Emas semakin menguning dalam menghadapi kerugian di pasar saham global. Permintaan safe haven tampaknya mengimbangi tekanan deleveraging yang terlihat di pasar lain. Bursa Saham Cina mendapat pukulan lagi ketika indeks Shanghai Composite jatuh lagi sebanyak 8,5%. Indeks saham Eropa turun sekitar 5% dan Dow jones bergerak jatuh sebanyak 1.000 poin. Aset lainnya (dengan pengecualian pada investasi yang paling safe haven yaitu emas) khususnya komoditas berada di bawah tekanan berat ketika investor mencoba untuk mendapatkan uang tunai.
Risiko Pertumbuhan
Pasar global bereaksi terhadap risiko pertumbuhan dan kemungkinan depresi disinflasi. Saham saham China jatuh karena ada bukti yang berkembang bahwa China akan mendapatkan tekanan pada target pertumbuhan yang akan membuat hard-landing.
Pertumbuhan ekonomi AS Q1 hanya berada di 0,6% dengan GDP awal Q2 cukup lembut di 2,3%. Peramalan GDPNow dari Atlanta Fed yang cukup akurat pada akhir-akhir ini memberikan informasi GDP AS Q3 berada di 1,2%.
Bukti lebih menarik datang dari Jepang pekan lalu, di mana GDP Jepang Q2 berkontraksi di 1,6% meskipun triliunan yen dalam pelonggaran kuantitatif dan kualitatif telah dilakukan. Intervensi besar-besaran Jepang di pasar sudah termasuk pembelian langsung dari saham. Dalam beberapa minggu terakhir, indeks Nikkei merosot hampir 12% dan sangat merusak kepercayaan pada ‘abenomics’.
Dari Eropa, ECB yang melakukan program ZIRP dan QE menargetkan hingga akhir tahun perekonomian tetap berada di bawah 1%. Emerging market, yang sebagian besar ekonomi berbasis komoditas, kemungkinan akan hancur oleh jatuhnya harga komoditas yang akan membuat tekanan disinflasi dan secara bersamaan melemahkan potensi pertumbuhan.
Kejadian di pasar saham saat ini tidak dapat dan tidak boleh disederhanakan. Investor harus cepat-cepat melakukan diversifikasi portofolio untuk memastikan perlindungan yang memadai ketika situasi berpindah ke depresi disinflasi.
Teknikal
Pada pergerakan hari Senin, perdagangan emas dibuka pada kisaran USD 1161.16 per troy ounce. Harga Emas mendapat tekanan dengan bergerak ke bawah menuju harga terendah hariannya pada kisaran USD 1145.59 per troy ounce. Akhirnya harga emas ditutup pada kisaran USD 1154.92 per troy ounce. Pergerakan emas kembali mendapatkan kerugian terhadap dollar sebanyak USD 6.24.
Bias intraday, pergerakan emas pada grafik 4 jam-an terlihat dalam kondisi bullish. Harga emas terlihat berada di atas indikator simple moving average 50 dan 20 yang merupakan area support bagi pergerakan emas. Indikator relative strength index (RSI 14) berada di level 57 dengan memberikan indikasi harga berada dalam kondisi bearish. Demikian juga, indikator momentum 14 memberikan indikasi bearish.
Secara umum, harga emas pada grafik 4 jam-an terlihat dalam kondisi bullish dan saat ini jika diperhatikan emas sedang berkonsolidasi di area resistan. Jika harga emas melemah maka support USD 1149.36 per troy ounce berpeluang akan ditembus oleh pergerakan harga dimana ada kecenderungan emas akan bergerak ke bawah menuju support USD 1126.34 per troy ounce. Sebaliknya, jika harga emas menguat terhadap dollar maka resistan USD 1169.95 per troy ounce harus terlebih dahulu ditembus dimana resistan berikutnya pada kisaran USD 1193.05 per troy ounce berpotensi akan disentuh oleh pergerakan harga selanjutnya.
Team Consultant & Market Research
Disclaimer
Risk and Disclaimer
Setiap keputusan investasi haruslah merupakan keputusan individu, sehingga tanggung jawabnya ada pada masing-masing individu yang membuat keputusan investasi tersebut. AntamGold.com tidak bertanggung jawab atas segala keputusan investasi yang dilakukan oleh siapapun, baik itu mendatangkan keuntungan ataupun kerugian, dengan kondisi dan situasi apapun juga, yang diakibatkan secara langsung maupun tidak langsung.
Leave a Reply