Emas kembali berada di level terendahnya pada pergerakan Jumat akhir minggu ini karena para investor terlihat berhati-hati menjelang rilis laporan data Non Farm payroll AS, yang berpotensi akan menghidupkan kembali harapan pelonggaran kebijakan pelonggaran moneter tahap ketiga dari The Federal Reserve AS.
Laporan yang akan dirilis nanti malam diprediksikan akan menggambarkan kenaikan jumlah tenaga kerja sebesar 173.000, tetapi investor bersiap untuk melihat hasil pertumbuhan tenaga kerja di AS yang melemah dibanding bulan lalu dikarenakan beberapa data ekonomi terakhir yang di rilis menunjukkan perlambatan.
Data yang melemah dari perkiraan berpotensi akan menekan dolar dan meningkatkan harapan putaran ketiga pelonggaran kuantitatif yang berfungsi untuk merangsang pertumbuhan ekonomi, dan meningkatkan pamor emas sebagai investasi safe haven.
Mata uang euro terlihat stabil setelah ECB mempertahankan suku bunga sebesar 1 persen seperti yang diharapkan para analis dan ekonom.
Selain dari data pekerjaan AS, euro juga menghadapi tambahan tekanan terhadap kejadian risiko pada pemilu di Perancis dan Yunani pada hari Minggu, dimana ada kekhawatiran tentang komitmen untuk penghematan fiskal.
Di Singapura, yang merupakan pusat perdagangan emas di Asia Tenggara, mencatat pembelian emas fisik padalevel terbatas dari di negara Thailand dan Indonesia, sementara itu, India masih tetap terlihat “stand aside”. Setelah pemerintah India membatalkan mogok selama tiga minggu pada awal April lalu ketika Menteri Keuangan Pranab Mukherjee memberikan jaminan bahwa pemerintah akan mempertimbangkan anggaran untuk memungut cukai pada perhiasan emas bermerek.
Pada pergerakan Kamis kemarin, perdagangan emas dibuka pada kisaran USD 1652.90 per troy ounce, sejak pembukaan market, emas terlihat bergerak melemah dengan bergerak ke bawah dan berada di harga terendah hariannya pada kisaran harga USD 1631.00 per troy ounce. Akhirnya emas sempat berhasil menguat terhadap dollar dan akhirnya di tutup pada kisaran USD 1635.70 per troy ounce. Pergerakan emas masih membukukan kerugian terhadap dollar sebanyak USD 17.2.
Hari ini pergerakan emas spot terlihat melemah tipis sebanyak 0.09 % dan berada di kisaran USD 1632.56 per troy ounce. Dan perdagangan emas berjangka AS juga ikut melemah sebanyak 0.06 % dan berada di kisaran USD 1634.12 per troy ounce.
Secara teknikal, pergerakan emas pada grafik 4 jam-an terlihat telah berada di bawah indikator simple moving average (SMA) 55 yang merupakan area resistan kuat bagi pergerakan emas. Indikator relative strength index (RSI 14) berada di level 33 dengan kondisi berpotensi akan bergerak bearish. Indikator momentum 14 juga memberikan indikasi akan bergerak bearish minor.
Pergerakan emas kembali terlihat berpotensi dalam bias bearish dan saat ini berada di area support kuat dimana ada peluang emas akan menguat dan bergerak ke atas menuju resistan USD 1644.57 per troy ounce. Sebaliknya jika emas melemah dan menembus garis tren dan support USD 1632.20 per troy ounce maka ada kecenderungan harga emas akan bergerak ke bawah menuju support USD 1622.29 per troy ounce.
Fredy Rodo
Senior Consultant & Market Research
Disclaimer
Risk and Disclaimer
Setiap keputusan investasi haruslah merupakan keputusan individu, sehingga tanggung jawabnya ada pada masing-masing individu yang membuat keputusan investasi tersebut.
AntamGold.com tidak bertanggung jawab atas segala keputusan investasi yang dilakukan oleh siapapun, baik itu mendatangkan keuntungan ataupun kerugian, dengan kondisi dan situasi apapun juga, yang diakibatkan secara langsung maupun tidak langsung.
Leave a Reply