Emas bergerak defensif merayap ke level terendah 16 minggu sebelum akhirnya berhasil rebound. Dolar yang menguat dan pergerakan saham telah membebani harga emas pada minggu ini. Order sell besar-besaran di pasar emas berjangka pada hari Selasa lalu menjelang berakhirnya kontrak option emas telah membuat prospek teknikal emas jangka pendek cukup buruk.
Pasar Perumahan AS
Laporan US GDP Q1 tekah membenarkan bahwa ekonomi mengalami kontraksi pada kuartal pertama. Cuaca musim dingin telah menambah kekhawatiran pertumbuhan ekonomi dan menjelaskan mengapa terjadi lonjakan di harga obligasi.
Kebijakan Fed terkait peruncingan stimulus telah membuat pertumbuhan pasar perumahan mengalami stagnasi. Apalagi pada musim semi ini, pasar perumahan belum menunjukkan tanda-tanda momentum kebangkitan. Pasar terlihat harus menunggu dan melihat GDP Q2.
ECB dan BoJ
ECB selaku bank sentral Eropa akan melakukan pertemuan minggu depan dan diperkirakan ada penurunan suku bunga, namun pasar berspekulasi pembelian aset besar-besaran kemungkinan akan dilakukan.
Anggota dewan BoJ, Sayuri Shirai mempunyai pendapat yang bertentangan terhadap kebijakan optimis dari gubernur Kuroda. Shirai melihat bahwa bank sentral mungkin akan kehilangan batas waktu target inflasi dan harus melanjutkan langkah-langkah stimulus untuk beberapa tahun lagi.
ECB dan BoJ mungkin harus mengisi kekosongan untuk menjaga pertumbuhan global daripada mengulur-ulur waktu.
Jika pembeli obligasi senang terhadap prospek QE lanjutan demikian juga seharusnya pembeli emas. Retret harga emas baru-baru ini mungkin akan menjadi kesempatan yang sangat baik untuk melakukan pergerakan bullish.
Teknikal
Pada pergerakan hari Kamis kemarin, perdagangan emas dibuka pada kisaran USD 1258.21 per troy ounce. Sejak pembukaan market, harga emas sempat melemah tipis dengan bergerak ke bawah menuju harga terendah hariannya pada kisaran USD 1267.08 per troy ounce. Harga emas kembali menguat dan bergerak ke atas menuju harga tertinggi hariannya pada kisaran USD 1260.43 per troy ounce. Akhirnya pergerakan emas di tutup pada kisaran USD 1255.45 per troy ounce. Pergerakan emas kembali mendapatkan kerugian terhadap dollar sebanyak USD 2.76.
Secara umum, pergerakan emas pada grafik 4 jam-an terlihat kembali dalam dalam kondisi beairsh. Harga emas terlihat masih berada di bawah indikator simple moving average 20 dan 50 yang merupakan area resistan bagi pergerakan emas. Indikator relative strength index (RSI 14) berada di level 27 dengan memberikan indikasi harga berada dalam kondisi jenuh jual. Demikian juga, indikator momentum 14 memberikan indikasi akan bergerak bullish minor.
Bias intraday, pergerakan harga emas pada grafik 4 jam-an berada dalam kondisi bearish. Jika harga emas menembus resistan USD 1260.76 per troy ounce membuka peluang harga emas akan bergerak ke atas menuju resistan USD 1273.67 per troy ounce. Sebaliknya waspadai jika harga emas melemah terhadap dollar dan tertahan kuat di bawah resistan USD 1260.76 per troy ounce akan membuka kecenderungan harga untuk bergerak ke bawah dimana support USD 1245.88 per troy ounce akan menjadi area yang akan di sentuh oleh harga.
Fredy Rodo
Senior Consultant & Market Research
Disclaimer
Risk and Disclaimer
Setiap keputusan investasi haruslah merupakan keputusan individu, sehingga tanggung jawabnya ada pada masing-masing individu yang membuat keputusan investasi tersebut. AntamGold.com tidak bertanggung jawab atas segala keputusan investasi yang dilakukan oleh siapapun, baik itu mendatangkan keuntungan ataupun kerugian, dengan kondisi dan situasi apapun juga, yang diakibatkan secara langsung maupun tidak langsung.
Leave a Reply