Emas berada dalam range yang cukup ketat pada hari Rabu, karena investor masih menunggu hasil keputusan kebijakan moneter dari The Federal Reserve AS dan Bank Sentral Eropa, yang berpotensi akan menentukan arah pasar selanjutnya.
Jika The Fed memutuskan untuk meluncurkan pelonggaran kuantitatif maka langkah tersebut akan membuat daya tarik emas sebagai investasi yang dapat melindung nilai dari inflasi, karena bank sentral berpotensi akan mencetak uang tunai yang membuat nilai mata uang tersebut akan berkurang.
Demikian juga dengan pertemuan kebijakan Bank Sentral Eropa pada hari Kamis mendatang juga berada dalam sorotan cukup tinggi oleh pelaku pasar, terutama setelah Presiden Bank Sentral Eropa, Mario Draghi berjanji pada pekan lalu untuk melakukan segala kemungkinan untuk menjaga zona Eropa.
Kementerian keuangan Jerman, menegaskan kembali dalam pandangannya bahwa tidak perlu untuk memberikan lisensi perbankan pada proses bailout sehingga dapat memicu keraguan atas kemampuan ECB untuk mengambil tindakan berani untuk menopang perlambatan ekonomi di kawasan Eropa.
Perlu diketahui bahwa ECB pernah melakukan intervensi di pasar obligasi pemerintah tahun lalu untuk membeli surat utang pemerintah Italia dan Spanyol tetapi saat ini Jerman Bundesbank menegaskan kembali penentangannya pada hari Jumat lalu untuk menggunakan program tersebut.
Laporan data pembelian manajer pabrik China, jatuh ke posisi terendah selama delapan bulan terakhir, menunjukkan sektor manufaktur hampir tidak tumbuh. Sebuah survei terpisah menunjukkan kontraksi aktivitas pabrik Cina mereda pada bulan Juli.
Pada pergerakan Selasa kemarin, perdagangan emas dibuka pada kisaran USD 1621.70 per troy ounce, sejak pembukaan market pergerakan emas menguat tipis dengan bergerak ke atas menuju harga tertinggi hariannya pada kisaran USD 1627.90 per troy ounce. Emas kembali melemah pada sesi New York dengan bergerak kebawah menuju harga terendah hariannya pada kisaran USD 1610.90 per troy ounce. Pergerakan emas di tutup pada kisaran USD 1614.10 per troy ounce. Pergerakan emas kembali membukukan kerugian terhadap dollar sebanyak USD 7.6.
Harga spot emas sedikit berubah pada USD 1616.84 per troy ounce. Kontrak emas berjangka AS untuk pengiriman Desember juga ikut naik setengah persen menjadi USD 1617.70 per troy ounce.
Pergerakan emas pada grafik 4 jam-an terlihat masih berada di atas indikator simple moving average (SMA) 50 yang merupakan area support kuat bagi pergerakan emas. Indikator relative strength index (RSI 14) berada di level 55 dengan memberikan indikasi harga berada dalam kondisi bullish minor. Demikian juga dengan indikator momentum 14 juga memberikan indikasi akan bergerak bullish minor.
Pergerakan emas pada grafik 4 jam-an terlihat tertahan di area support dimana ada kemungkinan harga emas akan kembali menguat. Dengan bergerak ke atas menguji resistan USD 1629.40 per troy ounce. Pecahnya resistan tersebut berpeluang akan membawa harga emas bergerak ke atas menuju resistan berikutnya pada kisaran USD 1646.00 per troy ounce. Waspadai juga jika ternyata harga emas melemah dengan menembus support USD 1611.88 per troy ounce berpotensi aakan membawa harga emas bergerak ke bawah menuju support USD 1592.28 per troy ounce.
Fredy Rodo
Senior Consultant & Market Research
Disclaimer
Risk and Disclaimer
Setiap keputusan investasi haruslah merupakan keputusan individu, sehingga tanggung jawabnya ada pada masing-masing individu yang membuat keputusan investasi tersebut. AntamGold.com tidak bertanggung jawab atas segala keputusan investasi yang dilakukan oleh siapapun, baik itu mendatangkan keuntungan ataupun kerugian, dengan kondisi dan situasi apapun juga, yang diakibatkan secara langsung maupun tidak langsung.
Leave a Reply