Ketidakpastian dan shutdown pemerintah AS atas anggaran dan mungkin perdebatan yang lebih kontroversial atas plafon utang untuk beberapa minggu mendatang masih mewarnai pergerakan pasar emas. Meskipun krisis fiskal menjulang, ada beberapa investor masih berpikir bahwa Fed masih akan meruncingkan stimulus moneter.
Rumor yang beredar bahwa lembaga pemeringkat kredit S & P sedang mempertimbangkan untuk menempatkan AS pada penilaian kredit negatif dikarenakan sisi anggaran dan plafon utang dilaporkan masih terpisah. Sedangkan the Moody menunjukkan awal pekan ini bahwa mereka tidak akan menyesuaikan rating kredit, mereka percaya bahwa kompromi akan dicapai baik pada anggaran dan plafon utang.
Seperti kita ketahui, bank sentral mengkhawatirkan deflasi di atas segalanya. Jika investor memperhatikan dan mengingat rumor bahwa the Fed sedang mempertimbangkan batas bawah target inflasi mereka, pasar mungkin cukup berpendapat bahwa peningkatan QE untuk mempertahankan batas bawah lebih mungkin dilakukan dibandingkan pelancipan.
Dalam komentar di awal minggu, Presiden Fed St Louis James Bullard mengatakan bank sentral harus “mempertahankan target inflasi dari sisi yang rendah.” Pernyataan seperti itu pasti tidak mencakup untuk melakukan pengurangan pembelian aset.
Emas tentu saja adalah alat lindung nilai klasik terhadap inflasi, sehingga tidak adanya inflasi di satu sisi akan membebani harga emas. Di sisi lain, tidak adanya inflasi (atau mungkin deflasi) adalah insentif bagi Fed untuk menjaga pedal moneter.
Demikian juga, ada beberapa sinyal yang bertentangan sehubungan dengan krisis fiskal. Kemungkinan shutdown pemerintah secara teknis harus membawa investor untuk bergegas menuju dan masuk ke area safe-havens.
Pada pergerakan hari Kamis kemarin, perdagangan emas dibuka pada kisaran USD 1332.55 per troy ounce. Sejak pembukaan market, emas sempat menguat tipis dengan bergerak ke atas menuju harga tertinggi hariannya pada kisaran USD 1339.17 per troy ounce. Emas tidak mampu mempertahankan penguatannya dengan melemah terhadap dolar dan bergerak ke bawah menuju harga terendah hariannya pada kisaran USD 1318.70 per troy ounce. Akhirnya pergerakan emas di tutup pada kisaran USD 1323.43 per troy ounce. Pergerakan emas kembali mendapatkan kerugian terhadap dollar sebanyak USD 9.12.
Pergerakan emas pada grafik 4 jam-an terlihat dalam kondisi terkoreksi dan saat ini harga emas berada di bawah indikator simple moving average 20 dan 50 yang merupakan area resistan bagi pergerakan emas. Indikator relative strength index (RSI 14) berada di level 44 dengan memberikan indikasi harga berada dalam kondisi bearish minor. Demikian juga, indikator momentum 14 memberikan indikasi akan bergerak bearish minor.
Pergerakan emas pada grafik 4 jam-an terlihat berada dalam kondisi bearish dan saat ini harga emas sedang menguji resistan USD 1325.06 per troy ounce. Jika harga emas menembus area resistan dan membuka potensi harga akan bergerak ke atas menuju resistan berikutnya untuk melakukan fase rebound dengan bergerak ke atas menuju resistan USD 1345.80 per troy ounce. Sebaliknya jika harga emas melemah maka support USD 1325.06 per troy ounce akan menjadi area target jika harga emas bergerak ke bawah.
Fredy Rodo
Senior Consultant & Market Research
Disclaimer
Risk and Disclaimer
Setiap keputusan investasi haruslah merupakan keputusan individu, sehingga tanggung jawabnya ada pada masing-masing individu yang membuat keputusan investasi tersebut. AntamGold.com tidak bertanggung jawab atas segala keputusan investasi yang dilakukan oleh siapapun, baik itu mendatangkan keuntungan ataupun kerugian, dengan kondisi dan situasi apapun juga, yang diakibatkan secara langsung maupun tidak langsung.
Leave a Reply