Harga emas kembali naik ketika aksi short-covering terjadi setelah emas mencapai harga terendah sembilan bulan pada hari Rabu. Namun, menguatnya dolar AS dan sektor komoditas yang secara keseluruhan yang masih bergerak bearish memberikan tekanan pada harga emas.
Saham Dunia Jatuh
Harga Emas bergerak naik dari level terendah sembilan bulan ketika data manufaktur Amerika Serikat, Eropa dan China mengisyaratkan ada perlambatan pertumbuhan sehingga mengirimkan harga saham di seluruh dunia bergerak ke bawah dan meningkatkan permintaan emas sebagai alternatif investasi.
Data output pabrik di China tidak berubah pada bulan September dari Agustus. Saham Asia jatuh pada hari kelima setelah saham AS ikut terjatuh.
Data pekerjaan sektor swasta; ADP payrolls menunjukkan bahwa ekonomi AS berhasil menambah pekerja sebanyak 213.000 pada bulan September, sejalan dengan perkiraan analis. Dirilisnya, data non-farm payrolls AS akan menjadi kunci bagi pergerakan harga emas di minggu ini.
Pertemuan ECB
Hasil lelang obligasi Jerman dengan tenor 10-tahun jatuh ke rekor terendah sebanyak 0,93%, sehingga membuat sinyal bahwa kepercayaan pemulihan ekonomi terlihat menurun dan kekhawatiran Eropa terhadap tekanan harga akan membuat deflasi di kawasan Eropa.
Bank Sentral Eropa akan melakukan pertemuan kebijakan moneter bulanan pada hari Kamis, namun kemungkinan tidak ada langkah kebijakan utama yang akan dikeluarkan lagi, setelah ECB memberikan kebijakan stimulus moneter di bulan lalu.
Pertempuran Ukraina
Pertempuran antara pemberontak pro-Rusia dan militer Ukraina masih terlihat intensif di timur kota Donetsk. Saat ini, pemberontak mengklaim sedang menguasai sebagian besar bandara Donetsk. Ada laporan bahwa shells Ukraina menghantam sebuah sekolah di dekat bandara.
Teknikal
Pada pergerakan hari Rabu, perdagangan emas dibuka pada kisaran USD 1208.33 per troy ounce. Harga Emas sempat melemah dengan bergerak ke bawah menuju support USD 1204.50 per troy ounce. Harga emas kembali menguat dengan bergerak ke atas menuju harga tertinggi hariannya pada kisaran USD 1219.26 per troy ounce. Akhirnya harga emas ditutup pada kisaran USD 1213.52 per troy ounce. Pergerakan emas kembali mendapatkan kerugian terhadap dollar sebanyak USD 5.19.
Secara umum, pergerakan emas pada grafik 4 jam-an terlihat kembali dalam kondisi bearish. Harga emas terlihat masih berada di antara indikator simple moving average 20 dan 50 yang merupakan area support dan resistan bagi pergerakan emas. Indikator relative strength index (RSI 14) berada di level 52 dengan memberikan indikasi harga berada dalam kondisi bulish minor. Demikian juga, indikator momentum 14 memberikan indikasi akan bergerak bullish minor.
Bias intraday, pergerakan harga emas pada grafik 4 jam-an terlihat masih berada dalam kondisi bearish. Saat ini jika kita perhatikan harga emas kembali akan menguji resistan USD 1225.60 per troy ounce. Pecahnya area tersebut akan membuka potensi harga bergerak ke atas menuju resistan USD 1242.29 per troy ounce. Sebaliknya jika harga emas melemah dan bergerak ke bawah maka perhatikan support USD 1206.36 per troy ounce karena akan menjadi triger bagi pergerakan harga selanutnya.
Team Consultant & Market Research
Disclaimer
Risk and Disclaimer
Setiap keputusan investasi haruslah merupakan keputusan individu, sehingga tanggung jawabnya ada pada masing-masing individu yang membuat keputusan investasi tersebut. AntamGold.com tidak bertanggung jawab atas segala keputusan investasi yang dilakukan oleh siapapun, baik itu mendatangkan keuntungan ataupun kerugian, dengan kondisi dan situasi apapun juga, yang diakibatkan secara langsung maupun tidak langsung.
Leave a Reply