Harga emas bergerak tipis pada hari Jumat, dengan naik untuk sesi ketiga berturut-turut di tengah spekulasi yang sedang berlangsung bahwa Federal Reserve dapat menunda kebijakan pengetatan pada tahun 2016.
Emas diperdagangkan dalam kisaran sempit dan berada dalam fase konsolidasi di kisaran USD 1225 per troy ounce. Sementara itu, pergerakan saham terlihat rebound. Korelasi terbalik antara emas dan saham terlihat ketika harga saham naik maka harga emas akan terkoreksi dengan persentase yang lebih kecil.
Inflasi AS
Melemahnya dolar dari harga tertinggi bulan Januari telah membuat pasar FX tampaknya memiliki keraguan terhadap perbedaan kebijakan moneter yang diambil. ECB dan BoJ sangat jelas masih dalam modus pelonggaran, ketika the Fed masih menahan suku bunga dengan modus kebijakan pengetatan.
Inflasi AS untuk bulan Januari naik melampaui target Federal Reserve dan membuat perdebatan regulator apakah mungkin suku bunga dapat dinaikkan ? pada bulan Maret untuk mencegah gelembung aset dan volatilitas harga.
Kenaikan suku bunga the Fed akan membuat putaran apresiasi dolar dan pergerakan aset AS yang sebagai akibat laporan CPI yang efektif akan berpotensi aksi jual dolar terhenti dalam perdagangan mata uang.
Emas Adalah Aset
Emas merupakan “sesuatu” bagi banyak orang yang dapat dikatakan sebagai salah satu kelas aset yang paling diperhatikan pada pasar keuangan global. Dinamika pasokan dan permintaan telah membuat emas sering menjadi sorotan pelaku pasar. Ketika emas bergerak bullish lebih banyak dikarenakan portofolio yang terdiversifikasi dengan baik dikarekanan memberikan investasi safe haven. Sebaliknya, ketika emas bergerak bearish maka emas masih akan dibutuhkan untuk penggunaan industri dengan fokus bahwa persediaan emas masih dapat ditambang. Emas akan selalu relevan sama seperti harga minyak ketika pelaku pasar merujuk pada efek kompleks komoditas.
Teknikal
Pada pergerakan hari Jumat, perdagangan emas dibuka pada kisaran USD 1230.27 per troy ounce. Harga Emas bergerak ke bawah menuju harga terendah hariannya pada kisaran USD 1219.90 per troy ounce. Akhirnya harga emas ditutup pada kisaran USD 1225.97 per troy ounce. Pergerakan harga emas kembali mendapatkan kerugian terhadap dollar sebanyak USD 4.3.
Bias intraday, pergerakan emas pada grafik 4 jam-an terlihat berada dalam kondisi bullish. Harga emas terlihat berada di atas indikator simple moving average 20 dan 50 yang merupakan area support bagi pergerakan emas. Indikator relative strength index (RSI 14) berada di level 56 dengan memberikan indikasi harga berada dalam kondisi bearish. Sebaliknya, indikator momentum 14 memberikan indikasi bullish.
Secara umum, pergerakan harga emas pada grafik 4 jam-an terlihat berada dalam kondisi bullish dan jika diperhatikan saat ini harga emas sedang berkonslidasi. Jika harga emas kembali menguat maka resistan USD 1263.32 per troy ounce harus ditembus dimana ada potensi resistan USD 1305.48 per troy ounce akan di sentuh oleh pergerakan harga. Tetapi waspadai, jika harga emas menembus support USD 1204.11 per troy ounce maka ada kemungkinan emas akan bergerak ke bawah menuju support pada kisaran USD 1167.53 per troy ounce.
Team Consultant & Market Research
Disclaimer
Risk and Disclaimer
Setiap keputusan investasi haruslah merupakan keputusan individu, sehingga tanggung jawabnya ada pada masing-masing individu yang membuat keputusan investasi tersebut. AntamGold.com tidak bertanggung jawab atas segala keputusan investasi yang dilakukan oleh siapapun, baik itu mendatangkan keuntungan ataupun kerugian, dengan kondisi dan situasi apapun juga, yang diakibatkan secara langsung maupun tidak langsung.
Leave a Reply