Emas berkonsolidasi setelah membukukan keuntungan dua minggu berturut-turut tetapi beberapa aksi bank sentral yang muali melakukan pelonggaran moneter akan menjaga warna emas tetap menguning.
Data PMI dan penjualan ritel yang lemah di Eropa hanyalah bukti terbaru bahwa zona Eropa tetap dalam kesulitan. Euro masih terus berada di bawah tekanan, yang telah mengangkat dolar dan menjaga harga emas. Presiden ECB kemarin mengatakan bahwa mereka siap akan menurunkan suku bunga kembali hingga masuk ke dalam suku bunga deposito negatif dan ECB telah mempersiapkan skenario tersebut.
Seperti kita ketahui AS telah berhasil menjaga perekonomian tepat di atas kecepatan dengan tarif suku bunga nol dan memompa likuiditas triliunan dollar ke dalam sistem. Eropa terlihat masih enggan untuk melalukan hal tersebut, meskipun minggu lalu ECB memotong pada suku bunga 25bp ke rekor terendah di level 0,5%.
Resiko pertumbuhan yang akan membawa utang dan krisis pendanaan kembali naik ke permukaan ketika pendapatan pajak jatuh. Kemungkinan ini akan memaksa bank sentral untuk melonggarkan lebih lanjut. ECB dan BoE masih memiliki ruang untuk penurunan suku bunga lebih lanjut, tapi suku bunga AS dan Jepang sudah nol. Satu-satunya pilihan adalah cetak uang bahkan lebih dari yang mereka sudah lakukan.
Jepang telah ‘all-in’, dan berjanji untuk terus melipatgandakan basis moneter selama dua tahun ke depan. Namun data CPI terbaru menunjukkan inflasi jatuh, di level -0.9% y / y pada bulan Maret, dibandingkan -0.6% y / y pada bulan Februari. BoJ telah menetapkan untuk mencoba dan mengubah pola pikir dan budaya bangsa dari negara penabung menjadi ke negara pemboros. Ini bukan tugas kecil, dan saya pikir pemerintah Abe dan BoJ menyadarinya.
Pada pergerakan Senin kemarin, perdagangan emas dibuka pada kisaran USD 1469.82 per troy ounce. Sejak pembukaan market, emas sempat menguat tajam dengan bergerak ke atas menuju harga tertinggi hariannya pada kisaran USD 1478.71 per troy ounce. Harga emas kembali terperosok dengan bergerak ke bawah menuju harga terendah hariannya pada kisaran USD 1464.42 per troy ounce. Akhirnya emas di tutup pada kisaran USD 1469.18 per troy ounce. Pergerakan emas kembali mendapatkan kerugian terhadap dollar sebanyak USD 0.64.
Pergerakan emas pada grafik 4 jam-an terlihat kembali berada di bawah indikator simple moving average (SMA) 20 dan 50 yang merupakan resistan kuat bagi pergerakan emas. Indikator relative strength index (RSI 14) berada di level 47dengan memberikan indikasi harga berada dalam kondisi bearish minor. Sebaliknya, indikator momentum 14 memberikan indikasi akan bergerak bearish minor.
Pergerakan emas pada grafik 4 jam-an berada dalam kondisi bullish dan saat ini terlihat tertahan kuat di area resistan dimana ada kemungkinan emas akan bergerak ke bawah menuju support USD 1439.78 per troy ounce. Sebaliknya jika emas kembali menguat dengan menembus resistan USD 1465.24 per troy ounce akam membuka peluang emas akan bergerak ke atas menuju resistan USD 1488.00 per troy ounce.
Fredy Rodo
Senior Consultant & Market Research
Disclaimer
Risk and Disclaimer
Setiap keputusan investasi haruslah merupakan keputusan individu, sehingga tanggung jawabnya ada pada masing-masing individu yang membuat keputusan investasi tersebut. AntamGold.com tidak bertanggung jawab atas segala keputusan investasi yang dilakukan oleh siapapun, baik itu mendatangkan keuntungan ataupun kerugian, dengan kondisi dan situasi apapun juga, yang diakibatkan secara langsung maupun tidak langsung.
Leave a Reply