Emas naik tipis pada Senin setelah membukukan kerugian sebanyak 1 persen pada pergerakan minggu sebelumnya, setelah terlacak pembicaraan dengan nada positif dalam pergerakan ekuitas ditengah harapan kemajuan dalam pembicaraan anggaran AS, sementara ketegangan meningkat terus di Timur Tengah mendukung daya tarik safe haven pada emas.
Kemarin, emas berada di level dua minggu terendah ketika sebuah laporan World Gold Council memproyeksikan melemahnya permintaan logam mulia pada kuartal ketiga. Permintaan global untuk logam mulia tergelincir terutama disebabkan oleh penurunan yang signifikan dalam konsumsi Cina selama kuartal September.
Cina harus dan akan menambah cadangan emasnya untuk “menjamin keamanan ekonomi dan keuangan nasional ketika mempromosikan globalisasi yuan dan sebagai lindung nilai terhadap cadangan mata uang asing,” menurut Gao Wei, seorang pejabat dari Departemen Urusan Ekonomi Cina Internasional Departemen Luar Negeri .
Adalah mungkin bahwa Cina mungkin sudah atau segera bisa menyalip Jerman sebagai pemilik terbesar kedua di dunia dari logam kuning. Jerman saat ini memegang 3,395.5 ton, sementara Amerika Serikat yang pertama dengan 8,133.5 ton, menurut World Gold Council.
David Einhorn dan John Paulson, dua fund manajer dan hedge fund yang paling terkemuka di dunia, mempertahankan posisi yang signifikan dalam emas ETF terbesar selama kuartal ketiga pada tahun ini.
Pada pergerakan Jumat kemarin, perdagangan emas dibuka pada kisaran USD 1715.75 per troy ounce. Sejak pembukaan market, emas sempat melemah dengan bergerak ke bawah menuju harga terendahnya pada kisaran USD 1705.60 per troy ounce. Pada sesi New York emas kembali menekan dollar dengan menguat tipis terhadap dollar dengan bergerak ke atas menuju harga tertinggi hariannya pada kisaran USD 1716.90 per troy ounce. Akhirnya pergerakan emas di tutup pada kisaran USD 1711.75 per troy ounce. Pergerakan emas mengalami kerugian terhadap dollar sebanyak USD 4.
Pergerakan emas pada grafik 4 jam-an terlihat berada di antara indikator simple moving average (SMA) 20 dan 50 yang merupakan area support dan resistan kuat bagi pergerakan emas. Indikator relative strength index (RSI 14) berada di level 52 dengan memberikan indikasi harga berpotensi berada dalam kondisi bullish minor. Sedangkan indikator momentum 14 masih memberikan indikasi akan bergerak bullish.
Pergerakan emas pada grafik 4 jam-an terlihat berpotensi masih berada dalam kondisi bullish. Jika resistan USD 1723.09 per troy ounce ditembus berpeluang akan membawa harga emas kembali menguat dengan bergerak ke atas menuju resistan berikutnya pada kisaran USD 1738.75 per troy ounce. Sebaliknya jika emas melemah maka garis tren dan support USD 1713.40 per troy ounce akan menjadi area yang akan di uji oleh pergerakan harga.
Fredy Rodo
Senior Consultant & Market Research
Disclaimer
Risk and Disclaimer
Setiap keputusan investasi haruslah merupakan keputusan individu, sehingga tanggung jawabnya ada pada masing-masing individu yang membuat keputusan investasi tersebut. AntamGold.com tidak bertanggung jawab atsas segala keputusan investasi yang dilakukan oleh siapapun, baik itu mendatangkan keuntungan ataupun kerugian, dengan kondisi dan situasi apapun juga, yang diakibatkan secara langsung maupun tidak langsung.
Leave a Reply