Menjelang penutupan New York pada hari Jumat, harga emas bergerak menguat pada penutupan perdagangan minggu kedua setelah pergerakan logam emas turun hampir sebanyak 0,6%. Meski mengalami penurunan, harga emas menutup perdagangan minggu lalu dengan baik dan bergerak dari level terendah dengan melakukan pembalikan tajam dari area support yang di cetak pada hari Kamis.
Trump
Pengumuman Presiden Donald Trump mengenai niat untuk mengenakan bea tarif pada baja impor dan aluminium memicu aksi jual yang substansial di pasar saham dan membuat para pedagang mencari alternatif investasi yang aman seperti Emas. Langkah tersebut memicu kekhawatiran bahwa pembalasan dari negara-negara pesaing dapat memicu perang dagang global. Kebijakan proteksionis dapat membuat harga emas naik lebih dari 1,6% pada tahun ini. Walaupun, ada tekanan yang berlawanan dalam pergerakan harga emas.
Fokus
Pada minggu ini, fokus pasar akan beralih pada pertemuan bank sentral RBA, BoC, BoJ dan ECB serta rilis data Non-Farm Payroll AS yang sedang disorot sebagai peta ekonomi AS. Penekanan akan tetap pada angka pertumbuhan upah dan prospek inflasi akan terus menjadi fokus utama bagi Federal Reserve. Pelaku pasar memperkirakan the Fed akan melakukan tiga kali kenaikan suku bunga pada tahun ini, (yang akan dilakukan pada bulan Maret) dengan gambaran bahwa inflasi akan meningkatkan ekspektasi untuk suku bunga akan menjadi lebih tinggi dan mungkin akan membebani permintaan emas yang tidak membayar dividen. Kondisi tarik menarik antara ekspektasi suku bunga dan dugaan ancaman inflasi akan telah memicu kenaikan suku bunga lebih empat kali pada tahun ini.
Teknikal
Pada hari Jumat, perdagangan emas dibuka pada kisaran USD 1316.96 per troy ounce. Harga Emas akhirnya kembali bergerak ke atas menuju harga tertinggi hariannya pada kisaran USD 1325.27 per troy ounce. Harga emas ditutup pada kisaran USD 1322.07 per troy ounce. Pergerakan harga emas mengalami keuntungan sebanyak USD 5.11.
Bias intraday, pergerakan emas pada grafik 4 jam-an terlihat berada dalam kondisi bearish dan saat ini harga emas sedang mencoba melakukan fase rebound. Harga emas masih terlihat berada di atas indikator simple moving average 20 dan 50 yang merupakan area support bagi pergerakan emas. Indikator relative strength index (RSI 14) berada di level 58 dengan indikasi berada dalam kondisi bullish. Sebaliknya, indikator momentum 14 memberikan indikasi berada dalam kondisi bullish.
Secara umum, bias harian harga emas pada grafik 4 jam-an masih berada dalam kondisi bearish dan saat ini jika diperhatikan harga emas sedang melakukan fase rebound. Waspadai, jika harga emas melemah terhadap dollar maka support USD 1316.54 per troy ounce harus ditembus dimana ada potensi support terdekatnya di kisaran USD 1302.64 per troy ounce akan di sentuh oleh pergerakan harga selanjutnya. Tetapi sebaliknya, jika harga emas melanjutkan fase rebound maka resistan USD 1332.09 per troy ounce harus ditembus terlebih dahulu dimana ada potensi resistan terdekatnya di kisaraan USD 1361.54 per troy ounce akan disentuh oleh pergerakan emas.
Team Consultant & Market Research
Disclaimer Risk and Disclaimer
Setiap keputusan investasi haruslah merupakan keputusan individu, sehingga tanggung jawabnya ada pada masing-masing individu yang membuat keputusan investasi tersebut. IndoGold.com tidak bertanggung jawab atas segala keputusan investasi yang dilakukan oleh siapapun, baik itu mendatangkan keuntungan ataupun kerugian, dengan kondisi dan situasi apapun juga, yang diakibatkan.
Leave a Reply