Harga Emas kembali terpeleset dengan bergerak turun dan saat ini berada di kisaran USD 1280 per troy ounce ketika Gedung Putih mengkonfirmasi tarif impor tambahan baru sebesar $ 50 miliar untuk barang ekspor Cina ke Amerika Serikat.
Perang Dagang
Perdagangan AS-China “telah sangat tidak adil, dalam jangka waktu yang sangat lama,” kata Presiden Donald Trump. Tarif impor dinaikkan menjadi 25% untuk barang – barang robotika dan barang-barang industri otomotif dan memacu pernyataan analis dan surat kabar tentang ‘perang dagang’.
Presiden AS juga menge-tweetkan kembali keputusannya yang memecat James Comey sebagai kepala FBI menyusul laporan Departemen Kehakiman mengenai kesalahan penanganan email ke Hillary Clinton sebelum pemilihan presiden 2016.
Sudah satu tahun pasar menglami gejolak peristiwa geopolitik besar, namun emas masih belum melakukan apa-apa. Namun, meskipun softness dalam jangka pendek di logam emas, beberapa analis enggan mengatakan ketidakpastian geopolitik tetap tinggi dalam menghadapi perang perdagangan yang berkembang antara AS dan China.
Perbedaan
Harga emas mengalami tekanan jual yang tajam menjelang akhir pekan, terbebani oleh melonjaknya momentum penguatan dolar AS karena perbedaan kebijakan moneter antara AS dan Eropa.
Pasar sedang mengantisipasi kenaikan suku bunga AS selanjutnya ketika Federal Reserve mengisyaratkan bahwa pihaknya memperkirakan akan ada dua kali kenaikan suku bunga pada tahun ini. Bank Sentral AS juga menaikkan perkiraan pertumbuhan ekonomi dan melihat bahwa tingkat pengangguran akan lebih rendah pada tahun ini.
Secara sederhana, Ketua Fed Jerome Powell mengatakan: “Perekonomian berjalan dengan sangat baik.”
Harga emas sempat melonjak ke level tertinggi satu bulan setelah pertemuan kebijakan moneter Federal Reserve, keuntungannya hanya sementara karena pasar mencerna komentar dovish pertemuan kebijakan moneter Bank Sentral Eropa.
Mario Draghi mengatakan bahwa ECB siap untuk menghentikan program pembelian obligasi pada akhir tahun dan mengejutkan pasar dengan mengatakan bahwa bank sentral tidak akan menaikkan suku bunga sampai setidaknya musim panas 2019.
Teknikal
Pada hari Jumat, perdagangan emas dibuka pada kisaran USD 1302.04 per troy ounce. Harga Emas akhirnya kembali bergerak ke bawah menuju harga terendah hariannya pada kisaran USD 1275.25 per troy ounce. Harga emas ditutup pada kisaran USD 1280.12 per troy ounce. Pergerakan harga emas mendapatkan kerugian harian sebanyak USD 21.92.
Bias intraday, pergerakan emas pada grafik 4 jam-an terlihat berada dalam kondisi bearish dan saat ini harga emas masih berada dalam fase tekanan yang cukup tajam. Harga emas masih terlihat berada di bawah indikator simple moving average 20 dan 50 yang merupakan area resistan bagi pergerakan emas. Indikator relative strength index (RSI 14) berada di level 28 dengan indikasi berada dalam kondisi jenuh jual. Sebaliknya, indikator momentum 14 memberikan indikasi berada dalam kondisi bearish.
Secara umum, bias harian harga emas pada grafik 4 jam-an masih berada dalam kondisi bearish dan saat ini jika diperhatikan harga emas masih berada dalam fase tekanan. Waspadai, jika harga emas melemah terhadap dollar maka support USD 1275.25 per troy ounce harus ditembus dimana ada potensi USD 1262.32 per troy ounce akan disentuh oleh pergerakan selanjutnya. Sebaliknya jika resistan USD 1283.24 per troy ounce ditembus maka ada potensi resistan terdekatnya di kisaran USD 1292.17 per troy ounce akan disentuh dan membuat bias harian berubah menjadi bullish.
Team Consultant & Market Research
Disclaimer Risk and Disclaimer
Setiap keputusan investasi haruslah merupakan keputusan individu, sehingga tanggung jawabnya ada pada masing-masing individu yang membuat keputusan investasi tersebut. IndoGold.com tidak bertanggung jawab atas segala keputusan investasi yang dilakukan oleh siapapun, baik itu mendatangkan keuntungan ataupun kerugian, dengan kondisi dan situasi apapun juga, yang diakibatkan.
Leave a Reply