Harga Emas kembali tertekan, didorong oleh meningkatnya spekulasi bahwa kebijakan pelancipan pembelian obligasi akan di lakukan lebih cepat setelah klaim pengangguran AS pekan lalu turun menjadi 298k dan GDP AS Q3 direvisi lebih tinggi ke level 3,6 %.
Tetapi, pelemahan harga emas kembali menarik minat beli ketika harga emas berada di level terendah.
GDP AS Q3 naik di atas ekspektasi 2,8 %, terutama ketika persediaan terus membesar. Mungkin tidak mengherankan, revisi ke atas menjadi 3,6 % merupakan hasil dari membangun kapasitas persediaan yang lebih besar hingga $ 59,9 miliar. Tetapi itu menjadi pertanda buruk bagi GDP AS Q4, dimana persediaan biasanya akan turun di kuartal berikutnya.
Secara keseluruhan, pasar masih mencerminkan bahwa pemulihan ekonomi AS masih menghangat. Dengan asumsi jika kebijakan Fed masih melihat dan bergantung dengan data ekonomi selanjutnya, data di atas masih belum memberikan banyak informasi bahwa pengurangan pembelian aset akan dilakukan.
Meskipun demikian, yield obligasi AS terus bergerak lebih tinggi, melebihi level tertinggi akhir November. Pertanyaannya sekarang, apakah pasar obligasi sedikit lebih yakin bahwa kebijakan pelancipan akan dilakukan, atau telah bubble? Jika yield obligasi AS bergerak menuju ke level 3 %, bubble di pasar saham akan berada dalam bahaya serius. Sebuah kesempatan pada emas……
Lonjakan harga emas kemarin terutama hasil dari short-covering. Pergerakan rally pada emas pasti mengguncang posisi short di pasar emas kertas dan ada kemungkinan mereka akan mengambil kesempatan dengan skala yang lebih besar.
ECB kembali mempertahankan suku bunga refi pada rekor rendah di level 0,5 %, sesuai dengan perkiraan. Namun, pasar uang berharap ada indikasi yang lebih definitif terkait program pelonggaran lebih lanjut di kawasan Eropa. Pelemahan pada dolar, membantu menyediakan beberapa support bagi pergerakan harga emas selanjutnya.
Pada pergerakan hari Kamis kemarin, perdagangan emas dibuka pada kisaran USD 1243.35 per troy ounce. Sejak pembukaan market, emas langsung terkoreksi dengan bergerak ke bawah menuju harga terendah hariannya pada kisaran USD 1216.91 per troy ounce. Akhirnya pergerakan emas di tutup pada kisaran USD 1225.01 per troy ounce. Pergerakan emas kembali mendapatkan kerugian terhadap dollar sebanyak USD 18.34.
Secara umum, pergerakan emas pada grafik 4 jam-an berada dalam kondisi bearish dan saat ini emas terlihat kembali masuk ke dalam fase koreksi. Harga emas berada di antara indikator simple moving average 20 dan 50 yang merupakan area support dan resistan bagi pergerakan emas. Indikator relative strength index (RSI 14) berada di level 46 dengan memberikan indikasi harga berada dalam kondisi bearish minor. Demikian juga, indikator momentum 14 memberikan indikasi akan bergerak bearish.
Pergerakan emas pada grafik 4 jam-an terlihat kembali berada dalam tekanan bearish. Jika harga emas kembali mendapat tekanan dari dollar dengan menembus support USD 1211.79 per troy ounce akan membuka potensi emas akan bergerak ke bawah menuju support USD 1180.81 per troy ounce . Sebaliknya jika emas menguat maka garis tren yang berfungsi sebagai resistan dan resistan USD 1238.67 per troy ounce harus di tembus oleh pergerakan harga dimana ada peluang harga akan bergerak ke atas menuju resistan USD 1255.29 per troy ounce.
Fredy Rodo
Senior Consultant & Market Research
Disclaimer
Risk and Disclaimer
Setiap keputusan investasi haruslah merupakan keputusan individu, sehingga tanggung jawabnya ada pada masing-masing individu yang membuat keputusan investasi tersebut. AntamGold.com tidak bertanggung jawab atas segala keputusan investasi yang dilakukan oleh siapapun, baik itu mendatangkan keuntungan ataupun kerugian, dengan kondisi dan situasi apapun juga, yang diakibatkan secara langsung maupun tidak langsung.
Leave a Reply