Harga Emas terus bergerak lebih tinggi, tetapi masih dalam pergerakan terbatas pada level terendah. Secara fundamental harga emas mempunyai support yang cukup kuat, termasuk permintaan emas fisik yang kuat tetap masih mendukung pergerakan emas. Namun, kekhawatiran terus-menerus terkait kebijakan pengurangan pembelian obligasi dari the Fed masih terus membebani pergerakan logam emas.
Fed tidak mungkin akan mengubah kebijakan pada pertemuan minggu depan. Ini bukan tentang pertumbuhan sektor pekerjaan pada saat ini, melainkan Fed perlu untuk memberikan stimulus lebih kepada pasar dikarenakan deflasi masih terlihat di pasar.
Selain itu, beberapa bank sentral utama lainnya telah beralih ke sikap kebijakan uang yang lebih mudah. The Bank of Canada, mengambil keputusan dengan nada jelas dan lebih dovish di pekan lalu, mengungkapkan kekhawatiran tentang “risiko penurunan inflasi “. Jens Weidmann dari Bundesbank mengatakan ECB siap untuk mengambil tindakan lebih lanjut jika diperlukan untuk menjaga stabilitas harga. Di Eropa, perhatian utama pasar adalah tekanan deflasi yang terus mengembang.
GDP Q3 Jepang telah direvisi lebih rendah di +1.1 %, dari 1,9 % pada data sebelumnya. Setelah BoJ melakukan ekspansi besar-besaran dengan melakukan kebijakan pembelian aset besar-besaran pada tahun ini, BoJ mungkin harus kecewa karena kebijakan tersebut masih belum menghidupkan inflasi di Jepang.
Sementara itu, pasar telah berpikir rasional dan mulai melihat cara alternatif lain untuk menghidupkan kembali ekonomi dan memicu inflasi, dan aktifitas magnitudo lebih besar pada Quantitative Easing akan dilakukan.
Selama dua tahun terakhir, tekanan pada harga emas, telah membuat banyak pasokan emas fisik dunia bergerak ke Asia. Terlihat emas fisik menjadi pilihan bagi Asia untuk menjaga kemungkinan Quantitative Easing dilakukan.
Pada pergerakan hari Senin kemarin, perdagangan emas dibuka pada kisaran USD 1230.61 per troy ounce. Sejak pembukaan market, emas sempat terkoreksi dengan bergerak ke bawah menuju harga terendah hariannya pada kisaran USD 1225.19 per troy ounce. Harga emas kembali menguat terhadap dollar dengan bergerak ke harga tertinggi hariannya pada kisaran USD 1242.99 per troy ounce. Akhirnya pergerakan emas di tutup pada kisaran USD 1240.11 per troy ounce. Pergerakan emas kembali mendapatkan keuntungan terhadap dollar sebanyak USD 9.5.
Secara umum, pergerakan emas pada grafik 4 jam-an berada dalam kondisi bearish. Harga emas berada di atas indikator simple moving average 20 dan 50 yang merupakan area support bagi pergerakan emas. Indikator relative strength index (RSI 14) berada di level 55 dengan memberikan indikasi harga berada dalam kondisi bullish minor. Sebaliknya, indikator momentum 14 memberikan indikasi akan bergerak bearish.
Pergerakan emas pada grafik 4 jam-an terlihat masih berada dalam tekanan bearish dan saat ini harga emas terlihat melakukan fase rebound dengan menguji resistan USD 1238.67 per troy ounce. Pecahnya area tersebut berpeluang akan memicu pergerakan rebound lanjutan dengan bergerak ke atas menuju resistan USD 1255.29 per troy ounce. Sebaliknya waspadai jika harga emas tertahan kuat di area resistan USD 1238.67 per troy ounce membuka potensi harga akan bergerak ke bawah menuju support USD 1211.79 per troy ounce.
Fredy Rodo
Senior Consultant & Market Research
Disclaimer
Risk and Disclaimer
Setiap keputusan investasi haruslah merupakan keputusan individu, sehingga tanggung jawabnya ada pada masing-masing individu yang membuat keputusan investasi tersebut. AntamGold.com tidak bertanggung jawab atas segala keputusan investasi yang dilakukan oleh siapapun, baik itu mendatangkan keuntungan ataupun kerugian, dengan kondisi dan situasi apapun juga, yang diakibatkan secara langsung maupun tidak langsung.
Leave a Reply