Emas telah bergerak ke atas dari level terendah satu bulan, didukung oleh melemahnya dolar. Dolar jatuh setelah kelompok negara G7 menegaskan kembali komitmen pasar terhadap nilai tukar uang.
Negara G7 terpaksa bereaksi terhadap naiknya kekhawatiran dunia terkait perang mata uang yang mungkin akan terjadi. Hal ini terutama dipicu oleh tekanan yang diberikan oleh Perdana Menteri Jepang dan BoJ untuk memperluas kebijakan moneter ultra agresif untuk menghidupkan kembali perekonomian Jepang yang sekarat dan memerangi deflasi yang terjadi.
Menariknya, Tokyo memandang pernyataan G7 bukan sebagai teguran, tetapi sebagai sanksi dari kebijakan mereka. Menteri Keuangan Jepang, Aso mengatakan bahwa G7 “mengakui bahwa langkah-langkah yang di ambil untuk mengalahkan deflasi tidak bertujuan untuk mempengaruhi pasar mata uang.”
Aso mengatakan bahwa Jepang tidak menargetkan nilai tukar, melemahnya Yen sebagai jaminan dalam perang melawan deflasi. Demikian juga, Fed berpendapat bahwa suku bunga nol dan ekspansi besar-besaran moneter tidak dirancang untuk melemahkan dolar, melainkan penurunan greenback hanya sebagai efek samping yang sengaja mencoba untuk mengurangi pengangguran hingga 6,5%.
Kemarin, emas menetap dekat level terendah dua bulan karena investor sikap skeptis muncul menjelang pertemuan para pemimpin dunia untuk membahas dampak dari devaluasi mata uang dan selanjutnya G-20 bertemu akhir pekan ini. Logam mulia ini juga berdampak dengan kerugian pada komoditas dan perdagangan dolar lebih tinggi terhadap mata uang utama.
Pada pergerakan Selasa kemarin, perdagangan emas dibuka pada kisaran USD 1647.90 per troy ounce. Sejak pembukaan market, emas sempat melemah dengan bergerak ke bawah menuju support terendahnya pada kisaran USD 1639.05 per troy ounce. Emas kembali mendapatkan keuntungan dengan bergerak ke atas menuju harga tertinggi hariannya pada kisaran USD 1653.23 per troy ounce. Akhirnya pergerakan emas di tutup pada kisaran USD 1651.00 per troy ounce. Pergerakan emas kembali mengalami keuntungan terhadap dollar sebanyak USD 3.1.
Pergerakan emas pada grafik 4 jam-an terlihat kembali berada di bawah indikator simple moving average (SMA) 20, 50 dan 200 merupakan area resistan kuat bagi pergerakan emas. Indikator relative strength index (RSI 14) berada di level 41 dengan memberikan indikasi harga berada dalam kondisi bearish minor. Demikian juga dengan indikator momentum 14 memberikan indikasi akan bergerak bearish minor.
Secara umum pergerakan emas pada grafik 4 jam-an masih berada dalam tekanan bearish. Perhatikan, jika muncul sinyal dan pola bearish di sekitar resistan USD 1656.62 per troy ounce berpotensi akan membawa harga emas bergerak ke bawah menuju support terdekatnya pada kisaran USD 1649.91 hingga 1639.05 per troy ounce. Sebaliknya waspadai jika resistan USD 1656.62 per troy ounce ditembus berpeluang akan membawa emas bergerak ke atas menuju resistan berikutnya pada kisaran USD 1667.48 per troy ounce.
Fredy Rodo
Senior Consultant & Market Research
Disclaimer
Risk and Disclaimer
Setiap keputusan investasi haruslah merupakan keputusan individu, sehingga tanggung jawabnya ada pada masing-masing individu yang membuat keputusan investasi tersebut. AntamGold.com tidak bertanggung jawab atas segala keputusan investasi yang dilakukan oleh siapapun, baik itu mendatangkan keuntungan ataupun kerugian, dengan kondisi dan situasi apapun juga, yang diakibatkan secara langsung maupun tidak langsung.
Leave a Reply