Kripto Shiba Inu (SHIB) meroket 17 juta persen sejak debut pada bulan Agustus 2020. Tetapi SHIB berpeluang merosot selama beberapa bulan ke depan. Dua aset kripto Stellar Lumens (XLM) dan Algorand (ALGO) berpotensi menyalip SHIB.
SHIB kian naik daun setelah bursa-bursa kripto besar membuka perdagangan SHIB. Investor ritel pun tidak ingin melewatkan SHIB yang melambung fantastis. Selain itu, rantai bioskop AMC menerima SHIB sebagai pembayaran untuk tiket.
Kendati SHIB memenangkan banyak hal, fundamentalnya masih didorong oleh animo pasar dan sedikit substansi. SHIB juga merupakan token ERC-20 pada jaringan Ethereum sehingga terkena biaya transaksi atau gas fee tinggi.
Kripto Shiba Inu (SHIB) Dibayang-bayangi 2 Kripto Ini
Riwayat aset kripto menunjukkan token yang melambung tinggi disusul dengan penurunan yang drastis, hingga mencapai hampir 99 persen dalam kurun waktu dua tahun setelah rekor tertinggi. Bukan tidak mungkin SHIB akan mengalami nasib serupa.
Saat ini, SHIB menduduki peringkat ke-12 menurut data CoinGecko dengan kapitalisasi pasar US$24 milyar. Tetapi aset kripto dengan kegunaan yang nyata dapat menyalip SHIB, terutama apabila SHIB mulai longsor.
Pertama, Stellar Lumens (XLM) berpeluang melampaui kapitalisasi pasar SHIB satu tahun dari sekarang. XLM bermanfaat untuk pembayaran antar negara atau remitansi.
Remitansi saat ini dapat memakan waktu hingga satu pekan untuk diselesaikan. Dengan teknologi blockchain, remitansi dapat dilakukan dalam waktu sangat singkat.
Uang fiat dikonversi menjadi XLM lalu ditransfer kemanapun di dunia dan dikonversi kembali menjadi uang fiat negara tujuan. Hal ini memakan waktu hanya 4 hingga 5 detik dengan biaya transaksi 0,00001 XLM.
Stellar merupakan jaringan yang dapat menangani tiga ribu transaksi per detik. Selain itu, Stellar juga menjalin kemitraan dengan bank-bank besar di wilayah Pasifik Selatan untuk menangani pembayaran antar negara.
Kedua, Algorand (ALGO) adalah aset kripto terbesar ke-20 dengan kapitalisasi pasar US$10,9 milyar. ALGO memakai mekanisme konsensus Pure Proof of Stake (PPoS) yang diklaim lebih desentralistik dengan tingkat keamanan lebih tinggi.
Pengembang Algorand memfokuskan kepada interoperabilitas blockchain. Aplikasi desentralistik cenderung terpaku dengan blockchain dasarnya sehingga sulit mentransfer data ke jaringan blockchain lain.
Dengan blockchain Algorand, pengembang dapat lebih kreatif menggarap aplikasi desentralistik dan proyek-proyek keuangan.
Algorand mampu memroses 1.100 transaksi per detik atau 66 ribu transaksi per menit. Hal ini dapat menjadikannya lebih berharga dibanding SHIB.
Sumber: Blockchainmedia.id