Harga Emas melonjak pada Senin dengan mengalami pergerakan satu hari terkuat dalam hampir dua bulan, di tengah komentar dovish dari pejabat Federal Reserve terkait waktu kenaikan suku bunga pertama Bank Sentral AS dalam hampir satu dekade dan kekhawatiran seputar perekonomian di Cina.
Akhirnya pergerakan Emas kembali bergolak dengan bergerak ke atas kisaran USD 1100 per troy ounce pada hari Senin, didukung oleh kekhawatiran terhadap inflasi dan keraguan kenaikan suku bunga Fed.
Dennis Lockhart yang menjadi Gubernur Fed Atlanta menegaskan bahwa suku bunga tergantung pada data ekonomi yang masuk dengan menambahkan bahwa tidak ada “waktu yang khusus” untuk kenaikan suku bunga. Lockhart secara khusus menyebutkan bahwa kenaikan suku bunga pada bulan September masih belum pasti.
Stanley Fischer
Ekspektasi inflasi AS kembali jatuh, The Fed mengatakan bahwa inflasi harus menuju tujuan 2% sebelum sukui bunga mulai dinaikkan. The Fed telah secara konsisten mengkategorikan ekspektasi inflasi masih “belum bergerak”.
Wakil Gubernur Fed, Stanley Fischer menyatakan pada hari Senin dengan bersikeras bahwa kenaikan suku bunga pada bulan September adalah tidak pasti, meskipun terdapat data eknomi yang solid di pekan lalu dari Departemen Tenaga Kerja AS. Fischer menunjukkan bahwa pasar tenaga kerja telah bergerak tetapi inflasi masih tetap di bawah target yang diperlukan untuk memungkinkan Fed untuk menormalkan kebijakan.
Inflasi China Naik
Sementara itu, data inflasi Cina untuk bulan Juli naik moderat sebesar 0,2% menjadi 1,6% didorong oleh kenaikan harga pangan di negara perekonomian terbesar kedua dunia. Dilaporkan tingkat inflasi masih turun secara signifikan di bawah target 3%.
Selama dua bulan terakhir, pergerakan saham Cina telah merugi sekitar $ 2 hingga $ 3 triliun, di tengah kekhawatiran likuiditas dan kondisi pertumbuhan ekonomi yang paling lambat dalam lebih dari satu dekade.
Teknikal
Pada pergerakan hari Senin, perdagangan emas dibuka pada kisaran USD 1093.93 per troy ounce. Harga Emas kembali menguat dengan bergerak ke atas menuju harga tertinggi hariannya pada kisaran USD 1108.85 per troy ounce. Akhirnya harga emas ditutup dengan melemah pada kisaran USD 1104.34 per troy ounce. Pergerakan emas kembali mendapatkan keuntungan terhadap dollar sebanyak USD 10.41.
Secara umum, pergerakan emas pada grafik 4 jam-an terlihat kembali dalam kondisi bearish. Harga emas terlihat berada di atas indikator simple moving average 20 dan 50 yang merupakan area support bagi pergerakan emas. Indikator relative strength index (RSI 14) berada di level 69 dengan memberikan indikasi harga berada dalam kondisi bullish minor. Demikian juga, indikator momentum 14 memberikan indikasi bullish minor.
Bias intraday, pergerakan harga emas pada grafik 4 jam-an terlihat masih bearish. Saat ini, jika kita perhatikan, harga emas tengah melakukan rebpound. Jika harga emas melemah maka support USD 1103.38 per troy ounce berpeluang akan ditembus oleh pergerakan harga dimana ada kemungkinan support USD 1077.22 per troy ounce akan menjadi target berikutnya. Sebaliknya, jika harga emas menguat maka resistan USD 1119.56 per troy ounce berpotensi akan disentuh oleh pergerakan harga.
Team Consultant & Market Research
Disclaimer
Risk and Disclaimer
Setiap keputusan investasi haruslah merupakan keputusan individu, sehingga tanggung jawabnya ada pada masing-masing individu yang membuat keputusan investasi tersebut. AntamGold.com tidak bertanggung jawab atas segala keputusan investasi yang dilakukan oleh siapapun, baik itu mendatangkan keuntungan ataupun kerugian, dengan kondisi dan situasi apapun juga, yang diakibatkan secara langsung maupun tidak langsung.
Leave a Reply