Emas kembali melemah, karena bank dibuka kembali di Siprus untuk pertama kalinya dalam dua minggu tanpa tanda-tanda kepanikan, sehingga menggerogoti permintaan untuk aset berisiko rendah.
Emas sempat menguat pada pekan lalu di tengah kekhawatiran kesepakatan bailout Siprus, yang akan membuat deposan besar dan pemegang obligasi swasta menderita kerugian besar, dan akan menjadikan kebijakan tersebut menjadi template untuk talangan bank di masa depan di zona Eropa.
Perhatikan juga karena dalam jangka pendek, emas akan tetap didukung oleh komentar dari atas pejabat Federal Reserve, yang menegaskan bahwa bank sentral AS akan melakukan yang terbaik untuk terus membeli aset dengan kecepatan yang sama sebanyak $ 85-miliar per bulan hingga pasar tenaga kerja membaik.
Ketakutan terhadap pencetakan uang untuk membeli aset akan memicu inflasi dan menjadikan pendorong utama dalam meningkatkan harga emas, sehingga mengirimkan harga emas ke level tertinggi pada bulan Oktober lalu setelah Fed mengumumkan putaran ketiga dari stimulus ekonomi.
Pasar fisik sebagian besar diprediksikan akan tenang menjelang liburan Paskah. Likuiditas akan kembali minggu depan, ketika Bank Sentral Eropa dan pertemuan kebijakan non-farm payrolls AS akan menjadi peristiwa ekonomi utama yang mampu menggerakkan harga.
Sebagian besar pembeli emas fisik membeli emas untuk tujuan jangka panjang mediversikasikan kekayaan, dan itu adalah bentuk penghematan bagi mereka.
Pasar juga sedang dan terus menunggu pertemuan kebijakan bank sentral Jepang pada 3-4 April dimana ada kemungkinan gubernur BOJ, Kuroda akan mempercepat kebijakan stimulus. Jika kebijakan tersebut diluncurkan ada kemungkinan perang mata uang akan kembali terpicu karena melemahnya mata uang Yen membuat mata uang lainnya ikut terdepresiasi.
Pada pergerakan Kamis kemarin, perdagangan emas dibuka pada kisaran USD 1604.90 per troy ounce. Sejak pembukaan market, emas langsung terkoreksi dengan bergerak ke bawah menuju harga terendah hariannya pada kisaran USD 1593.90 per troy ounce. Akhirnya emas di tutup pada kisaran USD 1596.91 per troy ounce. Pergerakan emas kembali mendapatkan kerugian terhadap dollar sebanyak USD 7.99.
Pergerakan emas pada grafik 4 jam-an terlihat kembali berada di bawah indikator simple moving average (SMA) 20 dan 200 yang merupakan resistan kuat bagi pergerakan emas. Indikator relative strength index (RSI 14) berada di level 42 dengan memberikan indikasi harga berada dalam kondisi bullish minor. Sebaliknya, indikator momentum 14 memberikan indikasi akan bergerak bullish minor.
Secara umum emas masih berada dalam kondisi bullish dan jika kita perhatikan saat ini emas berada di atas garis tren yang berfungsi sebagai support bagi pergerakan harga. Jika emas menguat maka ada peluang emas akan bergerak ke atas menguji resistan USD 1601.34 hingga 1607.21 per troy ounce. Sebaliknya waspadai jika emas melemah dengan menembus garis tren dan support USD 1591.85 per troy ounce membuka potensi emas akan bergerak ke bawah menuju support USD 1585.96 per troy ounce.
Fredy Rodo
Senior Consultant & Market Research
Disclaimer
Risk and Disclaimer
Setiap keputusan investasi haruslah merupakan keputusan individu, sehingga tanggung jawabnya ada pada masing-masing individu yang membuat keputusan investasi tersebut. AntamGold.com tidak bertanggung jawab atas segala keputusan investasi yang dilakukan oleh siapapun, baik itu mendatangkan keuntungan ataupun kerugian, dengan kondisi dan situasi apapun juga, yang diakibatkan secara langsung maupun tidak langsung.
Leave a Reply