Harga Emas naik dari harga terendah dengan melakukan fase rebound tipis karena didorong oleh keputusan Federal Reserve AS yang telah memulai kebijakan untuk meruncingkan stimulus yang akhirnya membuat harga Emas telah mencapai titik terendah dalam enam bulan terakhir pada hari Kamis.
Tapering pelonggaran kuantitatif dari Federal Reserve telah membuat harga emas kembali terjengkang pada minggu ini, tetapi secara fundamental meningkatkan potensi inflasi yang dapat membantu pasar dan harga emas. Bank sentral AS diperkirakan masih akan mempertahankan suku bunga jangka pendek mendekati nol pada masa mendatang. “Hal ini dapat mengakibatkan inflasi akan mencapai tingkat target inflasi the Fed, yang dapat men-support harga emas.”
Pasar sebenarnya sangat berharap bahwa FOMC akan menunda kebijakan peruncingan pembelian obligasi, setidaknya hingga bulan Maret.”
Sementara itu, perusahaan pertambangan emas telah menciptakan krisis bagi para penambang di Afrika Selatan. “Harga emas telah jatuh sementara biaya produksi dan gaji penambang telah meningkat, yang mengancam kelangsungan perusahaan tambang “. Ancaman pasokan emas kemungkinan akan bermain ketika para pedagang fokus terhadap kebijakan Fed dan inflasi.
Sementara itu, estimasi pertumbuhan ekonomi di AS terus meningkat dan Dana Moneter Internasional mengatakan bahwa mereka telah menaikkan prospek ekonomi pada negara ekonomi terbesar di dunia.
Dana Moneter Internasional telah menaikkan prospek ekonomi AS, ketika kesepakatan anggaran di Washington dan rencana Federal Reserve untuk melakukan pelancipan terhadap pembelian obligasi, ujar Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde mengatakan dalam sebuah wawancara kemarin di NBC. “IMF mengatakan pada bulan Oktober tahun depan, negara ekonomi terbesar dunia akan meluas sebanyak 2,6 persen.
Pada pergerakan hari Jumat kemarin, perdagangan emas dibuka pada kisaran USD 1189.50 per troy ounce. Sejak pembukaan market, emas langsung menguat tipis terhadap dollar dengan bergerak ke atas menuju harga tertinggi hariannya pada kisaran USD 1207.41 per troy ounce. Akhirnya pergerakan emas di tutup pada kisaran USD 1201.99 per troy ounce. Pergerakan emas kembali mendapatkan keuntungan terhadap dollar sebanyak USD 12.49
Secara umum, pergerakan emas pada grafik 4 jam-an berada dalam kondisi bearish. Harga emas berada di bawah indikator simple moving average 20 dan 50 yang merupakan area resistan bagi pergerakan emas. Indikator relative strength index (RSI 14) berada di level 40 dengan memberikan indikasi harga berada dalam kondisi bearish minor. Demikian juga, indikator momentum 14 memberikan indikasi akan bergerak bearish.
Pergerakan emas pada grafik 4 jam-an terlihat masih berada dalam tekanan bearish dan saat ini harga emas terlihat melakukan fase rebound dengan menguji resistan USD 1212.23 per troy ounce. Pecahnya area tersebut berpeluang akan memicu pergerakan rebound lanjutan dengan bergerak ke atas menuju resistan USD 1240.52 per troy ounce. Sebaliknya waspadai jika harga emas tertahan kuat di bawah di area resistan USD 1212.23 per troy ounce membuka potensi harga akan bergerak ke bawah menuju support USD 1186.94 per troy ounce.
Fredy Rodo
Senior Consultant & Market Research
Disclaimer
Risk and Disclaimer
Setiap keputusan investasi haruslah merupakan keputusan individu, sehingga tanggung jawabnya ada pada masing-masing individu yang membuat keputusan investasi tersebut. AntamGold.com tidak bertanggung jawab atas segala keputusan investasi yang dilakukan oleh siapapun, baik itu mendatangkan keuntungan ataupun kerugian, dengan kondisi dan situasi apapun juga, yang diakibatkan secara langsung maupun tidak langsung.
Leave a Reply