Harga Emas bergerak lebih tinggi setelah rilis data GDP AS untuk Q1 cukup mengecewakan. BEA melaporkan GDP AS Q1 dirilis sebesar 0,7%, jauh di bawah ekspektasi sebesar 1,3%. Penurunan sektor belanja konsumen yang hanya meningkat 0,23% di Q1 juga turut menjadi penentu harga emas.
Dollar Melemah
FOMC akan melakukan pertemuan untuk bulan ini dan diharapkan secara luas akan tetap mempertahankan kebijakan sebelumnya. Fokus pasar berpotensi akan berubah ketika FOMC akan melakukan pertemuan di bulan Juni, walaupun data GDP yang melemah tidak memiliki dampak signifikan terhadap ekspektasi kenaikan suku bunga.
Melemahnya dolar juga ditambah dengan kondisi geopolitik di sekitar Korea Utara dimana situasi tersebut akan berpotensi menentukan harga emas untuk bergerak lebih tinggi. Kecemasan akan ketegangan di semenanjung Korea ditambah pemilihan presiden di Perancis juga akan membantu menggerakkan harga emas.
Emas Fisik
Dilaporkan, permintaan emas di India terlihat lebih tinggi ketika harga yang murah juga bertindak sebagai katalis pergerakan. Permintaan emas biasanya naik di Akshaya Tritiya yang merupakan festival terbesar kedua di India setelah Dhanteras yang jatuh pada bulan Oktober-November. Penjualan bisa naik 20% -25% dibanding tahun lalu menurut sebuah dealer emas di India.
Sedangkan dari Cina menyatakan harga premi emas naik menjadi sekitar $ 8- $ 10 per ounce di atas harga patokan internasional, dari $ 3- $ 4 per ounce pada minggu lalu. Permintaan di Cina masih terus stabil. Impor emas bulanan Cina melalui Hong Kong meningkat dua kali lipat di bulan Maret, menurut sebuah data yang dirilis pada minggu lalu.
Teknikal
Pada hari Jumat, perdagangan emas dibuka pada kisaran USD 1263.95 per troy ounce. Harga Emas kembali bergerak ke atas menuju harga tertinggi hariannya pada kisaran USD 1268.46 per troy ounce. Akhirnya harga emas ditutup pada kisaran USD 1267.94 per troy ounce. Pergerakan harga emas mendapat keuntungan terhadap dollar sebanyak USD 3.99.
Bias intraday, pergerakan emas pada grafik 4 jam-an terlihat berada dalam kondisi bullish tetapi saat ini harga emas sedang mendapatkan tekanan yang cukup kuat dan tertahan di area support. Harga emas masih terlihat berada di antara indikator simple moving average 20 dan 50 yang merupakan area support dan resistan bagi pergerakan emas. Indikator relative strength index (RSI 14) berada di level 42 dengan indikasi berada dalam kondisi bearish. Demikian juga, indikator momentum 14 memberikan indikasi dalam kondisi bearish.
Secara umum, bias harian harga emas pada grafik 4 jam-an terlihat berada dalam kondisi bullish dan saat ini jika diperhatikan harga emas sedang tertekan. Waspadai, jika harga emas menguat terhadap dollar maka resistan USD 1271.23 per troy ounce harus ditembus terlebih dahulu dimana ada potensi USD 1283.99 per troy ounce akan di sentuh oleh pergerakan selanjutnya. Tetapi sebaliknya, jika harga emas bergerak ke bawah maka support pada kisaran USD 1258.47 per troy ounce harus ditembus dimana ada potensi support USD 1247.06 per troy ounce akan disentuh oleh pergerakan selanjutnya.
Team Consultant & Market Research
Disclaimer Risk and Disclaimer
Setiap keputusan investasi haruslah merupakan keputusan individu, sehingga tanggung jawabnya ada pada masing-masing individu yang membuat keputusan investasi tersebut. IndoGold.com tidak bertanggung jawab atas segala keputusan investasi yang dilakukan oleh siapapun, baik itu mendatangkan keuntungan ataupun kerugian, dengan kondisi dan situasi apapun juga, yang diakibatkan secara langsung maupun tidak langsung.
Leave a Reply