Harga emas masih bergerak positif pada hari Selasa di Asia karena investor melihat ke depan terhadap pertemuan meeting minute bulan Juli Federal Reserve di pekan ini dan terus mengawasi nilai tukar mata uang yuan Cina.
Semalam, emas berjangka naik jauh terlepas dari dolar yang lebih kuat, ketika Bank Rakyat China kembali berupaya untuk menstabilkan mata uangnya hampir seminggu setelah jatuh ke level terendah dalam lebih dari tiga tahun. Di Beijing, Bank Rakyat China (PBOC) mempertahankan kebijakan untuk menstabilkan yuan, setelah mata uangnya mengalami minggu yang paling penuh gejolak di tahun ini.
Ekonomi AS
Emas masih diperdagangkan di level lebih tinggi, didukung oleh berkurangnya ekspektasi kenaikan suku bunga. Data the New York Indeks Empire State jatuh ke -14,9 pada bulan Agustus, jauh di bawah ekspektasi 4,4, dibandingkan 3,9 pada bulan Juli. Pesanan baru jatuh ke -15,70, dari -3,50 pada bulan Juli. Data ini adalah sinyal yang mengganggu bahwa pemulihan ekonomi kemungkinan telah terhenti, yang menambahkan beberapa tekanan berat untuk argumen yang mendukung agar the Fed menunda kenaikan suku bunga pertama di bulan September.
Ekonomi Jepang
Di Jepang, di mana kebijakan moneter super akomodatif yang telah dilakukan untuk menambah pertumbuhan ekonomi. Dilaporkan pada Q2, Jepang hanya mencapai pertumbuhan -1,6% karena konsumen terus menahan permintaan dan ekspor terlihat merosot.
Mungkin tidak mengherankan bahwa ada tuntutan agar pemerintah Abe untuk menambah stimulus lebih lanjut agar dapat membantu yen terdepresiasi lebih lanjut sehingga dapat membantu ekspor. Hal tersebut akan mendorong harga domestik lebih tinggi dan merusak sektor konsumsi lebih lanjut.
Jika Jepang terus menggandakan stimulus dan ECB yang masih percaya bahwa QE masih bekerja meskipun pertumbuhan ekonomi terlihat mengecewakan. Pertanyaannya sekarang, apakah the Fed benar-benar akan menaikkan suku bunga ?
Teknikal
Pada pergerakan hari Senin, perdagangan emas dibuka pada kisaran USD 1114.40 per troy ounce. Harga Emas kembali menguat dengan bergerak ke atas menuju harga tertinggi hariannya pada kisaran USD 1122.77 per troy ounce. Akhirnya harga emas ditutup dengan melemah pada kisaran USD 1117.33 per troy ounce. Pergerakan emas kembali mendapatkan keuntungan terhadap dollar sebanyak USD 2.93.
Secara umum, pergerakan emas pada grafik 4 jam-an terlihat kembali dalam kondisi bearish. Harga emas terlihat berada di bawah indikator simple moving average 20 dan 200 yang merupakan area resistan bagi pergerakan emas. Indikator relative strength index (RSI 14) berada di level 57 dengan memberikan indikasi harga berada dalam kondisi bearish minor. Demikian juga, indikator momentum 14 memberikan indikasi bearish minor.
Bias intraday, pergerakan harga emas pada grafik 4 jam-an terlihat sedang melakukan berkonsolidasi dengan menguji area resistan. Jika harga emas melemah maka support USD 1103.38 per troy ounce berpeluang akan ditembus oleh pergerakan harga dimana ada kemungkinan support USD 1077.22 per troy ounce akan menjadi target berikutnya. Sebaliknya, jika harga emas menguat maka resistan USD 1119.56 per troy ounce harus terlebih dahulu ditembus dimana resistan berikutnya pada kisaran USD 1132.65 – 1145.73 per troy ounce berpotensi akan disentuh oleh pergerakan harga.
Team Consultant & Market Research
Disclaimer
Risk and Disclaimer
Setiap keputusan investasi haruslah merupakan keputusan individu, sehingga tanggung jawabnya ada pada masing-masing individu yang membuat keputusan investasi tersebut. AntamGold.com tidak bertanggung jawab atas segala keputusan investasi yang dilakukan oleh siapapun, baik itu mendatangkan keuntungan ataupun kerugian, dengan kondisi dan situasi apapun juga, yang diakibatkan secara langsung maupun tidak langsung.
Leave a Reply