Meskipun data manufaktur Cina telah membantu mengangkat harga emas di pasar Asia, tetapi saat ini emas masih berada di jalur bearish pada bulan Oktober setelah gagal menembus level psikologis di sekitar USD 1800 per troy ounce.
Investor menunggu pernyataan kebijakan Federal Reserve AS nanti malam setelah melakukan pertemuan selama dua hari, namun sebagian besar ekonom mengharapkan tidak akan ada kebijakan baru menjelang pemilihan presiden umum AS pada tanggal 6 November, setelah pada bulan lalu the Fed mulai melakukan kebijakan stimulus tambahan.
Pemulihan ekonomi Cina terus terlihat setelah data Cina HSBC flash Manufacturing Purchasing Manager Index (PMI) naik ke level tertinggi selama tiga bulan ke level 49,1 pada bulan Oktober, dan data daftar pesanan berada di level terkuat sejak April yang memberikan penguatan sinyal pemulihan.
Logam kuning masih belum mampu memperpanjang keuntungan meskipun sejumlah pengaruh bullish mencakup aksi bank sentral dengan memberikan stimulus, meningkatnya perdagangan emas di bursa ETF, rendahnya suku bunga AS dan aksi beli emas oleh bank sentral.
Sebelum ada katalis tambahan, emas juga akan sangat sensitif terhadap risk-aversion. Namun, dengan sentimen pasar yang relatif positif dan likuiditas ketimbang ekspektasi pertumbuhan, maka masih ada kemungkinan emas masih akan menguat hingga kisaran USD 1800 per troy ounce pada akhir tahun ini.
Prospek resesi di Eropa dan inflasi yang ada kemungkinan akan meningkat masih menjadi bantalan dan support kuat bagi laju pergerakan emas pada masa akan datang.
Pada pergerakan Selasa kemarin, perdagangan emas dibuka pada kisaran USD 1728.65 per troy ounce. Sejak pembukaan market, emas terlihat langsung melemah dan bergerak ke bawah menuju harga terendah hariannya pada kisaran USD 1703.80 per troy ounce. Emas kembali berhasil menekan dollar dan akhirnya di tutup pada kisaran USD 1707.35 per troy ounce. Pergerakan emas kembali mengalami kerugian terhadap dollar sebanyak USD 21.3.
Pergerakan emas pada grafik 4 jam-an terlihat berada di bawah indikator simple moving average (SMA) 20 merupakan area resistan kuat bagi pergerakan emas. Indikator relative strength index (RSI 14) berada di level 33 dengan memberikan indikasi harga berpotensi berada dalam kondisi bullish minor. Demikian juga dengan indikator momentum 14 masih memberikan indikasi akan bergerak bullish minor.
Pergerakan emas pada grafik 4 jam-an terlihat berada dalam tekanan bearish. Jika harga emas menembus support USD 1703.80 per troy ounce maka ada potensi harga akan bergerak ke bawah menuju support berikutnya pada kisaran USD 1629.09 per troy ounce. Sementara itu, perhatikan juga karena harga emas tertahan di area support kuat dimana ada kemungkinan harga akan bergerak ke atas. Pecahnya resistan USD 1715.51 per troy ounce berpeluang akan membawa harga emas bergerak menuju resistan berikutnya pada kisaran USD 1734.45 per troy ounce.
Fredy Rodo
Senior Consultant & Market Research
Disclaimer
Risk and Disclaimer
Setiap keputusan investasi haruslah merupakan keputusan individu, sehingga tanggung jawabnya ada pada masing-masing individu yang membuat keputusan investasi tersebut. AntamGold.com tidak bertanggung jawab atas segala keputusan investasi yang dilakukan oleh siapapun, baik itu mendatangkan keuntungan ataupun kerugian, dengan kondisi dan situasi apapun juga, yang diakibatkan secara langsung maupun tidak langsung.
Leave a Reply