Harga Emas mendapatkan tekanan korektif setelah pasar saham di bursa Wall Street mendapatkan keuntungan dan menambah rebound tambahan pada pergerakan mata uang dolar. Semakin tingginya risk appetite yang muncul terjadi setelah indeks Dow Jones menembus level psikologis 20.000. Dow mencapai rekor tertinggi di kisaran 20.125 sepanjang sejarah.
Deregulasi Trump
Meskipun demikian, investor tampaknya terpesona oleh pergerakan saham-saham di tengah ekspektasi bahwa pemerintah Trump akan membuat pengeluaran pada proyek-proyek infrastruktur yang disertai dengan deregulasi yang mempunyai implikasi defisit, utang dan inflasi yang pada gilirannya menimbulkan teka-teki bagi the Fed mengenai kelanjutan suku bunga yang akan dinaikan.
Sementara ini, para investor tampaknya menilai bahwa pengeluaran pemerintah AS menjadi pertanda baik untuk pergerakan saham, tetapi ketidakpastian masih menyelimuti kebijakan luar negeri AS. Meningkatnya ketegangan geopolitik atau perang dagang tentu bisa melemahkan momentum apapun yang dikumpulkan dari kebijakan dalam negeri yang pro-bisnis.
Risiko
Dengan tidak membiarkan bahwa masih ada risiko yang cukup besar di bagian lain dunia. Italia yang sedang dijalankan oleh pemerintahan sementara dan kondisi pemilihan umum berikutnya berpotensi akan menaikan calon populis yang mungkin akan mengancam seluruh Uni Eropa. Selain itu, krisis perbankan Italia masih menjadi sorotan.
Saat inin, Yunani sedang dalam proses mencoba untuk menegosiasikan perpanjangan bailout. Pihak pemberi bailout bertahan dan mengharapkan Yunani dapat melakukan langkah-langkah penghematan tambahan ketika ekonomi Yunani telah hancur.
China, sebagai negara ekonomi terbesar kedua di dunia, sedang mencoba untuk menangani pertumbuhan yang melambat, utang yang terus tumbuh, arus modal yang keluar dan potensi perang dagang dengan AS akan membuat risiko yang cukup besar.
Teknikal
Pada pergerakan hari Kamis, perdagangan emas dibuka pada kisaran USD 1200.98 per troy ounce. Harga Emas kembali bergerak ke bawah menuju harga terendah hariannya pada kisaran USD 1184.40 per troy ounce. Akhirnya harga emas ditutup pada kisaran USD 1188.25 per troy ounce. Pergerakan harga emas mendapat kerugian terhadap dollar sebanyak USD 12.73.
Bias intraday, pergerakan emas pada grafik 4 jam-an terlihat masih berada dalam kondisi bearish dan saat ini emas sedang mendapatkan tekanan yang cukup kuat. Harga emas masih terlihat berada di bawah indikator simple moving average 20 dan 50 yang merupakan area resistan bagi pergerakan emas. Indikator relative strength index (RSI 14) berada di level 29 dengan indikasi berada dalam kondisi jenuh jual. Sebaliknya, indikator momentum 14 memberikan indikasi dalam kondisi bearish.
Secara umum, bias harga emas pada grafik 4 jam-an terlihat berada dalam kondisi bearish dan saat ini sedang mendapatkan tekanan yang cukup kuat. Waspadai, jika harga emas menguat terhadap dollar maka resistan USD 1189.78 per troy ounce harus ditembus dimana ada potensi USD 1201.29 per troy ounce akan di sentuh oleh pergerakan selanjutnya. Tetapi sebaliknya, jika harga emas bergerak ke bawah maka support pada kisaran USD 1182.61 hingga 1170.92 per troy ounce berpotensi akan menjadi area target pergerakan harga emas selanjutnya.
Team Consultant & Market Research
Disclaimer
Risk and Disclaimer
Setiap keputusan investasi haruslah merupakan keputusan individu, sehingga tanggung jawabnya ada pada masing-masing individu yang membuat keputusan investasi tersebut. IndoGold.com tidak bertanggung jawab atas segala keputusan investasi yang dilakukan oleh siapapun, baik itu mendatangkan keuntungan ataupun kerugian, dengan kondisi dan situasi apapun juga, yang diakibatkan secara langsung maupun tidak langsung.
Leave a Reply