Harga Emas turun tajam pada hari Jumat setelah data pekerjaan AS untuk bulan Januari dirilis jauh di atas perkiraan sehingga menambah kepercayaan bahwa kenaikan suku bunga The Fed akan dilakukan pada tahun ini. Dolar menguat ketika imbal hasil bagi Treasury AS melompat, menyeret logam emas bergerak ke harga terendah.
Nonfarm Payrolls AS Naik
Nonfarm payrolls AS naik sebanyak 257K pada bulan Januari, di atas data perkiraan 230K. Sementara itu, tingkat pengangguran AS naik, terutama didorong oleh kenaikan angkatan kerja, karena banyak orang yang sedang mencari pekerjaan.
Meskipun ada perbaikan di bagian tenaga kerja, tetapi masih ada banyak alasan untuk khawatir pada bidang ekonomi dan geopolitik. Jika penguatan dolar berlanjut, bersama dengan tekanan deflasi maka The Fed mungkin masih mengalami kesulitan untuk menaikkan suku bunga.
Tetapi penting untuk disadari bahwa pasar tenaga kerja sering disebut sebagai indikator lagging yang harus dilihat dengan menggunakan indikator lain juga. Data tenaga kerja tidak sekuat data manufaktur dan sentimen service yang terlihat terus memburuk dan investasi bisnis yang ikut melemah, sementara itu sector belanja ritel masih belum benar-benar lepas landas.
Presiden Fed Atlanta Dennis Lockart memperingatkan bahwa peristiwa di Eropa “bisa mewakili kekhawatiran risiko global.” ECB jelas berusaha sedang melakukan program pelonggaran kuantitatif, tetapi efektivitas QE masih tetap meragukan. Krisis utang Yunani tetap menjadi potensi buruk yang akan menjadi pemicu.
Jatuhnya harga emas merupakan kesempatan untuk membeli investasi safe-havens pada harga yang tidak terlihat sejak pertengahan Januari. Jika skeptisisme terhadap kekuatan ekonomi mulai merayap kembali akan mendorong Fed untuk menahan kenaikan suku bunga, dan membuat emas akan bergerak naik lagi.
Teknikal
Pada pergerakan hari Jumat, perdagangan emas dibuka pada kisaran USD 1265.08 per troy ounce. Harga emas terlihat langsung melemah tajam dengan bergerak ke bawah menuju harga terendah hariannya pada kisaran USD 1228.17 per troy ounce. Harga emas akhirnya ditutup pada kisaran USD 1235.35 per troy ounce. Pergerakan emas mendapatkan kerugian terhadap dollar sebanyak USD 29.73.
Secara umum, pergerakan emas pada grafik 4 jam-an terlihat masih dalam kondisi bullish. Harga emas masih terlihat berada di bawah indikator simple moving average 20 dan 50 yang merupakan area resistan bagi pergerakan emas. Indikator relative strength index (RSI 14) berada di level 30 dengan memberikan indikasi harga berada dalam kondisi jenuh jual. Sebaliknya, indikator momentum 14 memberikan indikasi bahwa harga akan bergerak bearish minor.
Bias intraday, pergerakan harga emas pada grafik 4 jam-an terlihat berada dalam kondisi bearish dan saat ini harga terlihat mencoba rebound ke atas. Jika harga emas menembus resistan USD 1237.21 per troy ounce maka ada potensi emas akan melakukan pergerakan rebound menuju resistan USD 1253.90 per troy ounce. Sebaliknya, jika harga emas melemah terhadap dollar maka support USD 1220.62 per troy ounce akan di sentuh oleh pergerakan harga selanjutnya
Team Consultant & Market Research
Disclaimer
Risk and Disclaimer
Setiap keputusan investasi haruslah merupakan keputusan individu, sehingga tanggung jawabnya ada pada masing-masing individu yang membuat keputusan investasi tersebut. AntamGold.com tidak bertanggung jawab atas segala keputusan investasi yang dilakukan oleh siapapun, baik itu mendatangkan keuntungan ataupun kerugian, dengan kondisi dan situasi apapun juga, yang diakibatkan secara langsung maupun tidak langsung.
Leave a Reply