Emas kembali berada di bawah tekanan, tergelincir ke posisi terendah empat minggu karena indeks dolar membebani laju pergerakan logam kuning. Greenback kembali didukung oleh beberapa perkiraan data ekonomi AS, tapi mungkin lebih signifikan oleh pelemahan Yen.
Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe mengumumkan bahwa Jepang akan berusaha untuk menambah tiga kali lipat infrastruktur ekspor dan menggandakan ekspor produk pertanian pada tahun 2020. Abe dan Haruhiko Kuroda, secara tegas membantah mereka memanipulasi Yen untuk melemah dalam rangka untuk meningkatkan pangsa ekspor.
Abenomics adalah ekspansi besar-besaran pada pelonggaran kuantitatif di BoJ dengan menggandakan basis moneter Jepang selama dua tahun ke depan. Yen telah melemah sebanyak 30 persen terhadap dolar. Dan rupanya pelemahan Yen hanyalah produk sampingan yang tidak disengaja dari upaya agresif untuk menghentikan deflasi di Jepang. Korea Selatan baru-baru ini telah menurunkan suku bunga, Taiwan juga telah melakukan kebijakan meng-counter pelemahan Yen dan Cina dengan terus terang telah menyatakan ketidaksenangan terhadap tindakan Jepang.
Pada saat ini, perang mata uang diwujudkan dengan penguatan dolar, yang pada gilirannya menekan emas. Tetapi di lain pihak, saya percaya jika Fed memulai penarikan akomodasi secara bertahap, yang sebenarnya agak tidak mungkin karena langkah tersebut mungkin akan mempercepat penguatan dolar, yang akan membuat ekspor AS tertekan, dan membuat pertumbuhan ekonomi melemah. Saya kira the Fed hanya mungkin untuk mendorong saja. Mari kita lihat karena biar bagaimanapun juga emas telah mempunyai pengalaman yang cukup untuk melindungi nilai investasi.
Pada pergerakan Jumat kemarin, perdagangan emas dibuka pada kisaran USD 1386.30 per troy ounce. Sejak pembukaan market, emas langsung terperosok cukup tajam dan bergerak ke bawah menuju harga terendah hariannya pada kisaran USD 1355.16 per troy ounce. Akhirnya pergerakan emas di tutup pada kisaran USD 1355.39 per troy ounce. Pergerakan emas kembali mendapatkan kerugian terhadap dollar sebanyak USD 30.91.
Pergerakan emas pada grafik 4 jam-an terlihat kembali berada di bawah indikator simple moving average (SMA) 20 yang merupakan resistan kuat bagi pergerakan emas. Indikator relative strength index (RSI 14) berada di level 20 dengan memberikan indikasi harga berada dalam kondisi jenuh jual. Sebaliknya indikator momentum 14 memberikan indikasi akan bergerak bullish.
Secara umum pergerakan emas pada grafik 4 jam-an berada dalam tekanan bearish. Jika emas masih melanjutkan pergerakan bearishnya dengan menembus support USD 1338.01 per troy ounce membuka potensi emas akan bergerak ke bawah menuju support USD 1300.58 per troy ounce. Sebaliknya jika emas menguat maka resistan USD 1390.58 per troy ounce akan di uji oleh pergerakan emas jika bergerak ke atas.
Fredy Rodo
Senior Consultant & Market Research
Disclaimer
Risk and Disclaimer
Setiap keputusan investasi haruslah merupakan keputusan individu, sehingga tanggung jawabnya ada pada masing-masing individu yang membuat keputusan investasi tersebut. AntamGold.com tidak bertanggung jawab atas segala keputusan investasi yang dilakukan oleh siapapun, baik itu mendatangkan keuntungan ataupun kerugian, dengan kondisi dan situasi apapun juga, yang diakibatkan secara langsung maupun tidak langsung.
Leave a Reply