Harga emas terpantau mengalami kenaikan pada perdagangan hari Selasa karena risk appetite memudar setelah mendapat dorongan dari kesepakatan perjanjian antara AS dan Kanada pada hari Minggu yang menyelamatkan Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara (NAFTA).
Kesepakatan baru memastikan kelanjutan dari zona perdagangan terbuka sebesar $ 1,2 triliun per tahun dan mengangkat sentimen pasar di Wall Street.
Emas berjangka di divisi Comex New York Mercantile Exchange naik 0.34% menjadi $ 1,195.70 per troy ounce.
“Harga telah melayang sekitar $ 1,190 / oz dan ada beberapa permintaan dari spekulan dan pembeli fisik pada level ini,” kata Peter Fung, kepala perdagangan di Wing Fung Precious Metals Hong Kong.
Emas turun sekitar 13% dari tertinggi April, sebagian besar karena dolar yang lebih kuat, yang telah didorong oleh data ekonomi AS yang kuat dan kekhawatiran perang perdagangan global.
“Saya tidak melihat dolar AS melakukan banyak hal menjelang data NFP hari Jumat. Saya melihat bahwa suku bunga Federal Reserve lebih tinggi, yang saya pikir akan meningkatkan daya tarik dolar,” kata Stephen Innes, kepala perdagangan APAC di OANDA Singapura.
Menunggu Pidato Powell
Ketua the Fed Jerome Powell akan berbicara tentang “The Outlook for Employment and Inflation” sebelum National Association for Business Economics berikutnya. Para pelaku pasar dan investor akan memperhatikan setiap petunjuk tentang jalur kenaikan suku bunga di masa depan.
Pada pertemuan terakhirnya, The Fed menaikkan suku bunga minggu lalu dan mengatakan pihaknya merencanakan empat peningkatan lagi pada akhir 2019 dan yang lainnya pada 2020.
Teknikal
Pada hari Senin, perdagangan emas dibuka pada kisaran USD 1192.12 per troy ounce. Harga emas akhirnya kembali bergerak ke bawah menuju harga terendah hariannya pada kisaran USD 1184.44 per troy ounce. Harga emas ditutup pada kisaran USD 1188.39 per troy ounce. Harga emas bergerak ke bawah dalam satu pergerakan harian sebanyak USD 7.68.
Bias intraday, pergerakan emas pada grafik 4 jam-an terlihat masih berada dalam kondisi bearish dan namun saat ini harga emas berpotensi untuk terkoreksi dahulu. Harga emas masih terlihat berada di bawah indikator simple moving average 20 dan 50 yang merupakan area resistan bagi pergerakan emas. Indikator relative strength index (RSI 14) berada di level 50 dengan indikasi berada dalam kondisi bullish. Lalu, indikator momentum 14 memberikan indikasi berada dalam kondisi bullish.
Secara umum, bias harian harga emas pada grafik 4 jam-an masih berada dalam kondisi bearish dan saat ini jika diperhatikan harga emas berpeluang untuk terkoreksi. Perhatikan jika harga emas memasuki area kisaran 1192.16 – 1199.30 dimana jika ditemukan peluang jual pada area yang disebutkan tadi, maka harga emas berpotensi melemah terhadap dollar dengan potensi menuju area support USD 1187.74 – 1180.59.59 per troy ounce. Sebaliknya jika harga emas menguat maka resistan USD 1199.30 per troy ounce harus ditembus terlebih dahulu dimana ada potensi harga akan bergerak menuju resistan USD 1203.72 – 1210.87 per troy ounce.
Team Consultant & Market Research
Disclaimer Risk and Disclaimer
Setiap keputusan investasi haruslah merupakan keputusan individu, sehingga tanggung jawabnya ada pada masing-masing individu yang membuat keputusan investasi tersebut. IndoGold.com tidak bertanggung jawab atas segala keputusan investasi yang dilakukan oleh siapapun, baik itu mendatangkan keuntungan ataupun kerugian, dengan kondisi dan situasi apapun juga, yang diakibatkan.
Leave a Reply