Permintaan akan emas terus meningkat pada perdagangan selama tiga hari berturut-turut sebagai akibat dari ketidakstabilan nilai valas, yang menyebabkan investor mencari alternatif lain yang lebih stabil.
Krisis Yunani
Euro mengalami penurunan terendah selama 3 minggu ini terhadap dollar setelah diperkirakan krisis ini akan semakin parah setelah pembicaraan untuk dana bantuan kembali menemui jalan buntu. Secara keseluruhan, pada tahun ini saja EURO telah mengalami penurunan sebesar 12% terhadap semua mata uang utama. Sementara itu, emas dalam poundsterling meningkat ke sebuah rekor pada perdagangan hari ini.
?Emas adalah sebuah mata uang sekarang? ujar Dennis Gartman, ekonomis dan editor dari The Suffolk. ?Emas menguat, dan terus menguat?.
Pada perdagangan hari ini saja di COMEX, New York, Emas untuk pengiriman bulan Agustus mengalami peningkatan sebesar $3.70 atau 0.2% ke level $1,5290.90 per-ons. Secara keseluruhan, selama 12 bulan terakhir,? emas telah mengalami peningkatan yang baik sebesar 24%.
?Hal ini mengakibatkan para investor sangat khawatir akan ketidakstabilan nilai valas, dan tidak ingin berinvestasi terlalu banyak ke dalam valas? ujar Adam Klopfenstein, seorang perencana senior di Lind-Waldock, broker dari Chicago. ?Para investor mulai berusaha menarik emas ke dalam valas, guna mencari kestabilan dan memperluas keragaman pasar?.
Perak untuk pengiriman bulan Juli pun mengalami peningkatan sebesar 14.9 sen atau 0.4% ke level $35.559 per-ons. Harga perak telah meningkat sebesar 93% selama setahun ini.
Analisa
Sesuai dengan prediksi para analis, nilai valas semakin tidak stabil setelah krisis Yunani belum terlihat akan berakhir dalam waktu dekat. Hal ini membuat para investor, baik perorangan maupun negara-negara memulai sebuah perlombaan untuk berinvestasi dalam emas, guna mencari kestabilan pasar.(SS)
Leave a Reply