Emas sudah menjadi topik hangat beberapa bulan terakhir, bukan karena harganya turun dari level tertinggi 2011, tetapi karena apresiasi jangka panjang ketika dolar terus menguat. Kenaikan jangka panjang emas merupakan konsekuensi yang diharapkan. Walaupun pasokan emas terbatas, cenderung terus meningkat sekitar 1% per tahun. Saat ini ada sekitar 170.000 ton emas yang beredar, dan banyak yang disimpan sebagai cadangan bank sentral global.
Sistem penawaran dan permintaan terus bekerja. Dengan kata lain, kenaikan harga emas dari waktu ke waktu sesuai dengan yang diharapkan dan memiliki pergerakan yang sangat sehat ketika meningkatnya kekayaan.
Dan bagaimana tentang kesehatan dolar AS? sementara ini, inflasi dapat menjadi variabel jangka pendek untuk mengetahui pergerakan dollar. Dari waktu ke waktu, inflasi tahunan berada di sekitar 3 % dan mempunyai efek samping jinak pada pertumbuhan ekonomi, bukan sebagai pertanda dolar akan terdevaluasi. Output ekonomi biasanya disesuaikan dengan inflasi.
Permintaan global Treasury AS adalah pasar yang paling dalam dan paling likuid, dan negara-negara di seluruh dunia melihat obligasi AS adalah sebagai toko yang paling stabil nilainya ketika permintaan tinggi dan meningkat.
Permintaan luar negeri terhadap infrastruktur proyek-proyek di AS juga menjadi incaran terutama ketika orang-orang Cina kaya memindahkan uang mereka dengan memilih untuk membeli rumah di AS.
Dana pensiun Jepang, juga berupaya untuk mendiversifikasi lebih jauh lagi (dan akhir-akhir ini, semakin stabil) ketika obligasi Jepang berimbal hasil rendah, lembaga keuangan ini sedang mengincar beberapa pembangunan infrastruktur AS. Selama aset yang berdenominasi dolar masih tinggi dan bernilai jangka panjang, itu menjadi pertanda baik bagi dolar dan tidak mungkin terdevaluasi.
Pada pergerakan hari Jumat kemarin, perdagangan emas dibuka pada kisaran USD 1278.64 per troy ounce. Sejak pembukaan market, emas sempat melemah tipis dengan bergerak ke bawah menuju harga terendah hariannya pada kisaran USD 1269.38 per troy ounce.Emas kembali menguat terhadap dollar dengan bergerak ke atas menuju harga tertinggi hariannya pada kisaran USD 1301.52 per troy ounce.. Pergerakan emas di tutup pada kisaran USD 1294.00 per troy ounce. Pergerakan emas kembali mendapatkan keuntunga tipis terhadap dollar sebanyak USD 15.36.
Pergerakan emas pada grafik 4 jam-an terlihat masih dalam kondisi bearish dan berada di bawah indikator simple moving average 20 yang merupakan area resistan bagi pergerakan emas. Indikator relative strength index (RSI 14) berada di level 27 dengan memberikan indikasi harga berada dalam kondisi jenuh jual. Sebaliknya, indikator momentum 14 memberikan indikasi akan bergerak bullish.
Secara umum pergerakan emas pada grafik 4 jam-an berada dalam kondisi bearish. Jika emas menembus support USD 1269.38 per troy ounce membuka potensi emas akan bergerak ke bawah menuju support USD 1227.43 per troy ounce. Sebaliknya jika emas menguat maka resistan USD 1305.78 per troy ounce harus terlebih dahulu ditembus dimana ada peluang emas akan bergerak ke atas menuju resistan USD 1364.70 per troy ounce.
Fredy Rodo
Senior Consultant & Market Research
Disclaimer
Risk and Disclaimer
Setiap keputusan investasi haruslah merupakan keputusan individu, sehingga tanggung jawabnya ada pada masing-masing individu yang membuat keputusan investasi tersebut. AntamGold.com tidak bertanggung jawab atas segala keputusan investasi yang dilakukan oleh siapapun, baik itu mendatangkan keuntungan ataupun kerugian, dengan kondisi dan situasi apapun juga, yang diakibatkan secara langsung maupun tidak langsung.
Leave a Reply