual. Demikian juga, indikator momentum 14 memberikan indikasi akan bergerak bearish minor.
Secara umum pergrakan emas berada dalam tekan bearish. Jika emas masih melanjutkan pergerakan bearishnya dengan menembus support USD 1269.38 per troy ounce membuka potensi emas akan bergerak ke bawah menuju support USD 1227.43 per troy ounce. Sebaliknya jika emas menguat dengan menembus resistan USD 1305.78 per troy ounce akan membuka peluang emas melakukan rebound ek atas menuju resistan USD 1316.50 per troy ounce.
Fredy Rodo
Senior Consultant & Market Research
Disclaimer
Risk and Disclaimer
Setiap keputusan investasi haruslah merupakan keputusan individu, sehingga tanggung jawabnya ada pada masing-masing individu yang membuat keputusan investasi tersebut. AntamGold.com tidak bertanggung jawab atas segala keputusan investasi yang dilakukan oleh siapapun, baik itu mendatangkan keuntungan ataupun kerugian, dengan kondisi dan situasi apapun juga, yang diakibatkan secara langsung maupun tidak langsung.
Leave a Reply