Emas tergelincir pada hari Selasa, dan diperdagangkan mendekati level terlemah dalam sebulan ketika hari libur Tahun Baru Imlek di Asia menahan permintaan fisik emas, sementara pergerakan emas berjangka di Tokyo menipis setelah mencapai rekor minggu lalu.
Pasar dibuka kembali di Jepang dan Korea Selatan, namun Singapura, Hong Kong, Cina daratan, Taiwan dan Malaysia tetap ditutup. Booming permintaan untuk emas fisik sebagai penyimpan kekayaan di kalangan investor Asia yang mendorong permintaan emas batangan fisik dan emas koin keluar dari Amerika Serikat ke Asia.
Nada konsolidatif yang telah mendominasi sejauh tahun ini telah melemahkan minat investor terkait harapan pemulihan ekonomi global telah meningkatkan risk appetite dan mengangkat ekuitas. Menteri Ekonomi Jepang, Akira Amari mengatakan bahwa pemerintah Abe menginginkan kebijakan “untuk membantu harga saham naik.” Jadi, ada harapan yang berkembang bahwa Jepang akan berbuat lebih banyak untuk mendevaluasi ke yen dan membuat harga aset meningkat.
Berbagai potensi mata uang global terus terdevaluasi untuk tujuan mencapai tingkat inflasi yang ditargetkan, tingkat kerja atau harga aset tertentu serta berpotensi akan menaikkan harga emas selanjutnya.
Dilaporkan Venezuela telah mendevaluasi mata uang Bolivar terhadap dollar. Devaluasi mata uang terbaru Venezuela akan merugikan berbagai perusahaan AS dan Eropa yang menjual kepada konsumen di Venezuela. Pada hari Jumat Venezuela mendevaluasi bolivar dengan 32 persen.
Pada pergerakan Senin kemarin, perdagangan emas dibuka pada kisaran USD 1666.12 per troy ounce. Sejak pembukaan market, emas sempat menguat tipis dengan bergerak ke atas menuju harga tertinggi hariannya pada kisaran USD 1669.40 per troy ounce. Akhirnya emas kembali terpeleset dengan bergerak ke bawah menuju harga terendah hariannya pada kisaran USD 1643.62 per troy ounce. Pergerakan emas di tutup pada kisaran USD 1647.80 per troy ounce. Pergerakan emas kembali mengalami kerugian terhadap dollar sebanyak USD 18.32.
Pergerakan emas pada grafik 4 jam-an terlihat kembali berada di bawah indikator simple moving average (SMA) 20, 50 dan 200 merupakan area resistan kuat bagi pergerakan emas. Indikator relative strength index (RSI 14) berada di level 22 dengan memberikan indikasi harga berada dalam kondisi jenuh jual. Demikian juga dengan indikator momentum 14 memberikan indikasi akan bergerak bearish.
Pergerakan emas pada grafik 4 jam-an kembali terlihat berada dalam tekanan bearish. Jika emas melanjutkan pergerakan bearishnya dengan menembus support USD 1642.32 per troy ounce maka ada potensi emas akan bergerak ke bawah menuju support USD 1630.70 per troy ounce. Sebaliknya jika emas menguat dengan menembus resistan USD 1652.40 per troy ounce maka ada peluang emas kembali akan bergerak ke atas menuju resistan USD 1668.73 per troy ounce.
Fredy Rodo
Senior Consultant & Market Research
Disclaimer
Risk and Disclaimer
Setiap keputusan investasi haruslah merupakan keputusan individu, sehingga tanggung jawabnya ada pada masing-masing individu yang membuat keputusan investasi tersebut. AntamGold.com tidak bertanggung jawab atas segala keputusan investasi yang dilakukan oleh siapapun, baik itu mendatangkan keuntungan ataupun kerugian, dengan kondisi dan situasi apapun juga, yang diakibatkan secara langsung maupun tidak langsung.
Leave a Reply