Emas kembali turun untuk hari ketiga, yang merupakan penurunan terburuknya dalam 7 minggu terakhir, akibat dari menurunnya kekhawatiran bahwa ekonomi dunia akan stagnan, mendorong permintaan ekuitas global dan memotong permintaan untuk investasi di zona aman.
Harga emas siap-kirim kehilangan hingga 1.1% atau turun ke level $1,728.4 per-ons, dan diperdagangkan di $1,739.42 pada pukul 9.20 a.m. di Singapura. Setelah sebelumnya mencapai rekor di $1,814.95 pada bulan Agustus kemarin, walaupun begitu, harga emas tetap lebih tinggi 22% dibandingkan tahun kemarin dikarenakan krisis hutang Eropa dan US.
Emas untuk pengiriman Desember juga mengalami penurunan untuk hari ketiga, dengan kehilangan hingga 0.7% ke level $1,730.80 di Comex, New York.? Di lain pihak, metal di Franc Swiss mengalami peningkatan terbesarnya hari ini.
Kabar Jepang
Sementara itu index MSCI Asia Pasific mengalami peningkatan untuk hari pertama, setelah perekonomian Jepang dinyatakan mengalami kontraksi yang lebih rendah dibanding yang diprediksikan, menambah tanda bahwa perekonomian Jepang akan rebound dari kondisi setelah gempa dan tsunami pada bulan Maret kemarin.
AS juga mengeluarkan laporan positif dengan laporan penjualan retail mengalami peningkatan terbesarnya selama 4 bulan terakhir di bulan Juli kemarin,dan data tingkat pelamar untuk bantuan pengangguran merupakan terendah sejak bulan April kemarin.
Kondisi Eropa
Index Stoxx Eropa 600 mengalami perampingan setelah mengalami penurunan untuk minggu ketiganya, setelah Prancis, Spanyol, Italia dan Belgia menerapkan larangan penjualan singkat untuk menstabilkan pasar ditengah kekhawatiran bahwa krisis hutang ini akan menyebar ke Prancis.
Komoditas
Komoditas yang mengalami peningkatan adalah Platinum tunai meningkat untuk hari kelimanya, meningkat sebesar 0.2% ke $1,800.50 per-ons. Spot Silver turun hinggga 1.1% ke $38.6875 per-ons, dan Palladium hanya mengalami sedikit perubahan di $746 per-ons.
Tetapi dalam Swiss Francs, emas mencapai rekor terbarunya di 1,371.79 francs hari ini. (SS)
Sumber : www.bloomberg.com
Leave a Reply